Olahraga dengan Aman Memerlukan Pemahaman tentang Risiko Kolaps Mendadak

Rabu, 19 November 2025 | 12:31:18 WIB
Olahraga dengan Aman Memerlukan Pemahaman tentang Risiko Kolaps Mendadak

JAKARTA - Berolahraga secara rutin tentu bermanfaat bagi kesehatan tubuh dan jantung, namun hal ini tidak menjamin seseorang sepenuhnya bebas dari risiko kolaps mendadak. 

Kasus orang tiba-tiba tumbang saat olahraga, meski jarang, tetap bisa terjadi dan menimbulkan kekhawatiran. Fenomena ini seringkali mengejutkan karena muncul tanpa gejala awal yang jelas.

Spesialis penyakit dalam dengan subspesialisasi kardiovaskular, dr. Simon Salim, SpPD-KKV, menekankan bahwa angka kolaps mendadak saat berolahraga sebenarnya lebih rendah dibandingkan kolaps yang terjadi di luar aktivitas fisik. 

“Kalau dilihat secara keseluruhan, mereka yang berolahraga itu angka kolaps tiba-tibanya lebih sedikit dibandingkan mereka yang nggak pernah berolahraga,” jelasnya.

Meski demikian, memahami faktor risiko dan tindakan pencegahan tetap menjadi langkah penting agar olahraga tetap aman dan mengurangi kemungkinan kejadian fatal.

Penyebab Kolaps Mendadak Bisa Beragam

Tidak semua kasus kolaps mendadak terkait dengan serangan jantung. Dr. Simon menjelaskan bahwa penyebabnya bervariasi dan bisa berasal dari masalah jantung, gangguan kelistrikan jantung, atau bahkan kondisi non-kardiak yang memerlukan pemeriksaan lebih lanjut. 

“Tergantung. Nggak semua gara-gara serangan jantung. Ada yang memang gara-gara gangguan irama jantung. Ada lagi yang bukan karena jantung sama sekali, karena penyebabnya banyak dan tergantung hasil autopsi harusnya,” jelasnya.

Masalah jantung yang bisa memicu kolaps mendadak termasuk aritmia atau gangguan ritme jantung, yang seringkali tidak menunjukkan gejala spesifik sebelumnya.

Sementara itu, penyumbatan pembuluh darah hanyalah salah satu faktor, bukan penyebab tunggal. Dengan demikian, penting bagi individu, terutama yang memiliki riwayat penyakit jantung dalam keluarga, untuk melakukan pemeriksaan kesehatan rutin sebelum beraktivitas fisik intens.

Tidak Ada Tanda Peringatan Khusus

Salah satu tantangan utama dalam menghadapi kolaps mendadak adalah ketiadaan tanda peringatan yang jelas. Menurut dr. Simon, kasus seperti ini bisa terjadi tanpa indikasi atau gejala yang dapat diprediksi sebelumnya. Oleh karena itu, pencegahan harus lebih bersifat sistemik dan melibatkan kesiapsiagaan publik.

Ia menekankan pentingnya kemampuan melakukan resusitasi jantung paru (RJP) atau bantuan hidup dasar. Setiap orang yang berada di ruang publik sebaiknya memiliki pengetahuan dasar mengenai pertolongan pertama untuk korban kolaps jantung. 

“Sayangnya nggak ada. Maka pencegahan yang terbaik adalah semua orang di public space itu harus mampu melakukan RJP atau resusitasi jantung paru, harus mampu melakukan bantuan hidup dasar,” ujarnya.

Selain itu, kehadiran Automated External Defibrillator (AED) di tempat umum menjadi faktor kunci. Alat ini dapat menganalisis ritme jantung secara otomatis dan memberikan kejutan listrik bila diperlukan, membantu mengembalikan irama jantung normal secara cepat dan menyelamatkan nyawa.

Langkah Praktis untuk Olahraga Aman

Selain memahami risiko dan tanda-tanda kolaps mendadak, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk menjaga keamanan saat berolahraga. 

Pertama, pastikan tubuh dalam kondisi fit dan lakukan pemanasan sebelum aktivitas fisik. Kedua, hindari latihan berlebihan, terutama jika baru memulai olahraga atau memiliki kondisi medis tertentu.

Ketiga, manfaatkan fasilitas dan teknologi keselamatan seperti AED di area publik, serta pastikan ada petugas atau orang terlatih yang mampu melakukan RJP. Keempat, bagi individu dengan riwayat penyakit jantung, konsultasikan terlebih dahulu ke dokter mengenai intensitas dan jenis olahraga yang aman.

Dengan memahami risiko, mengetahui langkah pencegahan, dan menyiapkan pertolongan darurat, olahraga bisa tetap menjadi aktivitas yang menyehatkan dan minim risiko. Perlindungan sejak awal ini sangat penting, karena kolaps mendadak meski jarang terjadi, dapat berakibat fatal bila penanganannya terlambat.

Meski olahraga membawa manfaat besar bagi kesehatan, kesadaran akan potensi risiko kolaps jantung mendadak tetap harus dimiliki. Pencegahan melalui pemeriksaan rutin, kesiapsiagaan di ruang publik, serta penggunaan alat keselamatan seperti AED dan kemampuan RJP menjadi langkah penting. 

Dengan begitu, olahraga dapat dijalankan secara aman, memberikan manfaat maksimal bagi jantung dan tubuh secara keseluruhan.

Terkini