JAKARTA - Sejak beroperasi pada 2017, pabrik Wuling di Cikarang, Bekasi, menjadi pusat manufaktur pertama produsen otomotif Tiongkok di Indonesia.
Fasilitas ini dibangun di Greenland International Industrial Center, Kota Deltamas, di atas lahan 60 hektare. Dengan kapasitas 120 ribu unit per tahun, pabrik ini mengintegrasikan proses produksi, penjualan, dan ekspor dalam satu rantai yang efisien.
Seluruh operasinya menerapkan Global Manufacturing System (GMS) untuk menjamin kualitas tinggi dan keterlibatan karyawan. Pembangunan pabrik dimulai dengan peletakan batu pertama pada 20 Agustus 2015, dan diresmikan pada 11 Juli 2017.
Keberadaan fasilitas ini menegaskan komitmen Wuling memperkuat rantai pasok serta mendorong pertumbuhan industri otomotif nasional.
Pencapaian Produk dan Inovasi
Dalam waktu relatif singkat, Wuling mencatat berbagai tonggak penting. Tahun 2019, Wuling meluncurkan Almaz, mobil pintar pertama di Indonesia. Tiga tahun kemudian, hadir Air ev, kendaraan listrik pertama yang diproduksi di Tanah Air.
Pada 2024, Wuling memperkenalkan MAGIC Battery Facility untuk merakit baterai EV domestik, sekaligus merayakan produksi kumulatif 160.000 unit kendaraan. Memasuki 2025, perusahaan semakin memperkuat posisi pelopor elektrifikasi dengan 40.000 unit kendaraan listrik.
Hingga Agustus 2025, total produksi mencapai 178.366 unit, dengan 170.856 unit dipasarkan di dalam negeri dan 7.510 unit diekspor ke 20 negara. Dari jumlah tersebut, 133.091 unit kendaraan berbahan bakar konvensional, dan 37.765 unit kendaraan listrik.
Ragam Model dan Pasar
Wuling memproduksi beragam model, mulai dari Confero, Cortez, Alvez, Almaz, dan Formo Series untuk kendaraan ICE. Teknologi hibrida dihadirkan lewat Almaz Hybrid Series, sedangkan lini EV mencakup Air ev, BinguoEV, Cloud EV, dan Mitra EV Series.
Ekspor kendaraan juga menunjukkan pertumbuhan positif, terdiri dari 3.906 unit ICE dan 3.604 unit EV. Hal ini membuktikan kesiapan Wuling menghadirkan produk Indonesia di pasar global sekaligus memperkuat reputasi manufaktur lokal.
Keberagaman model sekaligus mencerminkan kemampuan Wuling menyesuaikan produk dengan kebutuhan konsumen domestik maupun internasional. Pendekatan ini juga mendorong adopsi kendaraan listrik di pasar Indonesia.
Standar Manufaktur dan Dampak Ekonomi
Di balik capaian tersebut, Wuling mengedepankan proses manufaktur berstandar internasional. Press Shop membentuk komponen logam melalui stamping, Body Shop menyatukan rangka dengan pengelasan presisi, Paint Shop melapisi bodi dengan teknologi pengecatan mutakhir, dan GA Shop merakit seluruh komponen menjadi kendaraan utuh.
Perpaduan teknologi global dan sumber daya lokal menjadikan Wuling tidak hanya produsen, tetapi mitra strategis memperkuat industri nasional. Investasi berkelanjutan dan inovasi teknologi sekaligus memberikan nilai tambah bagi konsumen dan perekonomian Indonesia.
Pabrik Wuling di Cikarang membuktikan bahwa manufaktur modern dapat mendorong pertumbuhan industri otomotif lokal. Keberadaan fasilitas ini menjadi contoh kolaborasi teknologi, kualitas produksi, dan kontribusi terhadap pengembangan ekonomi nasional.