Pentingnya Variasi Protein dalam Mendukung Tumbuh Kembang Anak Secara Optimal

Selasa, 25 November 2025 | 12:37:03 WIB
Pentingnya Variasi Protein dalam Mendukung Tumbuh Kembang Anak Secara Optimal

JAKARTA - Ahli gizi klinis Dr. dr. Luciana B. Sutanto, MS, SpGK(K) menekankan pentingnya variasi sumber protein dalam menu harian anak agar kecukupan zat gizi tercapai secara menyeluruh. 

Menurutnya, konsumsi satu jenis protein saja setiap hari, meski dalam porsi yang cukup, berpotensi menyebabkan kekurangan zat gizi tertentu jika tidak diimbangi variasi lain. 

Prinsip gizi seimbang, yakni makan tiga kali sehari dengan ragam makanan, menjadi pedoman utama untuk memastikan anak menerima protein hewani dan nabati yang cukup.

Luciana menegaskan, anak tidak otomatis mengalami defisiensi gizi hanya karena mengonsumsi satu jenis protein dalam jangka panjang selama porsinya sesuai kebutuhan. 

Namun, keberagaman tetap menjadi kunci agar tubuh memperoleh semua asam amino esensial dan vitamin atau mineral yang terkandung dalam berbagai sumber protein. 

Ia menambahkan bahwa meski penelitian khusus terkait konsumsi satu jenis protein jangka panjang masih minim, praktik variasi tetap direkomendasikan sebagai strategi pencegahan defisiensi gizi.

Selain itu, Luciana menyebut bahwa variasi protein dapat diterapkan secara bertahap, misalnya dengan mengganti olahan telur di sarapan dengan ikan, daging, atau kacang-kacangan di makan siang dan malam. 

Strategi ini memungkinkan anak tetap mendapatkan asupan protein yang cukup sekaligus memperluas pengalaman rasa dan tekstur makanan, yang penting untuk membangun kebiasaan makan sehat sejak dini.

Strategi Protein Terjangkau untuk Keluarga

Luciana mengingatkan keluarga berpenghasilan terbatas bahwa mengandalkan satu jenis protein murah dan mudah dijangkau, seperti telur atau tempe, tetap aman selama porsinya sesuai kebutuhan. 

Namun, ketika memungkinkan, sebaiknya diimbangi dengan sumber protein lain agar kecukupan zat gizi lebih optimal. Strategi ini realistis untuk menjaga kualitas asupan anak tanpa membebani anggaran keluarga.

Ia mencontohkan, kombinasi protein hewani, seperti telur, ikan, atau ayam, dan protein nabati dari kacang-kacangan dapat diterapkan sesuai prinsip gizi seimbang.

Pendekatan ini penting untuk memastikan anak mendapatkan nutrisi lengkap, termasuk zat besi, seng, vitamin B kompleks, dan asam amino esensial yang berperan dalam pertumbuhan fisik dan perkembangan otak.

Luciana menekankan pula bahwa pengenalan variasi protein sebaiknya dilakukan tanpa paksaan. 

Orang tua dapat memulai dengan porsi kecil atau mengolah sumber protein dalam bentuk berbeda, misalnya telur direbus, digoreng, atau dijadikan omelet, sementara kacang-kacangan dapat dimasak, dipanggang, atau dihaluskan menjadi selai. Pendekatan ini membantu anak lebih menerima berbagai jenis protein tanpa merasa terpaksa.

Edukasi Gizi sebagai Fondasi Kesehatan Anak

Selain strategi pemberian protein, edukasi gizi menjadi komponen penting bagi keluarga. Luciana menjelaskan bahwa orang tua memiliki peran sentral dalam mengenalkan pola makan sehat kepada anak sejak dini. 

Dengan memahami pentingnya variasi protein, orang tua dapat mencontohkan kebiasaan makan yang baik sehingga anak belajar meniru perilaku sehat tersebut.

Dalam praktiknya, anak yang awalnya menolak makanan tertentu tetap dapat diarahkan melalui pendekatan edukatif, misalnya dengan menjelaskan manfaat makanan, melibatkan anak dalam persiapan makanan, atau memberikan pilihan olahan yang menarik. 

Edukasi gizi yang tepat membantu keluarga memahami bahwa keragaman sumber protein tidak hanya penting untuk kecukupan gizi saat ini, tetapi juga membentuk fondasi kesehatan jangka panjang.

Luciana juga menekankan bahwa edukasi gizi berfokus pada keseimbangan antara protein hewani dan nabati, serta penyesuaian dengan kebutuhan dan usia anak.

Dengan pemahaman ini, orang tua dapat membuat keputusan pangan yang lebih tepat, mendorong anak untuk menikmati berbagai jenis protein, dan membangun kebiasaan makan yang bertahan hingga dewasa.

Rekomendasi Praktis

Kesadaran akan pentingnya variasi protein membantu keluarga menciptakan pola makan seimbang bagi anak, yang berdampak pada pertumbuhan dan perkembangan optimal. 

Prinsip ini berlaku untuk semua segmen keluarga, termasuk mereka yang memiliki keterbatasan ekonomi, selama pendekatan disesuaikan dengan anggaran dan ketersediaan pangan lokal.

Strategi praktis yang direkomendasikan mencakup kombinasi protein hewani dan nabati, pengenalan variasi secara bertahap, dan pendidikan gizi yang melibatkan anak.

Dengan cara ini, anak tidak hanya memperoleh kecukupan nutrisi, tetapi juga belajar mengenal dan menikmati berbagai jenis makanan, membangun fondasi pola makan sehat yang berkelanjutan.

Penerapan prinsip variasi protein yang disertai edukasi gizi ini dapat menjadi langkah preventif penting untuk memastikan anak tumbuh sehat, cerdas, dan memiliki daya tahan tubuh yang baik. 

Kesadaran orang tua dan penerapan strategi ini sejak dini akan berdampak positif bagi kesehatan generasi masa depan, sekaligus mendukung kebiasaan makan seimbang yang menjadi kunci pertumbuhan optimal anak.

Terkini