Adhi Karya

ADHI Karya Kolaborasi dengan Masyarakat dalam Program Rehabilitasi Mangrove untuk Kelestarian Lingkungan dan Pemberdayaan Ekonomi

ADHI Karya Kolaborasi dengan Masyarakat dalam Program Rehabilitasi Mangrove untuk Kelestarian Lingkungan dan Pemberdayaan Ekonomi
ADHI Karya Kolaborasi dengan Masyarakat dalam Program Rehabilitasi Mangrove untuk Kelestarian Lingkungan dan Pemberdayaan Ekonomi

JAKARTA – PT Adhi Karya (Persero) Tbk. (ADHI) terus menunjukkan komitmennya dalam menjaga kelestarian lingkungan melalui program rehabilitasi mangrove yang dilakukan di Kabupaten Karawang, Jawa Barat. Program ini bertujuan untuk mengembalikan ekosistem pesisir yang rusak, mengurangi dampak perubahan iklim, serta memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat setempat.

Selain berfokus pada aspek lingkungan, program ini juga melibatkan masyarakat lokal secara aktif dalam pengelolaan ekosistem pesisir secara berkelanjutan. Dengan demikian, masyarakat tidak hanya menjadi penerima manfaat dari proyek ini tetapi juga menjadi bagian dari solusi dalam menjaga keberlanjutan lingkungan.

Rehabilitasi Mangrove sebagai Solusi Lingkungan

Hutan mangrove memiliki peran yang sangat penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem pesisir. Selain berfungsi sebagai penyerap emisi karbon yang efektif, mangrove juga melindungi garis pantai dari abrasi, menjaga keberlanjutan habitat laut, serta membantu meningkatkan keanekaragaman hayati. Sayangnya, dalam beberapa tahun terakhir, banyak kawasan hutan mangrove mengalami degradasi akibat berbagai faktor seperti eksploitasi lahan, urbanisasi, serta perubahan kondisi lingkungan.

Menyadari pentingnya peran mangrove dalam menjaga ekosistem, ADHI berinisiatif untuk melakukan rehabilitasi kawasan mangrove di Desa Sedari, Kabupaten Karawang. Program ini sejalan dengan visi perusahaan dalam mendukung target Net Zero Emission serta strategi Zero Waste yang dicanangkan sebagai bagian dari tanggung jawab sosial dan lingkungan perusahaan.

Pada tahap awal, ADHI telah berhasil menanam mangrove di lahan seluas 65 hektare. Hingga saat ini, total luas area yang telah direhabilitasi mencapai sekitar 125 hektare dari target keseluruhan seluas 525 hektare. Dengan program ini, ADHI berharap dapat menciptakan dampak positif jangka panjang bagi lingkungan dan masyarakat sekitar.

Direktur Utama ADHI, Entus Asnawi Mukhson, menegaskan bahwa rehabilitasi mangrove bukan hanya sekadar inisiatif penghijauan, tetapi juga bagian dari solusi mitigasi perubahan iklim yang berkelanjutan.

“Kami ingin memberikan kontribusi nyata dalam menjaga keseimbangan ekosistem. Mangrove memiliki peran strategis dalam menyerap emisi karbon, melindungi garis pantai dari abrasi, serta menjadi habitat alami bagi berbagai jenis biota laut,” ujarnya.

Pemberdayaan Masyarakat Melalui Produk Olahan Mangrove

Dalam program rehabilitasi ini, ADHI tidak hanya berfokus pada aspek lingkungan tetapi juga mengintegrasikan unsur sosial dan ekonomi dengan melibatkan masyarakat setempat dalam pengelolaan sumber daya alam secara berkelanjutan. Salah satu bentuk pemberdayaan yang dilakukan adalah dengan mengadakan bazar produk olahan mangrove, seperti sirup dan keripik berbahan dasar buah mangrove.

