JAKARTA - Indeks harga saham gabungan (IHSG) menunjukkan momentum positif sepanjang tahun, dengan pencapaian rekor all time high (ATH) yang berulang kali.
Lonjakan IHSG ini mendorong kapitalisasi pasar modal Indonesia lebih cepat melampaui target yang sebelumnya diperkirakan baru tercapai pada 2029. Kinerja ini menjadi indikator optimisme pasar sekaligus sinyal kuat pertumbuhan ekonomi nasional.
IHSG Mencetak Rekor Berulang Kali
Otoritas Jasa Keuangan mencatat IHSG telah menyentuh ATH sebanyak 13 kali sepanjang tahun. Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK, Inarno Djajadi, menilai pencapaian ini ikut mendorong kapitalisasi pasar modal Indonesia.
Berdasarkan statistik Bursa Efek Indonesia, kapitalisasi pasar modal telah menembus Rp15.316 triliun.
Inarno menekankan bahwa angka ini sudah melampaui target kontribusi pasar modal terhadap produk domestik bruto (PDB) nasional, yang sebelumnya diprediksi baru akan tercapai pada 2029.
“Pemerintah menargetkan dalam RPJMN 2025—2029 kapitalisasi pasar terhadap PDB sebesar 68%. Saat ini, kita sudah menyentuh 69,18%,” ujarnya. Kondisi ini menunjukkan bahwa pasar modal Indonesia terus menunjukkan tren positif yang menjanjikan.
Dalam roadmap pasar modal OJK 2022–2027, otoritas menargetkan kapitalisasi pasar modal mencapai 70% dari PDB nasional. Seiring dengan laju IHSG yang terus meningkat, Inarno berharap target itu bisa dicapai lebih cepat dari rencana awal.
Kapitalisasi Pasar Modal Indonesia Tembus Rekor
Deputi Komisioner Pengawas Pengelolaan Investasi Pasar Modal dan Lembaga Efek OJK, Eddy Manindo Harahap, menyoroti pencapaian kapitalisasi pasar modal Indonesia yang kini menjadi yang terbesar di ASEAN.
Meskipun kontribusi bursa saham terhadap PDB negara lain masih lebih tinggi, seperti Malaysia (109,49%), Singapura (102,85%), Thailand (94,98%), dan Vietnam (72%), data ini menegaskan posisi Indonesia yang tengah berkembang pesat.
Menurut Eddy, meski pasar modal Indonesia sudah menunjukkan kinerja yang baik, masih banyak ruang untuk dikembangkan. Hal ini termasuk peningkatan rasio price to earnings (PE ratio) yang saat ini masih perlu diperbaiki agar lebih kompetitif.
Peningkatan kinerja pasar modal diyakini dapat mendorong aliran investasi lebih besar, baik domestik maupun asing, sekaligus memperkuat daya saing ekonomi nasional.
Dampak Positif IHSG terhadap Pertumbuhan Ekonomi
Lonjakan IHSG yang berulang kali menyentuh rekor ATH memberikan dampak positif bagi ekonomi nasional. Kapitalisasi pasar yang tinggi menunjukkan minat investor meningkat dan likuiditas pasar bertambah.
Fenomena ini membuka peluang bagi perusahaan untuk mengakses pembiayaan lebih mudah melalui penerbitan saham atau obligasi.
Kinerja IHSG juga mendorong optimisme investor ritel maupun institusi, sehingga pasar modal Indonesia semakin likuid dan stabil.
Dengan kapitalisasi yang mendekati target 70% dari PDB, pemerintah dan otoritas pasar menilai sektor pasar modal sudah mampu memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi, termasuk menciptakan lapangan kerja dan memperkuat sektor keuangan.
Lonjakan IHSG ini juga menjadi dorongan untuk meningkatkan edukasi investor, memperluas produk pasar modal, dan mendorong penerapan teknologi keuangan. Semua langkah ini diharapkan memperkuat struktur pasar modal Indonesia agar lebih resilien dan kompetitif di kancah global.
Harapan dan Strategi Pengembangan Pasar Modal
OJK menegaskan pentingnya memanfaatkan momentum positif IHSG untuk memperluas basis investor dan meningkatkan kualitas pasar modal.
Pemerintah menargetkan berbagai strategi, termasuk diversifikasi instrumen, peningkatan transparansi, dan regulasi yang adaptif, agar pasar modal Indonesia mampu terus tumbuh dan memberikan manfaat maksimal bagi perekonomian.
Inarno dan Eddy sepakat bahwa pencapaian ini menjadi bukti potensi besar pasar modal nasional. Dengan kerja sama antara regulator, perusahaan, dan investor, target kapitalisasi pasar yang lebih tinggi diharapkan tercapai lebih cepat, bahkan melampaui proyeksi awal.
Momentum ini sekaligus menjadi dorongan bagi Indonesia untuk semakin menonjol di kancah pasar modal ASEAN dan global.
IHSG yang terus mencetak rekor menunjukkan optimisme investor dan pertumbuhan pasar yang sehat.
Dengan dukungan kebijakan, inovasi produk, dan literasi pasar, kapitalisasi pasar Indonesia diyakini akan semakin mendekati target 70% dari PDB, sekaligus memperkuat posisi pasar modal sebagai motor pertumbuhan ekonomi nasional.