JAKARTA - Persahabatan seharusnya menjadi tempat aman di mana kita bisa menjadi diri sendiri, merayakan kemenangan, dan mencari dukungan di saat sulit.
Namun, tidak semua hubungan pertemanan berjalan sehat. Beberapa persahabatan justru terasa seperti kompetisi tanpa akhir, yang bisa menguras energi dan menurunkan kepercayaan diri. Alih-alih merasa didukung, Anda mungkin terus dibandingkan atau dijatuhkan secara halus oleh teman sendiri.
8 Tanda Persahabatan Lebih Kompetitif
Berikut tanda-tanda bahwa persahabatan Anda mungkin lebih kompetitif daripada suportif:
1. Pujian Mereka Sering Terasa Sindiran
Mereka mungkin memuji Anda, tetapi selalu ada “embel-embel” yang membuat pujian terasa seperti kritikan terselubung. Contoh: "Wah, kamu menang lomba? Keren banget! Aku nggak nyangka lho mereka mau kasih posisi itu ke orang kayak kamu." Pujian semacam ini disebut backhanded compliment dan sering digunakan untuk merendahkan secara halus.
2. Sering Ingin “Lebih Unggul” (One-Upping)
Setiap kali Anda berbagi pencapaian, mereka menimpali dengan cerita versi mereka yang lebih “mengungguli”. Misalnya, Anda baru pulang liburan dari Bali, mereka langsung menceritakan liburan mereka di Eropa yang lebih mewah. Tujuannya untuk memastikan sorotan selalu kembali kepada mereka.
3. Kurang Antusias Saat Anda Sukses
Teman yang kompetitif sulit ikut merayakan kesuksesan orang lain. Perhatikan reaksi mereka saat Anda membagikan kabar baik. Jika hanya respons singkat seperti "Oh, bagus deh" sebelum mengalihkan topik, itu pertanda mereka melihat keberhasilan Anda sebagai ancaman.
4. Meremehkan Masalah Anda
Saat Anda curhat tentang masalah, mereka cenderung meremehkannya, misalnya dengan mengatakan, "Ah, itu belum seberapa dibanding masalahku," lalu mengalihkan percakapan untuk membahas kesulitan mereka sendiri.
5. Suka Bergosip tentang Orang Lain
Jika mereka mudah membicarakan keburukan teman lain kepada Anda, besar kemungkinan mereka juga membicarakan Anda di belakang. Ini menunjukkan kurangnya rasa hormat dan loyalitas, serta pola perilaku yang tidak sehat.
6. Hubungan Terasa Satu Arah
Mereka hanya menghubungi Anda saat butuh sesuatu, misalnya teman untuk pergi, pinjaman, atau telinga untuk mendengar keluhan mereka. Namun, saat Anda membutuhkan dukungan, mereka tiba-tiba sibuk atau sulit dihubungi.
7. Selalu Menghitung Untung-Rugi
Persahabatan yang sehat didasari ketulusan, bukan transaksi. Jika teman selalu “menghitung” apa yang mereka lakukan untuk Anda dan menagih balas budi, hubungan ini tidak tulus.
8. Anda Merasa Lelah Emosional
Coba rasakan apa yang Anda rasakan setelah bertemu mereka. Apakah Anda bersemangat dan didukung, atau justru lelah, cemas, dan meragukan diri sendiri? Persahabatan yang sehat seharusnya menambah energi, bukan mengurasnya.
Efek Negatif Persahabatan Kompetitif
Jika persahabatan lebih kompetitif daripada dukungan, efek negatif yang muncul bisa berupa:
Menurunnya rasa percaya diri
Stres kronis dan kelelahan emosional
Merasa sendirian karena tidak ada dukungan nyata
Salah satu pihak mundur atau menjauh
Cara Menghadapi Sahabat Kompetitif
Bicara Terbuka
Komunikasikan perasaan Anda tanpa menyalahkan, misalnya: "Aku merasa kadang usaha dan pencapaian aku direndahkan." Pendekatan ini lebih efektif daripada menuding langsung.
Tetapkan Batas Pribadi
Tidak semua pencapaian harus dibagikan jika respons teman cenderung negatif atau kompetitif. Lindungi energi dan kesehatan mental Anda.
Evaluasi Hubungan
Perhatikan apakah hubungan memberi energi positif atau justru membuat lelah. Jika lebih sering melelahkan, mungkin saatnya menilai kembali kedekatan Anda dengan teman tersebut.
Carilah Teman Pendukung
Lingkaran pertemanan yang memberikan dukungan tulus sangat penting untuk kesejahteraan mental. Teman yang mendukung akan merayakan kesuksesan Anda, mendengarkan keluhan, dan memperlakukan Anda dengan hormat.
Persahabatan yang sehat seharusnya menjadi sumber energi, dukungan, dan keamanan emosional. Namun, jika hubungan lebih banyak kompetisi daripada suportif, tanda-tanda seperti pujian terselubung, one-upping, atau kelelahan emosional patut diperhatikan.
Dengan bicara terbuka, menetapkan batas, mengevaluasi hubungan, dan membangun lingkaran teman yang suportif, Anda dapat menciptakan persahabatan yang sehat dan memberi energi positif bagi kehidupan sehari-hari.
Mengenali tanda-tanda awal persahabatan kompetitif membantu mencegah efek negatif jangka panjang dan menjaga kesejahteraan mental.