Garuda Indonesia Terima Suntikan Modal Rp6,67 Triliun dari Danantara

Selasa, 24 Juni 2025 | 12:37:50 WIB
Garuda Indonesia Terima Suntikan Modal Rp6,67 Triliun dari Danantara

JAKARTA - PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) dan anak usahanya, PT Citilink Indonesia, akan menerima suntikan modal segar sebesar US$405 juta atau setara Rp6,67 triliun (kurs JISDOR Rp16.484) dari Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara Indonesia). Suntikan dana ini diharapkan dapat memperkuat keuangan kedua entitas pelat merah tersebut.

Sumber Bloomberg Technoz yang mengetahui rencana ini menyampaikan, alokasi modal tersebut akan terbagi dengan rincian US$294 juta (sekitar Rp4,85 triliun) disalurkan ke Citilink Indonesia, sementara sisanya sebesar US$111 juta (sekitar Rp1,83 triliun) akan diberikan langsung ke Garuda Indonesia.

“Dana segar ini akan sangat membantu dalam memperbaiki likuiditas dan mendukung operasional serta pengembangan bisnis Garuda Indonesia dan Citilink,” ungkap narasumber yang enggan disebutkan namanya kepada Bloomberg Technoz.

Hingga berita ini diturunkan, Danantara, Garuda Indonesia, dan Citilink belum memberikan konfirmasi resmi terkait rencana suntikan modal tersebut meski Bloomberg Technoz sudah melakukan konfirmasi kepada pihak terkait.

Sebelumnya, Danantara dikabarkan berencana menyiapkan dana hingga US$500 juta sebagai bagian dari strategi restrukturisasi dan penyelamatan Garuda Indonesia. Suntikan dana ini menjadi bagian dari upaya memperbaiki kondisi keuangan perusahaan penerbangan nasional yang selama beberapa tahun terakhir menghadapi tantangan akibat pandemi dan dinamika industri penerbangan global. Kesepakatan akhir diperkirakan rampung pada Juli 2025.

Danantara sendiri merupakan pemegang saham tidak langsung di Garuda Indonesia. Berdasarkan laporan bulanan registrasi pemegang efek per 14 Mei 2025, sebanyak 64,54% saham Garuda Indonesia dimiliki oleh PT Biro Klasifikasi Indonesia (BKI), yang merupakan holding operasional Danantara.

Penguatan modal ini menjadi angin segar bagi Garuda Indonesia dan Citilink, terutama dalam menghadapi kompetisi industri penerbangan yang ketat dan tuntutan peningkatan pelayanan serta efisiensi operasional.

Ekonom transportasi sekaligus pengamat penerbangan, Andi Santoso, menilai langkah suntikan modal dari Danantara sangat penting. “Modal baru ini akan membantu Garuda dan Citilink memperbaiki struktur permodalan dan operasional, sehingga mereka bisa lebih fokus pada pengembangan jaringan dan layanan penumpang,” ujarnya.

Dalam beberapa tahun terakhir, Garuda Indonesia sempat mengalami kesulitan finansial yang memengaruhi kinerja operasional dan ekspansi armada. Suntikan modal ini dipandang sebagai momentum penting untuk memperkuat pondasi perusahaan dan mendukung pemulihan bisnis penerbangan nasional.

Selain penambahan modal, Danantara juga diperkirakan akan turut berperan dalam restrukturisasi manajemen dan strategi bisnis Garuda Indonesia ke depan. Hal ini diharapkan dapat mengembalikan kepercayaan publik dan investor terhadap maskapai nasional tersebut.

Dengan dukungan dana segar ini, Garuda Indonesia dan Citilink berpeluang meningkatkan kapasitas operasional, memperbaiki layanan, serta memperkuat posisi mereka di pasar penerbangan domestik dan internasional.

Suntikan modal sebesar US$405 juta dari Danantara kepada Garuda Indonesia dan Citilink diproyeksikan menjadi langkah strategis yang krusial untuk memperbaiki kinerja keuangan dan mendukung ekspansi bisnis kedua maskapai pelat merah ini. Dengan modal baru tersebut, Garuda diharapkan mampu menghadapi persaingan industri yang semakin ketat dan melanjutkan perannya sebagai maskapai nasional andalan Indonesia.

Terkini