Strategi Menyimpan dan Menikmati Makanan Kukusan Agar Tubuh Tetap Sehat

Jumat, 14 November 2025 | 11:40:49 WIB
Strategi Menyimpan dan Menikmati Makanan Kukusan Agar Tubuh Tetap Sehat

JAKARTA - Makanan kukusan atau rebusan selalu menjadi favorit banyak orang karena teksturnya lembut dan rasanya lezat. 

Namun, kebiasaan menyantapnya setelah didiamkan lama di suhu ruang bisa memicu risiko kesehatan yang serius. Menyimpan makanan panas terlalu lama hingga dingin di meja atau ruang terbuka dapat menjadi sarang berkembangnya bakteri berbahaya. 

Risiko Makanan Kukusan Dingin

Makanan rebusan dan kukusan mengandung kadar air tinggi sehingga sangat rentan terhadap pertumbuhan bakteri. Spesialis gizi klinis, Ardian Sandhi Pramesti, menjelaskan bahwa suhu ruang, terutama dalam rentang 4°C hingga 60°C, disebut sebagai “danger zone” karena memungkinkan bakteri berkembang sangat cepat.

Beberapa jenis bakteri yang sering muncul di makanan dingin seperti Salmonella, E. coli, hingga Bacillus cereus, bisa berlipat ganda hanya dalam 20 menit.

Kondisi ini menjadi lebih berisiko jika makanan panas dibiarkan dingin perlahan di suhu ruang. Bakteri dapat memproduksi toksin yang tahan panas, sehingga meski makanan dipanaskan ulang, toksin tetap ada dan berpotensi menimbulkan keracunan. 

Ardian menekankan bahwa makanan berkarbohidrat tinggi seperti singkong, kentang, dan jagung paling mudah terkontaminasi jika pendinginan tidak dilakukan dengan benar.

Pentingnya Pendinginan Cepat

Meski risiko muncul, bukan berarti makanan kukusan menjadi berbahaya secara otomatis. Kuncinya adalah bagaimana menyimpan makanan dengan benar. Ardian menyarankan untuk mengonsumsi makanan langsung setelah matang agar rasa dan nutrisinya tetap terjaga.

Jika ingin menyimpan untuk dikonsumsi nanti, durasi maksimal di suhu ruang adalah dua jam. Setelah itu, makanan harus segera dimasukkan ke dalam kulkas agar pertumbuhan bakteri terhambat. Metode pendinginan cepat ini sangat penting untuk menjaga keamanan pangan sekaligus kualitas gizi.

Selain itu, pemanasan berulang juga harus dihindari. Setiap kali makanan dipanaskan kembali, risiko kontaminasi meningkat dan kandungan nutrisi bisa menurun. Maka dari itu, penting untuk menakar porsi sesuai kebutuhan dan menyimpan sisa makanan dengan benar.

Tips Menjaga Nutrisi dan Keamanan

Beberapa langkah sederhana bisa membuat makanan kukusan tetap sehat dan aman. Konsumsi segera setelah matang, dinginkan cepat dan simpan di kulkas, serta hindari pemanasan berulang agar kandungan gizi tetap optimal dan risiko kontaminasi minimal.

Selain itu, makanan kukusan yang disimpan dengan benar bisa dinikmati dingin atau dipanaskan ulang sekali sebelum disajikan. Menjaga kebersihan alat masak dan wadah penyimpanan juga menjadi faktor penting. Dengan praktik yang tepat, makanan kukusan tetap menjadi pilihan sehat dan lezat, tanpa mengorbankan keamanan bagi tubuh.

Perhatian Tambahan

Makanan kukusan dan rebusan memang mudah dikonsumsi dan menyehatkan, tetapi risiko muncul jika tidak disimpan dengan benar. Mengonsumsi langsung, mendinginkan cepat, menyimpan di kulkas, dan menghindari pemanasan berulang adalah kunci agar tetap aman. 

Dengan memperhatikan hal-hal sederhana ini, nikmatnya kukusan tetap bisa dirasakan tanpa khawatir terkena keracunan atau kehilangan nutrisi.

Kesadaran akan cara penyimpanan yang tepat juga membantu mengurangi risiko penyakit akibat makanan dan membuat makanan tetap bernilai gizi tinggi. Selalu perhatikan suhu, waktu penyimpanan, dan kebersihan alat makan agar setiap hidangan kukusan yang disantap tetap sehat dan aman.

Terkini