JAKARTA – PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI menetapkan suku bunga deposito yang tetap stabil untuk bulan April 2025. Di tengah ketidakpastian ekonomi dan persaingan antarbank, BNI menawarkan bunga deposito dengan kisaran antara 2,25 persen hingga 2,50 persen per tahun, tergantung tenor simpanan.
Instrumen deposito masih menjadi pilihan utama bagi masyarakat Indonesia dalam menyimpan dana. Dengan karakteristik berisiko rendah dan hasil tetap, deposito memberikan kenyamanan bagi nasabah yang menghindari fluktuasi pasar. BNI pun menangkap peluang ini dengan menjaga penawaran suku bunga yang stabil dan kompetitif.
Bunga Deposito Mulai dari 2,25 Persen
Pada bulan April 2025, BNI menetapkan bunga deposito terendah sebesar 2,25 persen untuk penempatan dana dengan tenor satu bulan dan tiga bulan. Sedangkan untuk tenor yang lebih panjang, yaitu enam bulan, dua belas bulan, hingga dua puluh empat bulan, bunga yang ditawarkan naik menjadi 2,50 persen per tahun.
Menariknya, tingkat bunga ini berlaku secara merata untuk seluruh nominal penempatan dana. Artinya, baik nasabah individu dengan dana di bawah Rp 100 juta maupun nasabah institusi dengan dana di atas Rp 100 miliar akan mendapatkan tingkat bunga yang sama, tergantung pada tenor pilihan.
“Tingkat bunga deposito BNI untuk bulan April 2025 kami tetapkan pada kisaran 2,25 persen hingga 2,50 persen, dengan skema yang sama bagi seluruh kategori penempatan dana. Ini adalah bentuk komitmen kami untuk memberikan layanan yang transparan dan kompetitif,” ujar perwakilan resmi dari BNI dalam keterangan resminya.
Strategi BNI Hadapi Persaingan Antarbank
Stabilitas suku bunga deposito yang ditawarkan BNI merupakan bagian dari strategi perusahaan dalam menjaga loyalitas nasabah sekaligus menarik minat baru di tengah kompetisi yang ketat. Bank-bank besar lain seperti BRI dan Mandiri juga bersaing menawarkan bunga deposito dengan struktur yang berbeda.
Namun, kebijakan BNI yang menetapkan bunga seragam tanpa membedakan nominal dana menjadi keunggulan tersendiri. Langkah ini dinilai memberikan keadilan dan kemudahan bagi seluruh kalangan, termasuk nasabah ritel yang ingin menempatkan dana dalam jumlah lebih kecil.
Imbal Hasil Stabil di Tengah Ketidakpastian Pasar
Tingkat bunga deposito yang ditetapkan BNI masih berada dalam kisaran rata-rata nasional yang berkisar antara 2,00 persen hingga 4,00 persen. Namun di tengah fluktuasi suku bunga acuan dan ketidakpastian pasar global, kestabilan bunga menjadi nilai tambah bagi nasabah yang menginginkan imbal hasil pasti.
Seorang analis keuangan menilai langkah BNI sebagai strategi mitigasi risiko yang cerdas. “Dalam kondisi pasar yang tidak pasti, deposito menjadi instrumen yang relatif aman. Stabilitas bunga seperti yang ditawarkan BNI tentu menjadi daya tarik, khususnya bagi investor konservatif,” ujarnya.
Nasabah Diimbau Cermat Memilih Tenor
Meskipun bunga deposito untuk tenor yang lebih panjang seperti enam hingga dua puluh empat bulan lebih tinggi, nasabah perlu mempertimbangkan kebutuhan likuiditas sebelum mengunci dana dalam jangka waktu tersebut. Dana yang ditempatkan dalam deposito tidak dapat ditarik sewaktu-waktu tanpa dikenakan penalti.
Untuk itu, calon deposan disarankan menyesuaikan tenor dengan kebutuhan keuangan masing-masing. Jika dana diperkirakan akan digunakan dalam waktu dekat, maka tenor pendek seperti satu atau tiga bulan mungkin lebih sesuai.
Layanan Deposito BNI Bisa Diakses Secara Digital
Sebagai bagian dari transformasi layanan, BNI kini juga menyediakan pembukaan dan pengelolaan deposito secara digital melalui aplikasi mobile banking. Kemudahan ini memberikan fleksibilitas bagi nasabah untuk mengatur keuangan kapan saja dan di mana saja tanpa harus datang ke kantor cabang.
Langkah ini sejalan dengan tren digitalisasi perbankan yang semakin berkembang di Indonesia, serta meningkatkan efisiensi bagi nasabah yang ingin menempatkan dana dalam instrumen deposito.