Mobil Listrik

Tesla Bangkit dengan Lonjakan Penjualan, BYD Tetap Kuasai Pasar Mobil Listrik

Tesla Bangkit dengan Lonjakan  Penjualan, BYD Tetap Kuasai Pasar Mobil Listrik
Tesla Bangkit dengan Lonjakan Penjualan, BYD Tetap Kuasai Pasar Mobil Listrik

JAKARTA - Pasar kendaraan energi baru (New Energy Vehicle/NEV) di China memasuki babak persaingan sengit menjelang penghujung 2025. 

Tesla, yang sempat mengalami penurunan signifikan, kini kembali menggebrak dengan lonjakan penjualan dramatis, sementara raksasa lokal BYD tetap mempertahankan dominasinya meski sedikit terkoreksi. 

Persaingan ini mencerminkan dinamika cepat industri mobil listrik di China, yang tidak hanya ditentukan volume penjualan, tetapi juga inovasi teknologi dan strategi pasar.

Dominasi BYD Tetap Kuat

BYD, produsen otomotif berbasis di Shenzhen, berhasil mempertahankan posisi sebagai penguasa pasar NEV di China. Berdasarkan data terbaru Asosiasi Mobil Penumpang China (CPCA), penjualan ritel mobil penumpang BYD pada November 2025 mencapai 306.561 unit, meningkat 3,6 persen secara bulanan. 

Meski demikian, dibandingkan periode yang sama tahun lalu, angka ini turun sebesar 26,5 persen.

Pangsa pasar BYD sedikit menguat menjadi 23,2 persen dari 23,1 persen bulan sebelumnya, meski turun dari 32,9 persen pada periode yang sama tahun sebelumnya. Secara akumulatif Januari–November 2025, BYD masih tak tertandingi dengan total penjualan ritel 3.144.671 unit, meraih pangsa pasar 27,4 persen. 

Bahkan di pasar kendaraan penumpang keseluruhan, termasuk mobil bermesin konvensional, BYD tetap berada di puncak dengan pangsa pasar 13,8 persen. Hasil ini menegaskan posisi BYD sebagai pemain dominan sekaligus pemimpin dalam transisi energi di China.

Kebangkitan Dramatis Tesla

Sementara BYD mempertahankan kekuatan, Tesla mencatatkan lonjakan penjualan yang spektakuler. Setelah penjualan terpuruk pada Oktober 2025, hanya 26.006 unit, Tesla "membalas" dengan mencatatkan 73.145 unit pada November, meningkat 181,3 persen secara bulanan meski turun 5 persen secara tahunan. 

Pangsa pasar Tesla naik menjadi 5,5 persen, lebih dari dua kali lipat dibanding Oktober yang hanya 2,03 persen, dan mengembalikan posisi Tesla ke peringkat kelima dalam daftar peritel NEV terlaris.

Geely Auto, yang berada di posisi kedua, menunjukkan pertumbuhan konsisten dengan penjualan 172.169 unit, naik 42,4 persen secara tahunan dan 4,8 persen secara bulanan, serta pangsa pasar 13 persen. 

Keunggulan BYD dan Geely sebagian disebabkan portofolio produk yang lengkap, meliputi kendaraan listrik murni (BEV) dan plug-in hybrid (PHEV), berbeda dengan Tesla yang tetap fokus di segmen BEV murni.

Pendatang Baru dan Pemain Menengah

Selain Tesla dan BYD, pasar NEV China diwarnai pemain menengah dan pendatang baru yang mulai menunjukkan taringnya. SAIC-GM-Wuling menempati posisi ketiga dengan penjualan 96.194 unit dan pangsa pasar 7,3 persen. 

Changan berhasil mengamankan posisi ketiga secara akumulatif Januari–November dengan 727.511 unit dan pangsa pasar 6,3 persen.

Pendatang baru Xiaomi EV berhasil menembus peringkat 10 besar dengan penjualan 46.249 unit dan pangsa pasar 3,5 persen. Produk mereka, termasuk sedan SU7 dan SUV YU7, mengandalkan tenaga listrik murni dan menegaskan bahwa inovasi teknologi menjadi salah satu faktor kunci dalam persaingan di pasar mobil listrik China.

Kehadiran Xiaomi sekaligus menunjukkan bagaimana perusahaan teknologi kini ikut meramaikan arena otomotif, bersaing dengan pemain lama dan global.

Tren Pasar dan Proyeksi Akhir Tahun

Dari sisi akumulatif, Geely berada di posisi kedua pasar NEV dengan total penjualan Januari–November 2025 sebanyak 1.428.573 unit (12,5 persen pangsa pasar), sementara Tesla menempati posisi kelima dengan 531.855 unit (4,6 persen pangsa pasar). 

Di pasar kendaraan penumpang yang lebih luas, FAW-Volkswagen tetap mempertahankan posisi ketiga pada November dengan penjualan 137.500 unit dan pangsa pasar 6,2 persen, di bawah BYD dan Geely.

Data ini mengindikasikan bahwa meski Tesla mampu bangkit secara dramatis, dominasi lokal BYD masih terlalu tangguh untuk tergoyahkan. Persaingan tidak hanya soal angka penjualan, tetapi juga strategi pengembangan teknologi, penetrasi pasar, dan kemampuan menyesuaikan diri dengan tren mobil listrik global. 

Kehadiran Tesla, Geely, Xiaomi, dan pemain lain menegaskan bahwa pasar kendaraan listrik China akan terus dinamis, penuh inovasi, dan menghadirkan persaingan yang ketat hingga akhir tahun.

Dengan pergerakan yang begitu cepat, industri NEV China memperlihatkan bagaimana kombinasi antara kekuatan lokal, kehadiran global, dan inovasi teknologi membentuk lanskap otomotif masa depan. Konsumen pun menjadi pihak yang diuntungkan, karena pilihan kendaraan listrik semakin beragam dan bersaing dari sisi kualitas serta fitur.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index