JAKARTA - Pembelajaran digital di Indonesia semakin nyata dengan hadirnya ribuan papan interaktif digital (IFP) di berbagai sekolah.
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu'ti, melaporkan bahwa sebanyak 172.550 IFP telah disalurkan ke sekolah dan Pusat Kegiatan Belajar Mengajar (PKBM) di seluruh Indonesia. Jumlah ini mewakili 75 persen dari target keseluruhan 288.865 IFP pada tahun anggaran 2025.
Dengan kehadiran teknologi ini, siswa dapat belajar lebih aktif, berinteraksi langsung dengan materi pelajaran, dan memanfaatkan berbagai fitur interaktif untuk meningkatkan pemahaman.
Penggunaan IFP diharapkan memberi pengalaman belajar yang lebih menarik. Siswa kini dapat melihat materi berupa teks, video, audio, hingga konten augmented reality.
Guru pun memiliki fleksibilitas untuk menyesuaikan metode pengajaran dengan kebutuhan kelas, sehingga proses belajar mengajar menjadi lebih efisien dan menyenangkan.
Tahapan Penyaluran dan Implementasi Program
Sebanyak 43.022 IFP masih dalam proses pengiriman dan dijadwalkan sampai ke sekolah pada pertengahan Desember 2025. Program digitalisasi pembelajaran ini tidak hanya mencakup pembagian papan interaktif, tetapi juga menyediakan laptop, materi pembelajaran digital melalui platform Rumah Pendidikan, dan pelatihan guru.
Dengan persiapan ini, guru dan siswa dapat memanfaatkan perangkat dengan maksimal, menciptakan pengalaman belajar yang lebih modern dan interaktif.
Program ini merupakan bagian dari strategi pemerintah untuk mempercepat modernisasi pendidikan, termasuk Inpres Nomor 7 tahun 2025 dan Perpres Nomor 79 Tahun 2025 tentang pemutakhiran Rencana Kerja Pemerintah.
Langkah-langkah ini memastikan distribusi IFP berjalan lancar, efektif, dan merata di seluruh wilayah, baik di perkotaan maupun daerah terpencil.
Dukungan Pemerintah dan Monitoring Pelaksanaan
Pelaksanaan program digitalisasi ini mendapat dukungan penuh dari Presiden Prabowo Subianto dan jajaran kabinet. Sinergi antar kementerian dan lembaga dilakukan agar program berjalan sesuai rencana.
Monitoring dan evaluasi dilakukan secara berkala untuk menilai pemanfaatan IFP di sekolah, sekaligus memberi masukan agar penggunaan teknologi lebih optimal.
Hasil awal penggunaan smartboard menunjukkan dampak positif. Proses belajar mengajar menjadi lebih interaktif dan menarik. Siswa lebih antusias, lebih cepat memahami materi, dan capaian pembelajaran meningkat.
Guru dapat mengatur konten sesuai kebutuhan, mulai dari materi teori hingga praktik berbasis teknologi. Hal ini menegaskan bahwa digitalisasi pembelajaran bukan sekadar modernisasi alat, tetapi transformasi pengalaman belajar bagi seluruh siswa di Indonesia.
Manfaat Bagi Siswa dan Guru di Sekolah
Papan interaktif ini memungkinkan kolaborasi yang lebih efektif antara siswa dan guru. Selain menyajikan materi dalam bentuk teks, video, audio, dan gamifikasi, smartboard juga mendukung pembelajaran berbasis augmented reality.
Dengan teknologi ini, siswa tidak hanya belajar secara pasif, tetapi dapat terlibat aktif dalam kegiatan kelas, meningkatkan kreativitas, fokus, dan motivasi belajar.
Selain itu, guru mendapatkan dukungan penuh dalam menyampaikan materi secara menarik dan mudah dipahami. Ketersediaan materi digital, pelatihan penggunaan IFP, dan interaktivitas papan ini membuat pembelajaran lebih dinamis.
Dengan kombinasi teknologi dan metode pengajaran yang tepat, sekolah di seluruh Indonesia semakin dekat dengan visi pendidikan modern yang inklusif dan berkualitas tinggi.