SEMBAKO

Daftar Harga Sembako Jatim: Fluktuasi Tak Ganggu Aktivitas Konsumen

Daftar Harga Sembako Jatim: Fluktuasi Tak Ganggu Aktivitas Konsumen
Daftar Harga Sembako Jatim: Fluktuasi Tak Ganggu Aktivitas Konsumen

JAKARTA - Harga kebutuhan pokok atau sembako di Jawa Timur kembali menunjukkan pergerakan naik-turun.

Fluktuasi harga ini merupakan kondisi yang wajar, mengingat setiap komoditas dipengaruhi oleh banyak faktor. Memantau harga harian menjadi penting agar masyarakat bisa menyesuaikan belanja dan menjaga keseimbangan keuangan rumah tangga.

Sembako sebagai Kebutuhan Dasar Masyarakat

Sembako adalah singkatan dari sembilan bahan pokok yang wajib tersedia untuk mendukung kehidupan sehari-hari. Beras, gula, minyak goreng, daging, telur, susu, bawang, garam, serta energi rumah tangga seperti gas elpiji, menjadi penopang utama pemenuhan gizi dan kebutuhan keluarga. Selain itu, cabai sebagai kebutuhan dapur juga menjadi perhatian karena sering kali harganya berfluktuasi tajam.

Daftar Harga Terkini di Jawa Timur

Harga sembako terbaru di Jawa Timur menunjukkan variasi. Beras premium tercatat Rp15.165/kg dan beras medium Rp12.937/kg. Gula kristal putih berada di angka Rp16.368/kg. Minyak goreng curah Rp18.701/kg, minyak kemasan premium Rp20.240/liter, dan minyak kemasan sederhana Rp17.328/liter.

Daging sapi paha belakang tercatat Rp118.930/kg, daging ayam ras Rp36.492/kg, sementara ayam kampung Rp68.219/kg. Telur ayam ras Rp27.262/kg, sedangkan telur ayam kampung Rp45.049/kg. Untuk kebutuhan susu, harga kental manis berada pada kisaran Rp12.600 per kaleng, dan susu bubuk sekitar Rp41 ribu per kotak.

Bawang merah tercatat Rp33.330/kg, bawang putih Rp30.268/kg. Harga garam halus mencapai Rp9.432/kg, sedangkan garam bata Rp1.533 per buah. Untuk energi rumah tangga, harga gas elpiji berada pada Rp20.009 per tabung.

Kenaikan Harga Cabai Jadi Sorotan

Komoditas cabai kembali mencatat kenaikan. Cabai merah keriting mencapai Rp41.582/kg, cabai merah besar Rp32.886/kg, dan cabai rawit merah Rp32.721/kg. Kenaikan tertinggi terjadi pada cabai merah besar yang naik sekitar 6,98 persen. Fluktuasi cabai ini sering kali disebabkan cuaca, distribusi, dan tingkat permintaan yang tinggi.

Komoditas yang Mengalami Penurunan Harga

Tidak semua harga bahan pokok naik. Telur ayam kampung justru turun Rp1.646 atau sekitar 3,53 persen. Penurunan ini memberikan sedikit kelonggaran bagi konsumen, meskipun harga komoditas lain relatif lebih tinggi.

Faktor Produksi dan Permintaan

Perubahan harga sembako dipengaruhi keseimbangan antara permintaan dan penawaran. Jika permintaan meningkat sementara pasokan terbatas, harga akan naik. Sebaliknya, jika pasokan melimpah dengan permintaan yang stabil, harga bisa turun. Kondisi ini selalu menjadi indikator penting dalam menentukan kestabilan pasar.

Dampak Cuaca dan Musim

Cuaca ekstrem, perubahan musim, serta bencana alam berpengaruh besar terhadap ketersediaan hasil pertanian. Kekurangan pasokan karena panen terganggu akan memicu kenaikan harga, terutama pada komoditas yang cepat rusak seperti cabai, bawang, dan sayuran lainnya.

Kebijakan Pemerintah dan Regulasi

Kebijakan impor, subsidi, hingga pajak memiliki pengaruh signifikan terhadap harga sembako. Pembatasan impor bisa menyebabkan pasokan berkurang sehingga harga naik, sedangkan kebijakan subsidi dapat membantu menekan harga agar tetap terjangkau. Pemerintah juga berperan penting dalam memastikan distribusi berjalan lancar agar pasokan tidak tersendat.

Biaya Produksi dan Transportasi

Harga pupuk, bahan bakar, serta upah tenaga kerja merupakan komponen biaya produksi. Jika biaya produksi naik, harga barang pun cenderung mengikuti.

Demikian pula dengan transportasi, terutama distribusi antarwilayah yang sangat bergantung pada kelancaran logistik. Kendala distribusi bisa membuat pasokan terbatas dan memicu kenaikan harga.

Pengaruh Nilai Tukar dan Inflasi

Fluktuasi nilai tukar mata uang turut memengaruhi harga barang impor. Depresiasi rupiah terhadap dolar, misalnya, membuat harga barang impor lebih mahal. Selain itu, inflasi tinggi juga berdampak pada meningkatnya biaya barang dan jasa, sehingga harga sembako ikut terdorong naik.

Kondisi Ekonomi dan Distribusi

Stabilitas ekonomi sangat berperan dalam menjaga harga sembako. Masalah distribusi seperti kemacetan, pemogokan, atau gangguan logistik dapat menyebabkan keterlambatan pengiriman barang. Hal ini akan mengurangi pasokan di pasar dan membuat harga naik.

Pentingnya Pemantauan Harga Rutin

Dengan fluktuasi yang terus terjadi, masyarakat diimbau untuk aktif memantau perkembangan harga. Informasi harga dapat dijadikan acuan dalam mengatur kebutuhan rumah tangga agar pengeluaran lebih terkendali.

Peran Pemerintah Menjaga Stabilitas

Pemerintah diharapkan terus melakukan langkah antisipasi, mulai dari pengawasan pasar, intervensi harga bila diperlukan, hingga penyediaan pasokan yang cukup melalui kerja sama dengan berbagai pihak. Langkah ini penting agar masyarakat tetap bisa memenuhi kebutuhan pokok dengan harga terjangkau.

Strategi Bijak Konsumen

Konsumen juga dapat mengambil langkah bijak dalam menghadapi kondisi ini, seperti membandingkan harga di berbagai pasar, membeli sesuai kebutuhan, atau memanfaatkan bahan alternatif. Dengan strategi yang tepat, beban pengeluaran dapat lebih terkendali.

Menjaga Ketahanan Ekonomi Rumah Tangga

Fluktuasi harga sembako memang tidak bisa dihindari, tetapi dengan pemantauan rutin, perencanaan belanja, dan dukungan kebijakan pemerintah, stabilitas ekonomi rumah tangga dapat terjaga. Sembako yang terjangkau akan mendukung kesejahteraan masyarakat sekaligus memperkuat ketahanan pangan di daerah.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index