Hindari Kombinasi Makanan Tertentu agar Manfaat Teh Tetap Maksimal

Rabu, 26 November 2025 | 09:31:20 WIB
Hindari Kombinasi Makanan Tertentu agar Manfaat Teh Tetap Maksimal

JAKARTA - Teh telah lama menjadi minuman yang menemani berbagai aktivitas, mulai dari waktu santai hingga momen kerja yang membutuhkan fokus. 

Banyak orang menikmatinya karena rasa hangatnya yang menenangkan, sekaligus manfaat kesehatannya yang beragam. Minuman ini dikenal dapat membantu penurunan berat badan, menjaga kesehatan jantung, hingga mendukung pencegahan penyakit tertentu. 

Namun, meski terlihat sederhana, menikmati teh tidak hanya soal menyeduh atau menyesap aromanya. Ada sejumlah makanan yang ternyata tidak sebaiknya dikonsumsi bersama teh, karena dapat memengaruhi khasiat maupun kenyamanan saat menikmatinya.

Banyak orang belum menyadari bahwa beberapa jenis makanan dapat mengurangi kemampuan tubuh dalam menyerap nutrisi tertentu ketika dikonsumsi bersamaan dengan teh. Ada pula makanan yang justru menutupi rasa khas teh, membuat aromanya tidak lagi seimbang. 

Bahkan, sebagian kombinasi makanan dapat menimbulkan ketidaknyamanan pada pencernaan. Karena itu, memahami makanan apa saja yang dapat berbenturan dengan teh menjadi langkah penting untuk menjaga manfaat minuman ini tetap optimal.

Kali ini, pembahasan mengenai makanan yang tidak cocok dikonsumsi dengan teh disajikan dengan sudut pandang berbeda. 

Mengapa beberapa jenis makanan perlu dihindari ketika menikmati secangkir teh, sekaligus memberikan wawasan tentang cara menikmati teh dengan lebih bijak agar manfaatnya tidak berkurang.

Pengaruh Produk Susu dan Olahan Jeruk pada Manfaat Teh

Sebagian orang senang menambahkan susu ke dalam teh karena rasa lembut yang dihasilkan. Namun, mengonsumsi teh bersama produk susu lainnya seperti yoghurt, keju, atau krim dapat memengaruhi rasa dan kandungan nutrisi dari teh tersebut. 

Susu mengandung protein yang dapat mengikat katekin, yaitu antioksidan penting yang berperan dalam mengurangi peradangan, mendukung kesehatan jantung, dan meningkatkan metabolisme. 

Kondisi ini membuat kekuatan antioksidan teh menjadi berkurang. Sebuah studi bahkan menunjukkan bahwa protein susu ?-kasein dapat menurunkan aktivitas antioksidan teh antara 11–27 persen.

Produk susu juga dapat meredam rasa lembut teh, sehingga cita rasa alaminya tidak muncul dengan seimbang. Meskipun sedikit susu dalam teh masih dianggap aman, menggabungkannya dengan produk susu lain sebaiknya dihindari agar manfaat dan rasa teh tetap terjaga.

Selain produk susu, buah jeruk seperti jeruk, lemon, dan jeruk bali juga termasuk pangan yang tidak disarankan dikonsumsi berbarengan dengan teh. 

Buah-buahan ini kaya vitamin C, tetapi ketika dikonsumsi bersamaan, kombinasi antara tanin teh dan vitamin C dapat menghasilkan rasa pahit atau logam. Keasaman jeruk yang tinggi pun dapat mengiritasi lambung jika dikonsumsi berbarengan dengan teh, sehingga berpotensi menimbulkan ketidaknyamanan pencernaan.

Pengaruh Makanan Pedas, Berserat Tinggi, dan Kaya Zat Besi

Bagi penggemar makanan pedas, perlu dipahami bahwa capsaicin dalam makanan tersebut dapat berinteraksi dengan tanin teh dan menimbulkan rasa panas di dada atau iritasi lambung. 

Rasa pedas yang kuat juga dapat mengalahkan aroma dan rasa teh yang halus, sehingga pengalaman menikmati teh tidak lagi optimal. Untuk menjaga cita rasa teh tetap murni, makanan pedas sebaiknya dikonsumsi terpisah.

Selain makanan pedas, makanan berserat tinggi seperti sayuran mentah, kacang-kacangan, dan biji-bijian juga kurang cocok dinikmati bersama teh. Kandungan oksalat dalam teh dapat mengikat mineral penting seperti zat besi, kalsium, dan magnesium. 

Interaksi ini membuat tubuh kesulitan menyerap nutrisi penting tersebut. Untuk memaksimalkan manfaat makanan berserat tinggi, teh sebaiknya dikonsumsi sebelum atau setelah makan, bukan secara bersamaan.

Hal yang sama berlaku pada makanan kaya zat besi, terutama yang berasal dari sumber nabati seperti bayam, buncis, dan kacang-kacangan. Tanin dan oksalat dalam teh dapat menghambat penyerapan zat besi non-heme, sehingga tubuh tidak mendapatkan manfaat mineral tersebut secara maksimal. 

Jika kebiasaan ini berlangsung lama, risiko kekurangan zat besi dapat meningkat. Cara terbaik adalah memberikan jeda setidaknya satu jam antara konsumsi teh dan makanan tinggi zat besi.

Kombinasi dengan Makanan Tinggi Protein dan Tips Menikmati Teh

Makanan tinggi protein seperti daging, telur, dan tahu merupakan sumber energi penting. Namun, mengonsumsi teh bersamaan dengan makanan ini dapat mengganggu penyerapan antioksidan dalam teh. 

Senyawa pada makanan berprotein dapat berikatan dengan kandungan teh, sehingga efektivitasnya berkurang. Rasa kuat dari makanan berprotein juga dapat mengalahkan rasa teh, membuat aroma dan kehalusan rasanya tidak terasa.

Untuk itu, ketika ingin mendapatkan pengalaman terbaik dalam menikmati teh, sebaiknya hindari meminumnya bersamaan dengan makanan padat protein. Dengan memberi jeda waktu, teh dapat dinikmati dengan cita rasa penuh, sementara nutrisi dari makanan tetap dapat terserap tubuh dengan baik.

Pada akhirnya, teh adalah minuman yang memiliki manfaat kesehatan besar jika dikonsumsi dengan tepat. 

Menghindari kombinasi yang kurang sesuai seperti produk susu berlebih, buah jeruk, makanan pedas, makanan kaya serat, makanan tinggi zat besi, serta makanan kaya protein dapat membantu mempertahankan kualitas rasa dan nutrisi teh. Memerhatikan cara menikmati teh membuat setiap cangkirnya tidak hanya lezat tetapi juga bermanfaat bagi kesehatan.

Terkini