JAKARTA - PT Resource Alam Indonesia Tbk (KKGI) resmi ditunjuk oleh Kementerian Pekerjaan Umum sebagai pemrakarsa proyek Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (PLTM) Bendungan Bener di Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah.
Langkah ini menjadi bagian dari upaya perusahaan mendukung akselerasi transisi energi bersih sekaligus memperkuat ketahanan air dan pangan nasional.
Bendungan Bener sendiri merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) yang memiliki fungsi vital bagi wilayah Purworejo, Kebumen, dan Kulon Progo. Selain menghasilkan energi listrik ramah lingkungan, bendungan ini juga berperan penting dalam mengairi lahan pertanian seluas 15.000 hektare di kawasan tersebut.
Pembangunan PLTM di Bendungan Bener tidak hanya berfokus pada efisiensi energi, tetapi juga diarahkan untuk mendukung kesejahteraan masyarakat sekitar. Proyek ini diharapkan mampu memberikan nilai tambah melalui penyediaan air baku, pengembangan sektor pertanian, hingga peningkatan potensi wisata daerah.
Selain sebagai pembangkit listrik, bendungan ini juga dirancang untuk mengurangi risiko banjir di kawasan hilir. Dengan fungsi multiperan tersebut, proyek ini dipandang strategis untuk menjaga stabilitas ekosistem air serta menunjang ketahanan wilayah terhadap perubahan iklim yang semakin ekstrem.
Proyek Strategis dengan Nilai Investasi Rp 96 Miliar
Dalam keterangannya, Direktur KKGI Agoes Soegiarto Soeparman menjelaskan bahwa proyek PLTM Bendungan Bener memiliki nilai investasi sekitar Rp 96 miliar.
Energi listrik yang dihasilkan nantinya diproyeksikan mencapai 6 hingga 10 megawatt (MW) dan akan disalurkan ke PLN UID Jawa Tengah untuk memenuhi kebutuhan listrik masyarakat di sekitar wilayah Purworejo.
Tak hanya itu, bendungan ini juga akan berfungsi sebagai sumber air baku dengan kapasitas sekitar 1.500 liter per detik, yang akan dimanfaatkan untuk kebutuhan rumah tangga, kota, serta industri.
“Proses feasibility study (FS) atau studi kelayakan menunggu persetujuan dari Direktorat Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Sumber Daya Air Kementerian PU. Jika sudah disetujui, maka akan dilanjutkan dengan proses Detail Engineering Design (DED),” ujar Agoes.
Setelah proses studi kelayakan selesai, tahapan selanjutnya adalah tender resmi oleh Kementerian PU. Sebagai pihak pemrakarsa, KKGI akan mendapatkan hak right to match, yaitu hak untuk menyesuaikan penawaran apabila ada peserta tender lain yang memberikan penawaran lebih baik.
Usai proses tender, proyek akan dilanjutkan dengan pengajuan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal) serta pembebasan lahan. KKGI juga akan menunjuk konsultan pengawas, kontraktor, dan vendor yang memenuhi kualifikasi teknis agar proyek dapat berjalan sesuai standar keselamatan dan efisiensi yang tinggi.
Multifungsi: Energi, Air, dan Wisata Alam
Selain manfaatnya terhadap sektor energi dan irigasi, Bendungan Bener juga dirancang menjadi destinasi wisata alam karena lokasinya yang strategis, diapit oleh dua bukit dengan panorama yang menarik. Potensi ini akan mendukung pengembangan ekonomi lokal melalui pariwisata dan sektor perikanan air tawar.
Kehadiran PLTM Bendungan Bener akan memperkuat infrastruktur energi hijau di Jawa Tengah sekaligus memperluas akses terhadap listrik bersih bagi masyarakat pedesaan.
Dengan kapasitas yang efisien dan berbasis energi air, proyek ini diharapkan menjadi contoh implementasi nyata pembangunan rendah emisi karbon di sektor energi nasional.
Pemerintah pun menilai proyek ini sebagai bentuk sinergi ideal antara kepentingan energi, lingkungan, dan ekonomi rakyat. Selain itu, pembangunan PLTM di kawasan bendungan akan mendorong peningkatan lapangan kerja, mulai dari tahap konstruksi hingga operasional.
Di sisi lain, KKGI juga terus memperkuat portofolionya di sektor energi terbarukan. Setelah sebelumnya sukses mengelola sejumlah proyek tambang mineral dan batubara, kini perusahaan bertransformasi menuju industri energi berkelanjutan yang sejalan dengan arah kebijakan pemerintah dalam mendorong bauran energi hijau nasional.
Dukungan bagi Pertumbuhan Ekonomi dan Energi Daerah
Keberadaan PLTM Bendungan Bener menjadi langkah strategis dalam memperkuat sistem kelistrikan Jawa Tengah sekaligus meningkatkan daya saing wilayah dalam menarik investasi baru.
Dengan suplai listrik yang stabil dan harga kompetitif, proyek ini diharapkan akan mendorong tumbuhnya sektor industri kecil, manufaktur, dan pertanian modern di kawasan sekitar bendungan.
“Di kemudian hari, proyek tersebut diharapkan akan menyumbangkan pendapatan perusahaan dari PLTM,” tutur Agoes. Selain mendukung pendapatan perusahaan, proyek ini juga berpotensi memberikan kontribusi langsung terhadap perekonomian daerah melalui peningkatan aktivitas usaha dan pembukaan lapangan kerja baru.
Keberhasilan KKGI menginisiasi proyek ini menunjukkan peran penting sektor swasta dalam mendukung percepatan pembangunan energi bersih di Indonesia.
Melalui pendekatan kolaboratif dengan pemerintah, proyek PLTM Bendungan Bener diyakini mampu menjadi model pengembangan energi terbarukan yang efisien dan berdampak sosial tinggi.
Dengan visi jangka panjang, PT Resource Alam Indonesia tidak hanya berfokus pada profitabilitas, tetapi juga pada sustainability dan pemberdayaan masyarakat lokal, menjadikan Bendungan Bener simbol sinergi antara inovasi, ekologi, dan ekonomi hijau Indonesia.