Detak Jantung Cepat? Kenali Penyebab dan Langkah Penanganannya Tepat

Sabtu, 13 Desember 2025 | 11:32:59 WIB
Detak Jantung Cepat? Kenali Penyebab dan Langkah Penanganannya Tepat

JAKARTA - Detak jantung adalah indikator penting kesehatan tubuh yang bisa berubah sepanjang hari. 

Beberapa orang memantau detak jantung saat berolahraga atau menggunakan jam tangan pintar untuk mengetahui kondisi jantung mereka. Pemantauan sederhana ini bisa memberikan petunjuk awal tentang kesehatan kardiovaskular dan membantu mengenali adanya potensi masalah sejak dini.

Meski detak jantung cepat tidak selalu berbahaya, memahami faktor yang memengaruhi nadi istirahat atau resting heart rate sangat penting. 

Ada kondisi sehari-hari maupun medis yang bisa membuat jantung berdetak lebih cepat dari biasanya. Dengan pemahaman yang tepat, setiap orang bisa mengambil langkah preventif untuk menjaga kesehatan jantung.

Selain itu, pola hidup sehat, pengaturan pola makan, serta pemantauan rutin akan membantu menjaga detak jantung tetap stabil. Pengetahuan mengenai faktor-faktor pemicu dapat meminimalkan risiko komplikasi serius yang terkait dengan kardiovaskular.

Rata-rata Detak Jantung dan Faktor yang Mempengaruhi

Detak jantung istirahat normal pada orang dewasa berkisar antara 60 hingga 100 kali per menit. Namun, angka ini bisa berbeda tergantung kebugaran, usia, dan jenis kelamin. Orang dengan kebugaran kardiovaskular tinggi, seperti atlet, cenderung memiliki detak jantung lebih rendah, bahkan di kisaran 50-an.

Usia juga memengaruhi angka detak jantung. Orang dewasa muda biasanya memiliki detak jantung sekitar awal 80-an, sedangkan orang dewasa yang lebih tua berada di kisaran awal 70-an. Perempuan rata-rata memiliki detak jantung lebih tinggi dibanding laki-laki, yakni 79 berbanding 74.

Angka-angka ini hanyalah rata-rata. Sedikit perbedaan di atas atau di bawah kisaran normal masih dianggap wajar. Namun, mengetahui angka referensi membantu memantau kesehatan dan mendeteksi perubahan yang tidak biasa.

Penyebab Sehari-hari Detak Jantung Tinggi

Beberapa faktor keseharian dapat memengaruhi detak jantung istirahat. Olahraga, stres, kurang tidur, konsumsi gula, kafein, alkohol, dan tembakau bisa memicu lonjakan nadi sementara. Misalnya, stres atau kecemasan meningkatkan hormon adrenalin sehingga detak jantung meningkat.

Kurang tidur juga dapat memengaruhi detak jantung, bahkan kehilangan satu jam tidur bisa membuat nadi lebih cepat. Sementara kafein, minuman energi, atau alkohol dapat memberikan efek sementara pada detak jantung, terutama bagi orang sensitif terhadap zat tersebut.

Selain itu, beberapa suplemen dan zat terlarang juga memicu detak jantung tinggi. Kokain, amfetamin, atau suplemen energi bisa meningkatkan nadi secara signifikan. Langkah sederhana seperti tidur cukup, mengurangi stres, dan mengontrol konsumsi kafein dan alkohol dapat membantu menstabilkan detak jantung.

Kondisi Medis yang Memengaruhi Detak Jantung

Jika detak jantung istirahat terus berada di atas 100 kali per menit, hal ini bisa menandakan kondisi medis tertentu. Anemia, hipertiroidisme, infeksi, kehamilan, aritmia, POTS, kardiomiopati, dan emboli paru adalah beberapa penyebab medis umum.

Gangguan ini dapat menyebabkan jantung berdetak lebih cepat atau tidak teratur. Misalnya, fibrilasi atrium atau takikardia supraventrikular membuat jantung berdebar kuat, sementara kardiomiopati dapat menyebabkan gagal jantung. Kehamilan juga meningkatkan nadi rata-rata sekitar 20 kali per menit karena tubuh menyesuaikan suplai darah untuk janin.

Deteksi dini penting untuk menghindari komplikasi serius. Jika detak jantung tinggi disertai gejala seperti pusing, sesak napas, atau nyeri dada, segera konsultasi ke tenaga medis untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Obat dan Cara Mengontrol Detak Jantung

Beberapa obat dapat memengaruhi sinyal listrik jantung, termasuk obat asma, antibiotik tertentu, obat batuk, pilek, alergi, obat tiroid, dan antidepresan. Suplemen herbal tertentu juga bisa memicu detak jantung cepat. Penting memahami efek samping obat yang digunakan agar tidak memengaruhi kesehatan jantung.

Sebagian besar detak jantung cepat akan kembali normal dengan sendirinya. Memperhatikan pola tidur, mengurangi stres, membatasi kafein dan alkohol, serta menghindari nikotin akan membantu menjaga nadi tetap stabil.

Jika detak jantung terus-menerus tinggi atau disertai gejala mengkhawatirkan, segera temui dokter. Penanganan tepat akan membantu menemukan penyebab dan menjaga kesehatan jantung tetap optimal.

Terkini