JAKARTA - Islam Makhachev, mantan juara kelas ringan UFC, menegaskan tekadnya untuk menjadi juara dua divisi.
Petarung asal Dagestan, Rusia ini siap menghadapi juara kelas welter UFC, Jack Della Maddalena, demi meraih gelar kedua. Laga ini menjadi langkah besar Makhachev dalam mewujudkan impian yang telah lama ia genggam sejak memulai karier profesionalnya.
Makhachev mengaku bahwa naik kelas bukan keputusan spontan. Ia memutuskan melepaskan gelar ringan awal tahun ini demi kesempatan menantang juara welter. Menurutnya, gelar saat ini hanyalah formalitas karena rasa juara tetap melekat dalam dirinya.
“Saya merasa masih juara. Saya tidak akan menyerahkan sabuk juara saya kepada siapa pun. Saya hanya datang untuk mendapatkan yang kedua,” ujarnya dengan tegas.
Kepercayaan diri Makhachev semakin kuat karena prestasinya sebelumnya di kelas ringan. Ia memecahkan rekor jumlah pertahanan gelar terbanyak dalam sejarah UFC dengan empat kali berturut-turut, termasuk kemenangan atas Renato Moicano. Catatan ini membuatnya semakin yakin bahwa kemampuan teknis dan mentalnya cukup untuk menghadapi Maddalena.
Tantangan Berat di UFC 322
Makhachev akan menghadapi Maddalena pada pertarungan utama UFC 322 di Madison Square Garden, New York.
Maddalena, yang berasal dari Australia, datang ke laga dengan catatan tak terkalahkan dalam 18 pertandingan beruntun. Ia baru saja menampilkan performa terbaik dalam kariernya, sehingga pertandingan ini diprediksi akan berlangsung sengit.
Namun, Makhachev percaya pengalaman dan strategi yang dimilikinya akan menjadi kunci kemenangan.
Ia mengaku memahami tipe pertarungan Maddalena dan menilai lawan cukup tangguh, tetapi yakin bisa memanfaatkan peluang yang muncul saat lawan lengah. Kesiapan fisik dan mental yang matang menjadi modal utama untuk mencapai gelar juara dua divisi.
Selain fokus pada sabuk juara, Makhachev juga ingin menorehkan sejarah baru dalam UFC. Jika menang, ia akan menjadi juara dua divisi ke-11 dalam sejarah UFC, sekaligus menyamai rekor kemenangan berturut-turut terbanyak di UFC sebanyak 16 kali.
Prestasi semacam ini akan memperkuat posisinya dalam diskusi tentang petarung terbaik sepanjang masa, meskipun saat ini ia menegaskan fokus utamanya tetap pada gelar.
Rekam Jejak dan Strategi Pertarungan
Sepanjang kariernya, Makhachev dikenal dengan kemampuan bertahan dan menyerang yang seimbang. Ia memiliki pengalaman melawan sejumlah petarung kelas dunia, termasuk teman dekat Khabib Nurmagomedov dan atlet top lainnya.
Rekam jejak ini menambah kepercayaan dirinya untuk menghadapi Maddalena, yang baru saja mengalahkan teman Makhachev, Belal Muhammad.
Makhachev juga menyoroti pentingnya strategi dalam pertarungan. Ia menyatakan bahwa fokus pemain bukan pada kekerasan, melainkan teknik, refleks, dan koordinasi tangan-mata.
Pendekatan ini berbeda dengan kesan umum bahwa pertarungan UFC selalu didominasi agresi emosional. Menurut Makhachev, kemenangannya akan ditentukan oleh kemampuan membaca peluang lawan, bukan semata kekuatan fisik.
Selain itu, persiapan Makhachev tidak hanya melibatkan latihan fisik, tetapi juga pemahaman mendalam tentang gaya bertarung lawan.
Pengalaman melawan teman-teman Maddalena seperti Alexander Volkanovski dan Dan Hooker menjadi acuan strategi untuk pertandingan mendatang. Pendekatan ini diyakini akan memberi keunggulan dalam membaca gerakan Maddalena selama pertarungan.
Harapan dan Impian Makhachev
Makhachev menekankan bahwa fokus utama adalah sabuk juara dan pencapaian pribadi sebagai petarung profesional. Ia telah menghabiskan seluruh hidupnya untuk menjadi juara dan melihat pertarungan melawan Maddalena sebagai langkah terakhir menuju impian tersebut.
Kemenangan dalam laga ini tidak hanya berarti gelar kedua, tetapi juga bukti dedikasi, disiplin, dan konsistensi sepanjang kariernya.
Prestasi ini juga akan membawa dampak besar bagi reputasi Makhachev di kancah UFC dan dunia olahraga, sekaligus memberikan inspirasi bagi generasi muda petarung yang ingin menembus level internasional.
Dengan kombinasi pengalaman, strategi, dan mental juara, Makhachev optimistis mampu menghentikan Maddalena dan menulis sejarah baru sebagai juara dua divisi UFC.
Selain itu, kemenangan ini akan semakin mengokohkan reputasi petarung asal Dagestan di mata penggemar dan analis MMA global. Makhachev berharap pencapaiannya bisa mendorong standar baru dalam dunia UFC, sekaligus memperlihatkan bahwa kesuksesan dicapai melalui kerja keras, disiplin, dan strategi matang.