Produk-produk ini dihasilkan oleh kelompok usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) lokal yang telah diberikan pelatihan oleh ADHI terkait pengolahan bahan baku mangrove menjadi produk bernilai ekonomi tinggi. Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan masyarakat dapat memiliki keterampilan tambahan untuk meningkatkan kesejahteraan mereka, sekaligus menjaga keberlanjutan ekosistem pesisir.

Selain bazar, ADHI juga memberikan pendampingan kepada kelompok UMKM agar mereka dapat mengembangkan produk dengan kualitas yang lebih baik dan memiliki daya saing di pasar yang lebih luas. Dengan adanya dukungan dari ADHI, diharapkan produk-produk olahan mangrove ini dapat menjadi salah satu sumber pendapatan alternatif bagi masyarakat setempat.

“Kami ingin memberdayakan masyarakat agar mereka dapat merasakan manfaat langsung dari program ini, baik secara ekonomi maupun lingkungan,” kata Entus.

Pembangunan Infrastruktur Ekowisata untuk Meningkatkan Kesadaran Lingkungan

Selain rehabilitasi mangrove dan pemberdayaan ekonomi masyarakat, ADHI juga membangun infrastruktur ekowisata untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya menjaga kelestarian mangrove. Beberapa fasilitas yang telah dibangun dalam program ini antara lain gapura, jembatan kayu, serta rumah apung yang dapat digunakan sebagai pusat edukasi dan wisata alam berbasis komunitas.

Dengan adanya fasilitas ini, diharapkan masyarakat dan wisatawan dapat lebih mengenal manfaat hutan mangrove serta memahami pentingnya menjaga ekosistem pesisir. Infrastruktur yang dibangun juga memberikan peluang ekonomi baru bagi masyarakat, seperti pengembangan wisata edukasi mangrove, jasa pemandu wisata, serta penyediaan kuliner berbasis bahan alami dari lingkungan sekitar.

Program ini juga melibatkan mahasiswa dari Universitas Singaperbangsa Karawang (UNSIKA) yang turut serta dalam berbagai kegiatan lingkungan, seperti aksi bersih-bersih kawasan pesisir, penanaman mangrove, serta edukasi kepada masyarakat setempat tentang pentingnya menjaga ekosistem pesisir. Melalui kolaborasi ini, ADHI berharap dapat menciptakan model keberlanjutan yang bisa diadopsi oleh perusahaan lain dalam upaya pelestarian lingkungan.

Komitmen ADHI terhadap Keberlanjutan

Sebagai perusahaan yang bergerak di sektor infrastruktur dan konstruksi, ADHI menyadari bahwa keberlanjutan bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, tetapi juga harus didukung oleh dunia usaha dan masyarakat. Oleh karena itu, ADHI terus mengembangkan berbagai inisiatif yang tidak hanya berdampak positif bagi lingkungan, tetapi juga memberikan manfaat bagi masyarakat secara ekonomi dan sosial.

Melalui program rehabilitasi mangrove ini, ADHI ingin memberikan contoh bagaimana perusahaan dapat berperan aktif dalam menjaga lingkungan sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dengan keterlibatan berbagai pihak, mulai dari pemerintah daerah, akademisi, hingga masyarakat lokal, program ini diharapkan dapat berjalan secara berkelanjutan dan memberikan manfaat jangka panjang bagi lingkungan dan ekosistem pesisir.

“Kami berharap program ini bisa menjadi inspirasi bagi perusahaan lain untuk turut serta dalam menjaga keberlanjutan lingkungan. Kolaborasi adalah kunci dalam menciptakan perubahan yang lebih besar,” pungkas Entus.

Dengan langkah konkret ini, ADHI tidak hanya sekadar berkontribusi dalam upaya pengurangan emisi karbon, tetapi juga turut serta dalam membangun kesadaran kolektif tentang pentingnya menjaga kelestarian lingkungan. Ke depan, perusahaan akan terus berupaya memperluas program serupa di berbagai wilayah lain, sehingga manfaatnya bisa dirasakan oleh lebih banyak masyarakat dan ekosistem yang membutuhkan.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index