JAKARTA - Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, tengah menyusun strategi khusus untuk mendorong pengembangan pesepakbola usia di bawah 23 tahun (U-23). Langkah ini juga bertujuan meningkatkan kualitas kompetisi liga Indonesia dalam jangka panjang.
Erick menekankan pentingnya memberikan kesempatan bermain bagi pemain muda agar potensi mereka dapat berkembang optimal.Salah satu opsi yang tengah dipertimbangkan adalah mewajibkan klub Liga 2 untuk memainkan pemain U-23 sebagai pemain inti. “Apakah di Liga 2 ke depan nanti perlunya U-23 menjadi pemain inti, misalnya,” ujar Erick Thohir.
Menurut Erick, perubahan regulasi secara mendadak justru dapat menimbulkan kebingungan di tingkat klub. Oleh karena itu, penerapan aturan baru ini baru bisa dilakukan mulai musim depan agar semua pihak memiliki waktu persiapan yang cukup.
Piala Presiden 2026
Selain pengembangan pemain muda, PSSI juga menyiapkan rencana menggelar Piala Presiden pada April atau Mei 2026. Turnamen ini kemungkinan akan diikuti oleh 64 klub dari seluruh Indonesia. Dalam ajang tersebut, regulasi terkait komposisi pemain muda juga akan ditinjau kembali untuk memastikan setiap klub memberikan kesempatan yang memadai bagi pemain U-23.
Piala Presiden diharapkan menjadi platform penting bagi pemain muda untuk unjuk kemampuan sekaligus meningkatkan kualitas persaingan di liga domestik. Turnamen ini juga akan menjadi ajang evaluasi bagi PSSI untuk menyesuaikan regulasi dan strategi pengembangan pemain muda di masa depan.
Dorongan untuk Kompetisi Khusus U-23
Erick menilai, mengadakan kompetisi khusus U-23 masih sulit diwujudkan dalam waktu dekat. Namun, ia menegaskan bahwa di Liga 2, PSSI akan mendorong pemain U-23 untuk mendapatkan kesempatan bermain lebih banyak. Di Liga 3 dan Liga 4, komposisi pemain muda diperkirakan bisa ditingkatkan mulai tahun depan.
“Tapi di Liga 2 kami akan dorong pemain U-23 mendapat kesempatan bermain. Di Liga 3 dan 4, mungkin tahun depan komposisi pemain muda bisa lebih banyak,” jelas Erick. Upaya ini diharapkan menjadi langkah awal untuk menyiapkan pemain muda yang siap bersaing di level nasional maupun internasional.
Pembinaan Berjenjang
Menurut Erick, pembinaan kelompok usia muda saat ini berjalan cukup baik di level U-17 dan U-20. Namun, ia menilai pembinaan di jenjang U-21 hingga U-23 masih perlu ditingkatkan sebagai penopang Timnas Indonesia. Erick menekankan bahwa pengembangan pemain muda harus dilakukan secara bertahap agar tercapai hasil yang maksimal.
“Kami akan tingkatkan lagi pembinaan dari grassroots juga,” tegas Erick. Dengan penguatan pembinaan dari akar rumput, PSSI berharap dapat mencetak generasi pesepakbola yang lebih kompetitif, bermental tangguh, dan siap menghadapi tantangan di kancah internasional.
Komitmen PSSI terhadap Grassroots
Erick menegaskan bahwa PSSI tetap berkomitmen memperkuat pembinaan dari akar rumput sebagai fondasi masa depan sepak bola nasional. Pendekatan ini penting untuk menciptakan ekosistem yang mendukung pertumbuhan bakat muda sejak usia dini. Dengan pembinaan yang berjenjang, diharapkan akan lahir pemain-pemain potensial yang mampu mengisi skuad Timnas U-23 hingga senior dengan kualitas mumpuni.
Selain itu, pengembangan grassroots juga diharapkan mampu meningkatkan minat masyarakat, terutama generasi muda, terhadap sepak bola. Hal ini akan memberikan dampak positif jangka panjang bagi kompetisi lokal maupun performa tim nasional di tingkat internasional.
Harapan untuk Masa Depan Sepak Bola Nasional
Strategi Erick Thohir ini menunjukkan fokus PSSI pada pengembangan kualitas pemain muda sebagai prioritas. Dengan regulasi yang lebih jelas terkait komposisi pemain U-23 di liga, Piala Presiden sebagai ajang kompetisi, serta penguatan pembinaan dari grassroots, diharapkan kualitas kompetisi liga Indonesia akan meningkat secara berkelanjutan.
Langkah-langkah ini juga menjadi upaya untuk menciptakan kesinambungan antara pembinaan usia muda dengan prestasi Timnas Indonesia di level internasional. PSSI berkomitmen untuk memastikan setiap pemain muda memiliki kesempatan yang adil, fasilitas yang memadai, dan dukungan optimal agar dapat berkembang dengan baik.
Erick Thohir terus mendorong pengembangan pemain muda U-23 di Indonesia melalui berbagai strategi, termasuk regulasi Liga 2, rencana Piala Presiden 2026, dan penguatan pembinaan berjenjang hingga akar rumput. Upaya ini menjadi fondasi penting untuk meningkatkan kualitas sepak bola nasional, mencetak pemain berbakat, dan memastikan kompetisi liga Indonesia lebih kompetitif di masa depan.
Dengan komitmen dan strategi yang matang, PSSI di bawah kepemimpinan Erick Thohir diharapkan dapat mencetak generasi pemain muda yang siap mengharumkan nama Indonesia di pentas sepak bola internasional.