JAKARTA - Pembangunan Jalan Tol Getaci yang direncanakan beroperasi pada tahun 2029 membuka peluang besar bagi pertumbuhan ekonomi wilayah Jawa Barat Selatan.
Kehadiran jalan tol ini tidak hanya mempercepat konektivitas antarwilayah, tetapi juga memicu daerah seperti Garut, Tasikmalaya, dan Pangandaran untuk mempercepat pembangunan infrastruktur pendukung.
Masing-masing pemerintah daerah sudah mulai menyiapkan berbagai akses, jembatan, dan jalur penunjang agar manfaat tol dapat dirasakan maksimal saat beroperasi nanti.
Dengan kesiapan yang semakin matang, ketiga daerah tersebut menargetkan transformasi besar dalam pelayanan publik, sektor wisata, hingga mobilitas ekonomi masyarakat.
Persiapan Infrastruktur di Kabupaten Garut
Di Kabupaten Garut, pemerintah daerah langsung mengambil langkah cepat setelah pembangunan Tol Getaci masuk dalam daftar proyek kerja sama pemerintah dengan badan usaha.
Kepala Dinas PUPR Kabupaten Garut, Agus Ismail, menjelaskan bahwa pihaknya telah menyiapkan pembangunan jalan akses dan jembatan yang akan terhubung langsung dengan dua gerbang Tol Getaci yang berlokasi di Kecamatan Banyuresmi dan Kecamatan Cilawu.
Kedua gerbang ini nantinya akan menjadi titik penting mobilitas warga dari Garut Utara hingga Garut Selatan.
Persiapan jalan akses dilakukan untuk memastikan kendaraan yang keluar dan masuk gerbang tol tersambung dengan jaringan jalan yang sudah ada.
Agus menambahkan bahwa Pemkab Garut juga mempersiapkan jalur yang menghubungkan ke Jalan Anwar Musadaddiyah dan Jalan Aruji, serta akses lain yang melewati aliran Sungai Cimanuk.
Konektivitas tersebut ditujukan untuk memperlancar arus kendaraan sekaligus mempersingkat waktu tempuh masyarakat menuju berbagai pusat kegiatan ekonomi di Garut.
Dengan keberadaan dua gerbang tol di wilayah Garut, diharapkan pertumbuhan ekonomi dapat terdorong, terutama melalui peningkatan distribusi barang dan arus wisatawan.
Pemkab terus memastikan pembangunan akses berjalan sesuai rencana agar manfaat yang diterima masyarakat dapat optimal ketika Tol Getaci mulai beroperasi.
Pembangunan Besar di Kota Tasikmalaya
Pemerintah Kota Tasikmalaya juga melakukan percepatan pembangunan sebagai bentuk antisipasi beroperasinya Tol Getaci. Pemkot telah menyelesaikan pembangunan Jembatan Ciloseh yang memiliki panjang 252 meter dan lebar 22 meter, dengan total biaya sekitar Rp112,6 miliar.
Jembatan ini terhubung dengan gerbang Tol Getaci di kawasan Kawalu dan menghubungkan Lingkar Utara dengan ruas Cisumur–Garuda menuju Jalan Nasional Dr. Mohamad Hatta.
Keberadaan Jembatan Ciloseh memberikan dampak besar bagi mobilitas masyarakat Tasikmalaya. Kepala Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah IV Jawa Barat, Dedy Hariadi, menjelaskan bahwa jembatan ini akan menjadi pengurai kemacetan bagi pengguna jalan yang hendak bepergian ke luar kota.
Mobilitas dari arah Lapangan Udara Kota Tasikmalaya dan Tasik Selatan menuju Ciamis atau Bandung kini tidak perlu melewati pusat kota, sehingga waktu perjalanan dapat dipangkas secara signifikan.
Dengan konektivitas baru tersebut, Tasikmalaya dinilai siap menerima lonjakan pergerakan dari dan menuju wilayah lain setelah Tol Getaci beroperasi. Keberadaan jembatan ini juga memperkuat akses ekonomi masyarakat dan memperlancar distribusi barang ke berbagai daerah.
Kesiapan Infrastruktur Wisata di Kabupaten Pangandaran
Pemerintah Kabupaten Pangandaran, yang dikenal sebagai destinasi wisata unggulan Jawa Barat, turut mempercepat pembangunan infrastruktur pendukung Tol Getaci. Salah satu pembangunan besar yang tengah dikebut adalah Jembatan Sodongkopo yang berlokasi sekitar 300 meter dari Bandara Nusawiru, Cijulang.
Jembatan ini ditargetkan selesai pada Desember 2025 dan menjadi jalur utama bagi wisatawan yang ingin menikmati seluruh destinasi pantai di Pangandaran.
Jembatan Sodongkopo memiliki panjang sekitar 150 meter dan melintasi Sungai Cijulang dengan rangka baja melengkung berwarna merah. Proyek senilai Rp72 miliar ini dirancang untuk mempermudah akses wisatawan yang ingin menjelajahi pantai dari Batukaras hingga Madasari.
Sebelumnya, Pemkab Pangandaran juga telah membangun dua jalan baru yang menyusuri garis pantai Samudera Hindia, menghubungkan Pantai Pananjung hingga Batuhiu serta Batukaras hingga Madasari.
Bupati Pangandaran, Citra Pitryami, menyampaikan bahwa jembatan baru tersebut akan memberikan pengalaman wisata yang lebih lengkap. Ia menyebutkan bahwa setelah jembatan selesai, wisatawan dapat menikmati keindahan Pantai Batukaras dari ujung ke ujung tanpa hambatan.
Konektivitas darat yang semakin baik ini diproyeksikan akan mendorong peningkatan kunjungan wisatawan secara signifikan.
Transformasi Wilayah Menyambut Tol Getaci
Garut, Tasikmalaya, dan Pangandaran kini memasuki fase transformasi penting menyambut beroperasinya Tol Getaci pada 2029. Ketiga daerah tersebut memahami bahwa kehadiran tol akan membawa dorongan ekonomi besar, sehingga berbagai infrastruktur penunjang telah dipersiapkan sejak dini.
Pembangunan akses jalan, jembatan penghubung, dan jalur wisata menjadi bagian dari strategi daerah dalam memaksimalkan manfaat tol bagi pertumbuhan wilayah.
Dengan konektivitas yang semakin baik, masyarakat di wilayah Jawa Barat Selatan akan mendapatkan keuntungan dalam hal mobilitas, distribusi barang, hingga perkembangan sektor pariwisata.
Momentum ini juga memperluas peluang investasi, membuka lapangan kerja, dan memperkuat ekosistem ekonomi daerah. Pemerintah daerah berkomitmen memastikan semua infrastruktur pendukung selesai tepat waktu agar dampak positif Tol Getaci dapat dirasakan secara menyeluruh oleh masyarakat.