Tren Sarapan Mewah London, Croissant Hampir Rp 1 Juta

Senin, 20 Oktober 2025 | 15:57:05 WIB
Tren Sarapan Mewah London, Croissant Hampir Rp 1 Juta

JAKARTA - Sarapan kini tak sekadar mengisi perut. Di London, Inggris, hidangan pagi telah berevolusi menjadi simbol kemewahan dan status sosial, dengan harga yang membuat banyak orang terkejut.

 Kota yang terkenal dengan biaya hidup tinggi ini kini menjadi saksi lahirnya tren sarapan mewah, di mana menu klasik seperti croissant dan telur orak-arik disulap menjadi sajian eksklusif bagi pencinta kuliner kelas atas.

Melansir DailyMailUK 19 Oktober 2025, croissant seharga £42 atau sekitar Rp 950 ribu kini menjadi buruan para penggemar sarapan premium. 

Harga fantastis ini menandai pergeseran gaya hidup masyarakat kota besar, yang mulai menjadikan sarapan sebagai momen penting, bahkan lebih diprioritaskan daripada makan malam.

Lonjakan Popularitas Sarapan di Luar Rumah

Berdasarkan penelitian lembaga riset Kantar, jumlah masyarakat Inggris yang memilih sarapan di luar rumah naik 14 persen setiap tahunnya. Restoran dan hotel mewah di London pun merasakan lonjakan permintaan saat jam sarapan, yang kini menjadi waktu tersibuk bagi banyak tempat bersantap elit.

Salah satu contohnya adalah Cedric Grolet Patisserie di The Berkeley, Knightsbridge. Di sini, para pelanggan bisa menikmati wagyu croissant, perpaduan adonan roti khas Prancis dan daging wagyu Jepang yang lembut. Menu ini kini menjadi ikon tren sarapan mewah di ibu kota Inggris.

Tak kalah menarik, restoran bintang Michelin Hide di Mayfair menawarkan Lobster Benedict seharga £70 (Rp 1,6 juta) dan telur orak-arik dengan truffle di atas roti panggang seharga £58 (Rp 1,3 juta). Direktur chef Hide, Josh Angus, mengakui bahwa sarapan telah menjadi waktu puncak restoran mereka.

“Sarapan adalah waktu tersibuk di restoran kami sekarang. Hari ini saja kami melayani 257 tamu untuk sarapan dan hanya 130 untuk makan siang,” ujar Angus kepada The Times.

Sarapan Bergaya Michelin, Harga Lebih Terjangkau

Angus menjelaskan, tren sarapan mewah memberi pelanggan kesempatan merasakan pengalaman bersantap ala Michelin dengan harga lebih terjangkau dibanding makan malam.

“Dengan £60 (Rp 1,4 juta) per orang, Anda bisa menikmati sarapan bergaya bougie lengkap dengan secangkir kopi, lalu mengunggahnya ke media sosial. Bandingkan dengan menu tasting dinner yang bisa mencapai £165 (Rp 3,7 juta) per orang,” imbuhnya.

Kehadiran sarapan mewah ini juga mendorong kreativitas para chef. Menurut Robbie Bargh, pendiri Gorgeous Group, sebelumnya menu sarapan sering diremehkan. Kini, sarapan menjadi arena untuk menampilkan kemampuan kuliner lewat hidangan istimewa yang tak kalah mewah dengan makan malam.

“Dulu banyak chef yang meremehkan menu sarapan. Sekarang, mereka justru melihatnya sebagai ajang unjuk kemampuan lewat hidangan istimewa,” kata Robbie.

Dari Croissant Wagyu hingga Truffle Eggs

Menu sarapan mewah di London kini sangat bervariasi. Wagyu croissant di Cedric Grolet Patisserie memadukan tekstur lembut adonan roti dan gurihnya daging wagyu, menciptakan kombinasi rasa yang unik. 

Sementara di Hide, menu seperti Lobster Benedict menghadirkan kesegaran lobster dengan saus hollandaise yang mewah. Telur orak-arik truffle di roti panggang pun menjadi favorit, menonjolkan aroma dan rasa khas truffle yang eksklusif.

Fenomena ini menandai bahwa sarapan tak lagi sekadar rutinitas pagi, melainkan pengalaman kuliner yang Instagramable dan memuaskan selera penikmat makanan mewah.

 Banyak pengunjung rela merogoh kocek jutaan rupiah untuk menikmati sajian ini, bukan hanya untuk rasa, tetapi juga untuk sensasi eksklusif yang ditawarkan.

Pergeseran Gaya Hidup Masyarakat London

Tren sarapan mewah di London juga mencerminkan perubahan gaya hidup di kota besar. Konsumen kini mencari pengalaman makan yang berbeda, di mana waktu sarapan menjadi momen sosial sekaligus peluang untuk memamerkan gaya hidup mewah di media sosial.

Kenaikan popularitas sarapan premium ini menunjukkan bahwa masyarakat London semakin memprioritaskan kualitas dan pengalaman daripada sekadar harga. 

Restoran dan hotel pun merespons dengan menawarkan menu sarapan unik yang menggabungkan bahan-bahan eksklusif, teknik memasak tinggi, dan penyajian estetis.

Tren sarapan mewah di London kini menjadi fenomena kuliner yang menarik perhatian dunia. Dari croissant hampir Rp 1 juta, lobster Benedict, hingga telur truffle, sarapan di ibu kota Inggris telah berevolusi menjadi simbol status dan kreativitas chef.

Dengan meningkatnya permintaan, sarapan mewah bukan hanya soal rasa, tetapi juga pengalaman, estetika, dan peluang media sosial. 

Kota London membuktikan bahwa hidangan pagi kini bisa sama mewahnya dengan makan malam bintang Michelin, sekaligus menjadi tren gaya hidup terbaru bagi masyarakat metropolitan.

Terkini