JAKARTA - Pemerintah Indonesia telah mempersiapkan infrastruktur secara optimal untuk menjamin kelancaran arus mudik Lebaran 2025. Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), menegaskan bahwa berbagai langkah strategis telah diambil guna memastikan konektivitas yang aman dan nyaman bagi masyarakat.
Kesiapan Infrastruktur Jalan dan Rest Area
Kementerian Pekerjaan Umum (PU) telah melakukan pemeliharaan dan perbaikan jalan utama yang akan dilalui pemudik. Menteri PU, Dody Rahardjo, menyatakan bahwa selama musim mudik Lebaran 2025, akan ada tambahan 192,85 km jalan tol operasional baru, termasuk 74,35 km jalan tol yang dioperasikan tanpa tarif. Selain itu, terdapat tambahan 118,5 km jalan tol yang akan dibuka secara fungsional, di antaranya ruas Tol Probolinggo-Banyuwangi (Gending-Paiton sepanjang 25 km).
Pemerintah juga memperkuat fasilitas di Tempat Istirahat dan Pelayanan (TIP) atau rest area serta buffer zone di titik-titik yang berpotensi mengalami kepadatan. Langkah ini diharapkan dapat mengurangi kemacetan dan memberikan kenyamanan bagi pemudik. Menteri Dody menekankan pentingnya peningkatan layanan di TIP dengan memastikan fasilitas dalam kondisi bersih, terawat, serta memiliki kapasitas parkir dan toilet yang memadai.
Penambahan Armada Transportasi dan Kebijakan Diskon Tiket
Di sektor transportasi, pemerintah menambah jumlah maskapai penerbangan dan armada angkutan umum guna memberikan lebih banyak pilihan bagi masyarakat. Selain itu, kebijakan diskon tiket juga diterapkan untuk meringankan beban biaya perjalanan dan memberikan pengalaman mudik yang lebih nyaman. Menko AHY menyatakan bahwa pemerintah berupaya menghadirkan kebijakan yang menyeluruh agar pelaksanaan mudik Lebaran 2025 dapat berjalan dengan sebaik mungkin.
Kementerian Perhubungan juga telah menyiapkan 703 kapal dan 264 posko untuk kelancaran angkutan laut selama mudik Lebaran 2025. Sebanyak 48.867 tiket gratis disediakan untuk 336 keberangkatan kapal di 153 ruas sebagai wujud nyata kepedulian pemerintah dalam mendukung kelancaran arus mudik.
Prediksi Arus Mudik dan Rekayasa Lalu Lintas
Polri memprediksi puncak arus mudik Lebaran 2025 akan terjadi pada 28-30 Maret, dengan jumlah pemudik diperkirakan lebih dari 100 juta orang. Untuk mengantisipasi lonjakan tersebut, Operasi Ketupat akan digelar pada 26 Maret hingga 8 April. Berbagai skema rekayasa lalu lintas, seperti contraflow dan one way, disiapkan untuk memastikan kelancaran arus mudik dan balik.
Komisi V DPR RI juga menekankan pentingnya kesiapan infrastruktur jelang mudik Lebaran. Mereka mengingatkan bahwa jumlah perjalanan bus dan kereta api perlu diperbanyak, baik dari segi armada maupun perpanjangan durasi hari dengan tambahan armada dan waktu perjalanan lebih banyak.
Kesiapan Bandara dan Pelabuhan
InJourney Airports memastikan kesiapan 37 bandara dalam melayani pemudik pada periode Angkutan Lebaran tahun ini. Selain itu, Kementerian PU bersama Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) memastikan kondisi jalan tol menuju Pelabuhan Merak aman dan nyaman. Diskon tarif tol juga akan diberikan pada arus mudik tanggal 24 dan 25 Maret, serta arus balik yang masih tentatif pada tanggal 8 dan 9 April 2025.
Komitmen Pemerintah dalam Pelayanan Mudik
Menko AHY menegaskan bahwa pemerintah berkomitmen untuk menghadirkan kebijakan yang menyeluruh agar pelaksanaan mudik Lebaran 2025 dapat berjalan dengan sebaik mungkin. Ia berharap ibadah dan kebersamaan masyarakat dengan keluarga dapat didukung oleh kebijakan pemerintah yang berpihak kepada masyarakat.
Dengan berbagai persiapan yang telah dilakukan, pemerintah berharap masyarakat dapat menikmati perjalanan mudik dengan aman, lancar, dan nyaman. Kolaborasi antara pemerintah, swasta, dan masyarakat diharapkan dapat menciptakan pengalaman mudik yang lebih baik pada Lebaran 2025.