9 Penyebab Autisme pada Janin

Ibu Hamil Wajib Tahu, 9 Penyebab Autisme pada Janin yang Perlu Diwaspadai

Ibu Hamil Wajib Tahu, 9 Penyebab Autisme pada Janin yang Perlu Diwaspadai
9 Penyebab Autisme pada Janin

9 Penyebab Autisme pada Janin-Autisme pada anak sering menjadi kekhawatiran bagi para ibu hamil karena adanya kemungkinan bahwa kondisi tersebut dipengaruhi oleh faktor lingkungan dan genetik selama masa kehamilan. Memahami apa saja faktor-faktor yang dapat berkontribusi sebagai penyebab autisme pada janin sangat penting untuk para ibu, terutama jika ingin mengambil langkah pencegahan yang sesuai.

Apa Itu Autisme?

Autisme, atau gangguan spektrum autisme (ASD), adalah kondisi perkembangan yang memengaruhi interaksi sosial, komunikasi, dan perilaku. Meski penyebab pastinya belum diketahui secara pasti, penelitian menunjukkan bahwa autisme disebabkan oleh interaksi antara faktor genetik dan faktor lingkungan. Gejalanya biasanya baru terlihat jelas pada usia dua hingga tiga tahun, tetapi beberapa tanda mungkin sudah mulai muncul sejak bayi berusia 18 bulan.

Penyebab Autisme pada Janin: Faktor Genetik dan Lingkungan

Meski genetika merupakan faktor utama, para peneliti percaya bahwa beberapa faktor lingkungan selama kehamilan bisa berpengaruh terhadap risiko autisme pada janin. Berikut ini adalah sembilan penyebab autisme pada janin yang harus diketahui para ibu hamil:

Paparan Merkuri
Merkuri dapat memengaruhi sistem saraf janin. Beberapa ikan laut seperti hiu dan makarel besar mungkin mengandung merkuri tinggi, sehingga ibu hamil disarankan untuk memilih jenis ikan yang aman. Selain ikan, produk berbahan merkuri lainnya juga perlu dihindari untuk menjaga kesehatan janin.

Paparan Timbal
Timbal bisa terdapat dalam kosmetik tertentu, terutama yang berasal dari luar negeri, serta cat rumah yang sudah tua. Menghindari paparan timbal selama kehamilan sangat dianjurkan karena senyawa ini dapat memengaruhi perkembangan otak janin, yang berisiko meningkatkan kemungkinan autisme.

Penggunaan Pestisida
Pestisida yang digunakan di lingkungan sekitar rumah dapat berdampak buruk pada perkembangan janin. Pestisida ini bisa menempel pada sayuran dan buah yang tidak dicuci bersih. Disarankan untuk selalu mencuci sayuran dan buah sebelum dikonsumsi agar bebas dari sisa-sisa pestisida.

Bahan Kimia Pengganggu Endokrin
Beberapa bahan kimia seperti BPA (Bisphenol A) yang terdapat dalam wadah plastik, juga dikenal sebagai pengganggu endokrin. Zat ini dapat mengganggu hormon ibu hamil dan berpotensi mengganggu perkembangan janin. Untuk keamanan, ibu hamil disarankan menggunakan wadah yang bebas BPA.

Alkohol dan Obat-obatan Tanpa Resep Dokter
Alkohol dan obat-obatan tertentu dapat mengganggu perkembangan otak janin. Mengonsumsi alkohol dan obat-obatan yang tidak diresepkan selama kehamilan berpotensi meningkatkan risiko autisme pada anak. Penting bagi ibu hamil untuk selalu berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi obat apa pun.

Kekurangan Zat Besi
Zat besi adalah nutrisi penting untuk perkembangan otak janin. Ibu hamil yang kekurangan zat besi lebih rentan melahirkan anak dengan gangguan perkembangan, termasuk autisme. Mengonsumsi suplemen zat besi bisa menjadi langkah pencegahan yang baik.

Polusi Udara
Penelitian menunjukkan bahwa paparan polusi udara selama trimester ketiga bisa meningkatkan risiko autisme. Ibu hamil sebaiknya menghindari tempat-tempat dengan polusi tinggi dan menggunakan masker saat berada di luar ruangan.

Kelebihan Berat Badan pada Ibu Hamil
Berat badan berlebih dan obesitas pada ibu hamil dapat menyebabkan masalah hormon dan peradangan yang bisa berdampak pada perkembangan janin. Para ahli merekomendasikan ibu hamil untuk menjaga berat badan agar tetap ideal dan mengikuti diet yang sehat dan seimbang.

Diabetes Gestasional
Ibu yang didiagnosis dengan diabetes gestasional memiliki risiko lebih tinggi melahirkan anak dengan autisme. Kontrol gula darah selama kehamilan sangat penting untuk kesehatan ibu dan janin.

Mencegah Autisme Sejak Masa Kehamilan

Meskipun tidak ada cara pasti untuk mencegah autisme, beberapa langkah dapat membantu mengurangi risiko. Menjaga pola makan sehat, menghindari paparan bahan kimia berbahaya, dan mengatur gaya hidup selama kehamilan adalah kunci utama.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index