JAKARTA - PT Bandar Udara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati menyiapkan strategi pengembangan layanan penerbangan yang lebih luas pada 2026.
Saat ini, bandara hanya melayani penerbangan internasional melalui Scoot Airlines rute Singapura dengan tingkat keterisian kursi sekitar 70%–80%. Ke depannya, BIJB tengah menjajaki kerja sama dengan maskapai domestik untuk membuka rute populer seperti Denpasar, Balikpapan, dan Kualanamu.
Strategi ini dilakukan melalui skema block seat atau subsidi agar penumpang tertarik menggunakan layanan baru. Dengan langkah ini, bandara berharap mampu meningkatkan jumlah penerbangan sekaligus mengoptimalkan traffic penumpang.
Ekspansi rute domestik dan internasional ini juga diharapkan memberikan dampak positif bagi ekonomi wilayah sekitar bandara melalui peningkatan mobilitas wisatawan dan bisnis.
Meskipun jumlah armada pesawat aktif di Indonesia terbatas, BIJB yakin strategi pemilihan rute yang tepat akan menciptakan peluang baru. Tujuannya, Kertajati tidak hanya menjadi titik keberangkatan point-to-point, tetapi bisa bertransformasi menjadi hub yang menghubungkan berbagai rute utama, mendukung konektivitas nasional.
Fasilitas Maintenance, Repair, and Overhaul (MRO)
Sebagai bagian dari diversifikasi pendapatan, BIJB Kertajati akan memulai layanan perbaikan helikopter bekerja sama dengan Garuda Maintenance Facility (GMF) pada Maret 2026. Fasilitas ini diharapkan menjadi sumber pendapatan baru dan meningkatkan kapasitas layanan bagi operator helikopter dan pesawat ringan.
Investasi pada MRO juga sejalan dengan rencana pemerintah untuk memperkuat sektor transportasi udara. Dengan fasilitas perawatan yang handal, maskapai dan operator helikopter dapat lebih nyaman menempatkan armadanya di wilayah Jawa Barat.
Keberadaan MRO ini juga diprediksi akan mendorong pertumbuhan jumlah penerbangan, baik domestik maupun internasional, sekaligus meningkatkan loyalitas maskapai terhadap bandara.
Penyediaan layanan MRO di bandara Kertajati menegaskan bahwa pengembangan bandara tidak hanya sebatas terminal dan rute, tetapi juga mencakup dukungan teknis yang profesional. Hal ini menjadi daya tarik bagi maskapai dan operator helikopter untuk menjadikan Kertajati sebagai lokasi operasional mereka.
Fokus pada Penerbangan Umrah dan Haji
Selain ekspansi rute dan layanan MRO, BIJB menekankan pengembangan layanan embarkasi umrah dan haji. Tahun ini, bandara telah melayani sekitar 21.000 jemaah haji, dan ke depan seluruh keberangkatan jemaah haji asal Jawa Barat direncanakan akan dipusatkan di Kertajati.
Langkah ini tidak hanya meningkatkan pemanfaatan terminal, tetapi juga memperkuat peran bandara sebagai pusat transportasi ibadah.
Fokus pada penerbangan haji dan umrah memberikan kesempatan bagi BIJB untuk mengintegrasikan layanan tambahan, seperti transportasi darat, hotel, dan fasilitas penunjang lainnya, sehingga berdampak positif bagi ekonomi lokal.
Dengan menempatkan Kertajati sebagai titik utama keberangkatan ibadah, bandara dapat memberikan pelayanan lebih efisien dan nyaman bagi jemaah. Ini sekaligus menjadi strategi keberlanjutan operasional bandara, menjaga traffic penumpang tetap stabil sepanjang tahun.
Sinergi Strategi dan Pengembangan Bandara
Pengembangan rute, layanan MRO, dan fokus pada penerbangan umrah dan haji menunjukkan strategi komprehensif BIJB Kertajati untuk memperkuat posisi bisnis. Bandara berupaya menjadi pusat konektivitas dan pelayanan penuh yang mendukung pertumbuhan ekonomi Jawa Barat.
Pengembangan ini dilakukan secara bertahap, memperhatikan kapasitas armada pesawat, permintaan pasar, dan peluang kerja sama dengan maskapai. Langkah-langkah ini diharapkan dapat menarik lebih banyak investasi dari sektor penerbangan maupun industri pendukung.
Dengan fasilitas MRO, penambahan rute domestik dan internasional, serta pelayanan embarkasi haji dan umrah, BIJB Kertajati diproyeksikan meningkatkan jumlah penumpang, memperluas jaringan penerbangan, serta memberikan dampak positif bagi perekonomian regional dan nasional.
Strategi ini menegaskan komitmen bandara untuk menjadi hub unggulan yang efisien, modern, dan berkelanjutan.