Anak Usaha SGER Jalin Kontrak Ekspor Batu Bara ke Vietnam, Bukti Kepercayaan Global Meningkat

Selasa, 08 April 2025 | 14:22:24 WIB
Anak Usaha SGER Jalin Kontrak Ekspor Batu Bara ke Vietnam, Bukti Kepercayaan Global Meningkat

JAKARTA – Anak perusahaan PT Sumber Global Energy Tbk (SGER), yakni Hineni Seven Resources DMCC, resmi menandatangani kontrak penjualan batu bara dengan perusahaan asal Vietnam, VIMC Shipping Company, senilai USD35,7 juta atau setara lebih dari Rp570 miliar (kurs Rp16.000/USD).

Informasi ini disampaikan melalui keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa, 8 April 2025. Dalam perjanjian tersebut, Hineni Seven Resources DMCC bertindak sebagai penjual dan VIMC Shipping Company sebagai pembeli dalam kontrak jual-beli batu bara yang mencapai volume 500.000 metrik ton (MT).

Langkah ini semakin mempertegas posisi SGER sebagai pemain penting di industri perdagangan batu bara global. Kesepakatan tersebut juga menjadi indikator meningkatnya kepercayaan internasional terhadap kinerja dan kredibilitas perusahaan energi asal Indonesia tersebut.

Ekspansi Global Dorong Pertumbuhan Pendapatan

Penandatanganan kontrak ini menjadi bagian dari strategi ekspansi pasar ekspor batu bara SGER yang semakin luas. Saat ini, SGER aktif mengekspor ke berbagai negara di Asia seperti China, Malaysia, India, Filipina, dan Bangladesh, dan kini memperluas jangkauan ke Vietnam.

Direktur Utama SGER, Welly Thomas, menyebut bahwa kinerja perusahaan terus mengalami peningkatan signifikan sejak resmi melantai di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2020.

“Pada 2020 setelah kita listing di Bursa Efek Indonesia, omzet kita naik terus sampai tahun lalu, kita mencapai Rp14 triliun,” ungkap Welly saat ditemui di Graha BIP, Jakarta.

Data keuangan terbaru menunjukkan kinerja keuangan yang solid dari SGER. Pada laporan keuangan kuartal III-2024, pendapatan SGER tercatat mencapai Rp10,88 triliun, meningkat 14,30 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp9,52 triliun.

Kontributor utama pendapatan tersebut berasal dari penjualan batu bara yang mencapai Rp10,65 triliun, naik 12,84 persen secara tahunan (year-on-year/yoy). Sementara itu, sektor nikel juga menunjukkan performa luar biasa dengan lonjakan pendapatan hingga 211,96 persen, mencapai Rp228,52 miliar, dibandingkan kuartal III-2023 yang hanya sebesar Rp73,25 miliar.

Batu Bara Masih Jadi Primadona Energi

Welly Thomas menegaskan bahwa batu bara masih menjadi sumber energi utama, tidak hanya di Indonesia tetapi juga secara global. Menurutnya, batu bara akan tetap dibutuhkan hingga 15–20 tahun ke depan mengingat efisiensinya sebagai energi termurah saat ini.

“Ini (batu bara) adalah sumber listrik yang paling murah, dan banyak situasi geopolitik yang akan mendukung penggunaan batu bara. Misalnya, Amerika Serikat akan bersaing dengan China. Di mana, Amerika tetap mendukung penggunaan batu bara,” jelas Welly.

Menurut Welly, cadangan batu bara di Indonesia masih melimpah dan cukup untuk memenuhi kebutuhan domestik dan ekspor. Karena itu, SGER akan terus memaksimalkan kontribusinya terhadap pemanfaatan sumber daya energi nasional secara optimal.

Komitmen SGER Terhadap Energi Berkelanjutan

Meski fokus pada komoditas batu bara, SGER juga menunjukkan komitmennya dalam mendukung transisi energi menuju energi hijau (green energy). Perusahaan mengklaim tengah mempersiapkan diri untuk mengambil peluang di sektor energi berkelanjutan melalui berbagai inisiatif bisnis baru.

“PT SGE selalu berusaha untuk mengantisipasi dan mengambil potensi atau peluang green energy. Kami memutuskan untuk lebih proaktif, masuk lebih awal supaya punya fundamental yang baik di bidang ini. Sehingga kami memiliki kompetensi yang unggul dalam industri green energy seperti di industri batu bara,” kata Welly.

Upaya SGER ini menunjukkan bahwa perusahaan tidak hanya ingin menjadi pemimpin dalam perdagangan batu bara, tetapi juga bersiap bertransformasi menjadi pemain utama dalam transisi energi nasional.

Kontrak ekspor batu bara ke Vietnam ini diharapkan tidak hanya meningkatkan pendapatan perusahaan, tetapi juga memperkuat posisi Indonesia di pasar energi global. Dengan dukungan infrastruktur dan strategi ekspansi yang tepat, SGER optimis menghadapi masa depan sektor energi, baik konvensional maupun terbarukan.

SGER yang berdiri sejak 2008 ini tampaknya akan terus mencatatkan kinerja gemilang di tahun-tahun mendatang, terutama dengan dukungan pasar luar negeri dan komitmen terhadap pembangunan energi berkelanjutan.

Terkini