JAKARTA - Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM, Rosan Perkasa Roeslani, menekankan bahwa proyek hilirisasi kelapa yang dibiayai investor asal China mampu menghadirkan nilai tambah yang signifikan bagi Indonesia.
Ia menyebut, salah satu dampak utama proyek ini adalah penyerapan tenaga kerja yang luas, dari 5.000 orang pada tahun pertama hingga potensi 10.000 orang pada tahun berikutnya.
Rosan menjelaskan bahwa keberadaan proyek hilirisasi kelapa tidak hanya menciptakan lapangan kerja, tetapi juga menghasilkan produk turunan kelapa yang sangat beragam.
“Value added-nya ada di kita. Penciptaan lapangan kerjanya ada di kita,” ujarnya, menekankan pentingnya menahan manfaat ekonomi tetap berada di dalam negeri.
Nilai Investasi dan Dampak Ekonomi
Nilai investasi hilirisasi kelapa yang masuk ke Indonesia mencapai sekitar 100 juta dolar AS atau setara Rp1,65 triliun.
Menurut Rosan, meski angka investasi ini relatif lebih kecil dibanding sektor mineral, dampak sosial dan ekonomi yang ditimbulkan cukup besar. Dengan investasi ini, puluhan ribu tenaga kerja dapat terserap, sekaligus membuka peluang bagi pengembangan industri turunan kelapa.
Lebih lanjut, Rosan menyebut proyek hilirisasi kelapa dapat meningkatkan pendapatan petani. Sebelumnya, kelapa yang diekspor ke China menghadapi biaya logistik tinggi sehingga harga jual petani rendah. Dengan adanya pengolahan di dalam negeri, harga jual kelapa bisa meningkat karena biaya logistik berkurang.
Hilirisasi Dorong Nilai Tukar Petani
Rosan menegaskan pentingnya hilirisasi komoditas untuk menciptakan nilai tukar yang lebih baik bagi petani. Proses pengolahan kelapa di dalam negeri memastikan bahwa petani mendapatkan harga lebih tinggi, sementara negara memperoleh manfaat ekonomi dari pengolahan turunan kelapa.
Selain aspek ekonomi, proyek ini juga memengaruhi skala produksi. Penyerapan kelapa untuk satu proyek yang sudah berjalan mencapai 500 juta butir per tahun. Hal ini menunjukkan kapasitas besar yang dimiliki proyek hilirisasi untuk mendukung pertumbuhan industri dan penguatan ekonomi lokal.
Prospek dan Perluasan Proyek
Ke depan, proyek hilirisasi kelapa diharapkan dapat menjadi model bagi hilirisasi komoditas lainnya. Rosan menyebut bahwa penciptaan nilai tambah melalui hilirisasi merupakan strategi penting bagi pengembangan pertanian dan industri dalam negeri.
Proyek ini tidak hanya berdampak pada sektor perkebunan, tetapi juga membuka peluang pengembangan industri pengolahan lebih lanjut.
Dengan pemanfaatan teknologi hilirisasi, Indonesia dapat meningkatkan kualitas dan variasi produk kelapa, memperluas pasar domestik dan internasional, serta meningkatkan daya saing komoditas di pasar global.
Pemerintah juga terus mendorong keterlibatan investor dan industri pengolahan agar hilirisasi kelapa dan komoditas lainnya memberikan manfaat ekonomi maksimal. Dukungan ini meliputi kemudahan perizinan, fasilitas investasi, serta koordinasi lintas sektor agar produksi, distribusi, dan penyerapan tenaga kerja berjalan optimal.
Dengan skema yang terencana, proyek hilirisasi kelapa tidak hanya mendorong pertumbuhan ekonomi lokal, tetapi juga memperkuat posisi Indonesia dalam rantai nilai global.
Inisiatif ini menjadi contoh bagaimana investasi strategis dapat menghasilkan manfaat luas, baik bagi petani, industri, maupun perekonomian nasional secara keseluruhan.