JAKARTA - PT Bank Central Asia Tbk. (BCA) menegaskan arah baru dalam strategi perbankan nasional melalui pertumbuhan pembiayaan hijau yang signifikan hingga pengujung September 2025.
Total pembiayaan berkelanjutan (sustainable finance) yang disalurkan BCA mencapai Rp241 triliun, meningkat dari Rp214 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Angka ini mencerminkan komitmen bank untuk tidak hanya fokus pada ekspansi finansial, tetapi juga memberikan dampak positif terhadap lingkungan dan sosial.
Outstanding pembiayaan hijau menembus Rp103 triliun, mencatat pertumbuhan tahunan 18,4% dibandingkan Rp87 triliun pada Januari–September 2024. Pembiayaan untuk usaha skala kecil dan menengah di sektor berkelanjutan meningkat menjadi Rp138 triliun dari Rp127 triliun sebelumnya.
Lonjakan ini menunjukkan peran penting BCA dalam mendukung UMKM yang ramah lingkungan dan mendorong praktik bisnis berkelanjutan di seluruh Indonesia.
Presiden Direktur BCA Hendra Lembong menekankan bahwa pencapaian ini merupakan wujud nyata strategi bank yang menggabungkan pertumbuhan bisnis dan tanggung jawab sosial.
“Kami ingin memastikan pembiayaan yang diberikan BCA mampu mendorong masyarakat dan perusahaan lebih sadar lingkungan serta menciptakan dampak positif bagi ekonomi nasional,” ujarnya.
Penyaluran Kredit Hijau Berdasarkan Sektor
BCA menyalurkan pembiayaan hijau ke sejumlah sektor strategis. Sektor pengelolaan sumber daya alam dan lahan berkelanjutan menjadi kontributor terbesar senilai Rp70,7 triliun.
Pembiayaan untuk sektor transportasi berkelanjutan tercatat Rp10,7 triliun, bangunan hijau Rp5,6 triliun, dan manajemen limbah air Rp4,5 triliun. Selain itu, penyaluran untuk produk ramah lingkungan mencapai Rp3,3 triliun, sedangkan energi terbarukan mendapatkan Rp2,9 triliun.
Distribusi kredit ini menunjukkan bahwa BCA tidak hanya mendukung proyek finansial konvensional, tetapi juga investasi yang memberikan dampak ekologis nyata. Fokus ini diharapkan mendorong efisiensi energi, pengelolaan limbah yang lebih baik, dan inovasi ramah lingkungan di berbagai sektor usaha.
Selain itu, pertumbuhan pembiayaan hijau di sektor UMKM menunjukkan bahwa bank mendorong bisnis skala kecil untuk ikut berkontribusi pada pembangunan berkelanjutan. Hal ini memberikan kesempatan bagi pelaku usaha untuk tumbuh sambil menjaga keberlanjutan lingkungan.
Kinerja Kredit Secara Umum dan Dana Pihak Ketiga
Di sisi lain, BCA mencatat pertumbuhan kredit secara keseluruhan sebesar 7,6% YoY menjadi Rp944 triliun hingga September 2025. Kinerja ini ditopang oleh ekspansi kredit yang berkualitas dan likuiditas perseroan yang terjaga dengan baik.
Dari sisi Dana Pihak Ketiga (DPK), tercatat pertumbuhan 7% secara tahunan, didorong utamanya oleh pendanaan murah melalui Current Account Saving Account (CASA).
Secara rinci, sektor korporasi menjadi penerima kredit terbesar, tumbuh 10,4% YoY mencapai Rp436,9 triliun. Kredit komersial naik 5,7% YoY menjadi Rp142,9 triliun, sementara kredit UKM tumbuh 7,7% YoY menjadi Rp129,3 triliun.
Segmen konsumer juga meningkat 3,3% YoY menjadi Rp223,6 triliun, dengan kenaikan KPR sebesar 6,4% YoY menjadi Rp138,8 triliun.
Pertumbuhan CASA BCA juga mencatat lonjakan signifikan sebesar 9,1% YoY menjadi Rp999 triliun, seiring dengan peningkatan frekuensi transaksi digital hingga 78% dalam tiga tahun terakhir. Kinerja ini memperkuat stabilitas likuiditas bank dan mendukung strategi pembiayaan berkelanjutan yang inklusif.
Strategi BCA untuk Masa Depan Berkelanjutan
BCA menegaskan bahwa fokus pada pembiayaan hijau merupakan bagian dari strategi jangka panjang untuk menciptakan ekosistem keuangan yang berkelanjutan.
Hendra Lembong menambahkan, pembiayaan hijau tidak hanya mendorong pertumbuhan ekonomi, tetapi juga mengajarkan masyarakat dan pelaku usaha untuk lebih bertanggung jawab terhadap lingkungan.
Dengan pencapaian ini, BCA menjadi pelopor dalam pembiayaan berkelanjutan di sektor perbankan nasional. Strategi ini diharapkan membuka peluang bagi bank lain untuk meniru praktik serupa, memperluas kontribusi sektor finansial terhadap pembangunan hijau, dan memastikan dampak positif bagi masyarakat luas.
Pertumbuhan kredit hijau BCA yang konsisten menunjukkan bahwa ekonomi dan keberlanjutan bisa berjalan beriringan. Pendekatan ini sekaligus menempatkan BCA sebagai motor penggerak transformasi ekonomi hijau di Indonesia, menciptakan fondasi finansial yang tangguh sekaligus berwawasan lingkungan.