JAKARTA - Kabupaten Blora semakin memperkuat upaya pencegahan radikalisme melalui sinergi antara pemerintah daerah, BNPT, dan perguruan tinggi.
Kolaborasi ini menegaskan komitmen semua pihak untuk mencetak generasi muda yang tangguh dan kebal terhadap ideologi ekstrem.
Situasi Blora Aman dari Ancaman Terorisme
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) RI, Komjen Pol Eddy Hartono, menegaskan bahwa Kabupaten Blora saat ini dalam kondisi aman dari jaringan terorisme. Meski demikian, BNPT meminta masyarakat dan seluruh Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) tetap waspada.
Blora, yang berbatasan dengan Jawa Timur, memiliki potensi menjadi jalur perlintasan kelompok radikal. Oleh karena itu, pengawasan di wilayah ini menjadi sangat penting, terutama untuk mencegah penyebaran paham ekstrem.
Eddy Hartono menekankan bahwa kelompok rentan terpapar radikalisme adalah perempuan dan anak-anak. Faktor psikologis, emosional, serta pola pikir yang masih labil membuat mereka mudah terpengaruh.
Edukasi dan Pencegahan Sejak Usia Dini
BNPT terus menggelar program pencegahan radikalisme yang dimulai sejak tingkat sekolah dasar, rumah tangga, hingga perguruan tinggi.
Selain pendekatan langsung, penyebaran ideologi radikal melalui bahan bacaan digital, termasuk e-book, juga menjadi perhatian. Kelompok teroris memanfaatkan media digital untuk propaganda, sehingga literasi digital menjadi bagian penting dari strategi pencegahan.
“Berdasarkan amanat Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2018 tentang Penanggulangan Tindak Pidana Terorisme serta RPJMN 2025–2029, pencegahan dan penanggulangan ekstremisme berbasis kekerasan menjadi prioritas nasional,” jelas Eddy Hartono.
Pemerintah daerah pun didorong untuk menyusun Rencana Aksi Daerah (RAD) yang sejalan dengan Rencana Aksi Nasional (RAN) BNPT, termasuk di lingkungan kampus.
Kerja Sama Strategis dengan Perguruan Tinggi
Dalam upaya memperkuat pencegahan radikalisme, Pemkab Blora bersama delapan perguruan tinggi menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan BNPT. Kolaborasi ini menjadi komitmen bersama untuk memperluas program edukasi pencegahan paham radikal di kalangan generasi muda.
Bupati Blora, Arief Rohman, menyambut baik kerja sama ini. Ia menekankan pentingnya pengawasan dan edukasi di kampus, mengingat mahasiswa Blora berasal dari berbagai daerah di Indonesia.
Melalui kolaborasi ini, perguruan tinggi diharapkan lebih proaktif mengundang BNPT untuk memberikan edukasi dan penguatan literasi kewaspadaan kepada mahasiswa dan civitas akademika.
“Dengan kolaborasi ini kita ingin generasi muda Blora semakin tangguh dan kebal terhadap paham radikal yang mengancam keutuhan bangsa,” ujar Bupati Arief. Penandatanganan MoU ini menjadi langkah strategis BNPT untuk memperkuat peran perguruan tinggi sebagai benteng ideologi Pancasila.
Dampak Jangka Panjang Kolaborasi Pencegahan
Kolaborasi antara BNPT, pemerintah daerah, dan perguruan tinggi di Blora memiliki dampak positif jangka panjang. Upaya ini tidak hanya meningkatkan kesiapsiagaan terhadap ancaman radikalisme, tetapi juga membangun kesadaran generasi muda akan pentingnya menjaga keutuhan bangsa.
Program edukasi yang berkesinambungan akan membentuk karakter mahasiswa yang kritis, cerdas, dan mampu menghadapi pengaruh negatif ideologi ekstrem. Selain itu, kegiatan literasi dan sosialisasi di kampus akan memperkuat pemahaman tentang nilai-nilai Pancasila, toleransi, dan moderasi beragama.
Langkah ini diharapkan menjadi model bagi daerah lain, khususnya wilayah perbatasan atau daerah yang memiliki mobilitas tinggi mahasiswa.
Dengan memperluas jaringan pencegahan, BNPT dan perguruan tinggi bersama pemerintah daerah dapat mencetak generasi muda yang tidak hanya kompeten, tetapi juga resilient terhadap pengaruh radikalisme.
Blora menunjukkan bahwa kolaborasi lintas lembaga menjadi kunci dalam mencegah penyebaran terorisme dan radikalisme.
Melalui edukasi, literasi digital, serta kerja sama dengan perguruan tinggi, BNPT dan pemerintah daerah berupaya menyiapkan generasi muda yang tangguh dan berintegritas. Inisiatif ini tidak hanya memperkuat keamanan lokal, tetapi juga membangun fondasi kuat untuk keutuhan bangsa secara nasional.