JAKARTA - Dalam satu dekade terakhir, banyak anak muda Australia mulai menyadari satu penyesalan besar dalam hidup mereka: tidak membeli Bitcoin ketika harganya masih murah.
Ketika satu Bitcoin hanya bernilai sekitar US$400, sebagian besar dari mereka tak mengira bahwa aset digital tersebut akan menjadi simbol peluang finansial terbesar abad ini.
Kini, harga Bitcoin sudah menembus lebih dari US$107.000, dan generasi muda merasa kehilangan kesempatan emas untuk mempercepat pencapaian impian finansial mereka, seperti memiliki rumah atau kebebasan ekonomi lebih awal.
Sebuah survei terbaru yang dilakukan oleh Swyftx bersama lembaga riset YouGov menemukan bahwa lebih dari 40% generasi Z dan milenial di Australia menyesal tidak berinvestasi di Bitcoin satu dekade lalu.
Penyesalan ini bahkan menjadi yang terbesar dalam sepuluh tahun terakhir bagi kelompok usia di bawah 35 tahun. Hampir separuh responden mengaku merasa “ketinggalan kapal” karena gagal memanfaatkan peluang investasi kripto saat harga masih rendah.
Selain Bitcoin, penyesalan finansial lainnya yang menonjol adalah tidak membeli properti atau saham perusahaan teknologi besar seperti Apple dan Amazon. Namun, dibandingkan keduanya, keputusan untuk tidak memiliki Bitcoin dianggap paling disesalkan karena potensi keuntungannya yang sangat besar dalam waktu relatif singkat.
Kripto Jadi Alternatif di Tengah Sulitnya Beli Rumah
Kenaikan harga properti di Australia yang begitu tajam membuat banyak anak muda merasa semakin sulit memiliki rumah. Perwakilan Swyftx menjelaskan bahwa banyak generasi muda kini merasa “terkunci” dari pasar properti nasional.
Harga rumah yang terus meroket membuat investasi di sektor kripto dipandang sebagai jalan alternatif untuk menyeimbangkan biaya hidup dan mencapai stabilitas finansial.
Menurut data dari Australian Property Investor Magazine, Australia kini menempati peringkat keenam sebagai negara dengan harga properti tertinggi di dunia, berada di bawah Swiss, Korea Selatan, Luksemburg, Austria, dan Norwegia.
Kondisi ini membuat aset kripto terlihat lebih menjanjikan bagi generasi muda yang mencari instrumen dengan potensi pertumbuhan cepat.
“Skala ketidakmampuan membeli rumah seperti sekarang adalah masalah yang tidak dihadapi generasi sebelumnya. Kripto dilihat sebagai peluang untuk bisa melangkah lebih cepat,” ujar juru bicara Swyftx.
Ia menambahkan bahwa para investor muda kini semakin memahami karakteristik aset digital berisiko tinggi namun berpotensi memberikan hasil besar dalam jangka panjang.
Sejak 2015, harga Bitcoin yang semula berkisar antara US$172–465 telah melonjak lebih dari 23.000%. Lonjakan ini memperlihatkan seberapa besar peluang yang terlewatkan oleh mereka yang dulu mengabaikannya. Saat ini, Bitcoin diperdagangkan di kisaran US$107.505 dan terus menjadi sorotan utama pasar kripto global.
Pergeseran Minat Investasi dari Saham ke Aset Kripto
Laporan Swyftx juga mencatat pergeseran pola investasi di kalangan anak muda Australia. Jumlah investor berusia muda yang berencana membeli saham dan mereka yang ingin membeli kripto kini hampir sama, berbeda tipis dibanding dua tahun lalu ketika saham masih jauh lebih diminati.
Fenomena ini menunjukkan meningkatnya kepercayaan terhadap potensi jangka panjang aset digital. CEO Swyftx, Jason Titman, menyebut bahwa data yang mereka kumpulkan menunjukkan potensi besar bagi pasar kripto dalam dua tahun ke depan.
Investor muda diperkirakan akan membagi portofolio investasi mereka secara seimbang antara saham dan kripto. Namun, hal ini tetap bergantung pada seberapa cepat pemerintah menetapkan regulasi yang jelas dan melindungi investor ritel.
“Data kami konsisten: jutaan investor baru akan masuk ke pasar begitu regulasi diberlakukan,” kata juru bicara Swyftx. Ia menambahkan, kepastian regulasi seperti yang sudah diterapkan di Amerika Serikat mampu meningkatkan kepercayaan investor.
Bahkan, sejumlah bank besar seperti Morgan Stanley sudah mulai berpartisipasi di pasar kripto berkat kepastian hukum tersebut.
Pemerintah Australia melalui Partai Buruh juga telah mengusulkan kerangka regulasi baru untuk bursa kripto di bawah sistem jasa keuangan yang sudah ada. Langkah ini diharapkan menciptakan ekosistem yang lebih aman, transparan, dan ramah bagi investor muda yang ingin berpartisipasi di ekonomi digital.
Generasi Z Mulai Raup Keuntungan dari Pasar Kripto
Meskipun banyak yang menyesal tidak membeli Bitcoin lebih awal, sebagian generasi muda yang sudah berinvestasi di kripto kini justru menikmati hasilnya. Generasi Z, yakni mereka yang lahir antara 1996 hingga 2010, melaporkan bahwa aset digital menjadi salah satu sumber tambahan pendapatan mereka.
Data Swyftx menunjukkan bahwa 82% investor muda yang memiliki kripto mencatat keuntungan rata-rata sekitar US$9.958 atau setara Rp160 juta.
Secara keseluruhan, sekitar 78% pengguna kripto di Australia mengaku berhasil meraih profit dari aktivitas perdagangan dalam setahun terakhir. Ini sejalan dengan lonjakan harga kripto yang mencapai rekor tertinggi baru pada tahun ini.
Bagi banyak anak muda, kripto bukan hanya alat spekulasi, tetapi juga sarana mencapai kemandirian finansial yang sulit diperoleh melalui jalur konvensional.
“Klien kami dari kalangan Gen Z memiliki horizon investasi yang lebih panjang, dan mereka tidak terlalu khawatir terhadap volatilitas tahunan Bitcoin maupun aset kripto lainnya,” ujar juru bicara Swyftx.
Pandangan ini menunjukkan bahwa generasi muda memiliki pendekatan berbeda terhadap risiko dan melihat fluktuasi pasar sebagai bagian alami dari perjalanan investasi jangka panjang.
Dengan semangat dan pemahaman digital yang kuat, generasi muda Australia kini berada di garis depan dalam memanfaatkan potensi ekonomi baru berbasis aset digital.
Meski banyak yang menyesali masa lalu, peluang untuk membangun masa depan finansial melalui kripto masih terbuka lebar bagi mereka yang berani dan cermat melangkah.