Saham

Strategi Investor Hadapi IHSG 8 Oktober 2025, Simak Saham Pilihan

Strategi Investor Hadapi IHSG 8 Oktober 2025, Simak Saham Pilihan
Strategi Investor Hadapi IHSG 8 Oktober 2025, Simak Saham Pilihan

JAKARTA - Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Rabu, 8 Oktober 2025, diperkirakan masih akan menjadi perhatian pelaku pasar.

Setelah sehari sebelumnya indeks sempat mencatat kenaikan, dinamika tekanan jual membuat para analis menekankan pentingnya strategi cermat dalam menentukan langkah.

IHSG pada penutupan Selasa, 7 Oktober 2025, tercatat naik 0,36 persen ke level 8.169. Meski demikian, reli tersebut belum sepenuhnya meyakinkan lantaran tekanan jual masih cukup dominan. 

Dengan kondisi ini, sejumlah analis menilai IHSG berpeluang menguji level lebih tinggi, sekaligus tetap rentan koreksi jangka pendek.

Pola Gelombang IHSG Menjadi Sorotan

Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana, menjelaskan bahwa pergerakan IHSG kini berada dalam fase pembentukan wave. Menurutnya, saat ini IHSG membentuk bagian dari wave [v] dari wave 5 pada label hitam. Hal ini membuka peluang pengujian indeks ke kisaran 8.260–8.302.

“Namun, jika dilihat dari label merah, IHSG berpotensi justru membentuk wave (c) dari wave [iv] yang bisa membawa indeks turun ke kisaran 8.064–8.120,” ungkap Herditya.

Dengan skenario tersebut, Herditya menekankan level support IHSG berada di 8.099 dan 8.022, sementara level resistance berada di 8.217 dan 8.260 untuk perdagangan hari ini.

Prediksi Penguatan Terbatas

Sementara itu, riset PT Pilarmas Investindo Sekuritas menyoroti bahwa penguatan IHSG pada perdagangan Rabu ini cenderung terbatas. Menurut mereka, level support berada di 8.070 dan level resistance di 8.217. Artinya, meskipun ada potensi kenaikan, ruang geraknya tidak terlalu lebar.

Dengan kondisi indeks yang bergerak dalam rentang sempit, investor disarankan mencermati saham-saham tertentu yang dinilai masih punya potensi teknikal maupun fundamental.

Daftar Saham Rekomendasi

Untuk rekomendasi saham, Herditya dari MNC Sekuritas menyebutkan empat emiten menarik:

PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA)

PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN)

PT Kalbe Farma Tbk (KLBF)

PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI)

Sedangkan Pilarmas Investindo Sekuritas dalam riset terpisah memilih tiga saham berbeda sebagai fokus perdagangan:

PT Bumi Resources Tbk (BUMI)

PT Raharja Energi Cepu Tbk (RATU)

PT Surya Citra Media Tbk (SCMA)

Daftar tersebut memberi alternatif bagi investor yang ingin mencari peluang di tengah ketidakpastian arah IHSG.

Rekomendasi Teknikal: ASSA dan CPIN

MNC Sekuritas juga memberikan rekomendasi teknikal untuk dua saham yang cukup diperhatikan.

PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA) – Buy on Weakness
Saham ASSA pada perdagangan sebelumnya menguat 10,26 persen ke posisi 860. Kenaikan tersebut disertai dengan peningkatan volume pembelian, sehingga menandakan adanya minat beli baru.

Herditya menilai posisi ASSA saat ini berada di bagian awal dari wave B dari wave (B). Dengan begitu, strategi buy on weakness menjadi opsi yang disarankan.

Buy on Weakness: 805–840

Target Price: 895, 920

Stoploss: di bawah 800

PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) – Spec Buy
Saham CPIN justru terkoreksi 0,21 persen ke level 4.750. Penurunan ini membuat pergerakan saham kembali berada di bawah MA20, menandakan tekanan jual masih membayangi.

Meski demikian, Herditya menilai posisi CPIN saat ini berada pada bagian wave b dari wave (ii). Karena itu, strategi speculative buy direkomendasikan bagi investor yang berani mengambil risiko.

Spec Buy: 4.710–4.740

Target Price: 4.870, 4.990

Stoploss: di bawah 4.700

Menimbang Risiko dan Peluang

Meskipun rekomendasi teknikal menunjukkan peluang beli, investor tetap perlu berhati-hati. IHSG masih bergerak dalam pola yang bisa berbalik arah cepat, terutama jika tekanan jual meningkat.

Saham-saham pilihan seperti ASSA dan CPIN memang memiliki prospek teknikal, namun disiplin terhadap level support, resistance, dan batas stoploss sangat penting untuk menghindari risiko kerugian lebih besar.

Bagi investor yang lebih mengutamakan fundamental, rekomendasi dari Pilarmas Investindo seperti BUMI, RATU, dan SCMA bisa menjadi alternatif. Emiten-emiten tersebut dinilai memiliki daya tarik dari sisi bisnis yang cukup solid di tengah tren pergerakan pasar.

Kunci Bagi Investor

Hari ini, 8 Oktober 2025, IHSG berpotensi bergerak dinamis di kisaran sempit. Bagi pelaku pasar, kunci utama adalah menjaga disiplin strategi, baik dalam trading jangka pendek maupun investasi jangka panjang.

Aksi beli direkomendasikan pada saham-saham dengan potensi teknikal yang jelas, sementara manajemen risiko melalui stoploss tetap harus dijaga ketat.

Sementara itu, bagi investor yang lebih konservatif, fokus pada emiten berfundamental kuat dengan potensi dividen dan pertumbuhan jangka panjang dapat menjadi pilihan yang lebih aman.

Kesimpulan

Dengan proyeksi penguatan terbatas dan potensi koreksi teknikal, perdagangan saham hari ini menuntut strategi yang lebih selektif. Rekomendasi saham dari analis seperti ASSA, CPIN, KLBF, MAPI, BUMI, RATU, hingga SCMA bisa dijadikan panduan, namun tetap perlu disesuaikan dengan profil risiko masing-masing investor.

IHSG masih dalam fase pengujian level penting. Selama indeks bergerak di antara 8.070–8.302, peluang keuntungan terbuka bagi mereka yang cermat membaca sinyal pasar.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index