Jakarta - Makanan khas Sulawesi Selatan menjadi salah satu kekayaan kuliner Indonesia yang sudah lama dikenal akan cita rasanya yang kuat dan menggugah selera.
Setiap hidangan di daerah ini diolah dengan racikan rempah yang beragam, menciptakan rasa khas yang sulit ditemukan di wilayah lain.
Keunikan tersebut membuat kuliner dari Sulawesi Selatan selalu menarik perhatian, sehingga banyak wisatawan, baik dari dalam negeri maupun mancanegara, datang khusus untuk menikmati langsung berbagai makanan khas Sulawesi Selatan.
Daftar 18 Makanan Khas Sulawesi Selatan
Bagi kamu yang berencana berkunjung ke wilayah ini, ada beragam hidangan tradisional yang sayang untuk dilewatkan.
Setiap sajian menawarkan cita rasa unik yang mencerminkan kekayaan budaya lokal, sehingga makanan khas Sulawesi Selatan wajib masuk dalam daftar kuliner yang kamu cicipi selama berada di sana.
1. Coto Makassar
Coto Makassar dikenal sebagai salah satu kuliner tradisional yang sudah lama melekat dalam budaya masyarakat Sulawesi Selatan dan populer hingga ke berbagai daerah di Indonesia.
Hidangan ini berbahan dasar jeroan dan daging sapi yang dimasak dalam waktu lama sampai empuk, lalu dipotong kecil-kecil sebelum disajikan.
Keistimewaan coto terletak pada racikan bumbu khas yang kaya rempah dan menghasilkan kuah gurih beraroma kuat.
Biasanya, sajian ini disantap bersama ketupat atau buras sebagai pelengkap. Konon, coto sudah ada sejak masa Kerajaan Gowa pada sekitar abad ke-16 dan tetap bertahan sebagai ikon kuliner hingga sekarang.
Untuk menikmati seporsi coto di Makassar, harganya cukup beragam, mulai dari sekitar Rp12.000 hingga Rp30.000, tergantung lokasi dan penyajiannya.
2. Sop Konro
Sop konro merupakan hidangan berkuah gelap dengan rasa gurih yang khas dan tekstur kuah yang cukup kental.
Sajian ini menggunakan iga sapi yang direbus hingga benar-benar empuk, sehingga dagingnya mudah terlepas dari tulang dan terasa lembut saat disantap.
Proses pembuatannya tidak bisa dibilang sederhana karena daging harus direbus dalam waktu lama bersama aneka rempah pilihan.
Hasilnya adalah kuah dengan rasa kaya dan aroma sedap yang menggugah selera. Sop konro biasanya dinikmati bersama nasi putih hangat, meskipun ada juga varian iga bakar yang tak kalah digemari.
Di Makassar, harga satu porsi sop konro umumnya berada di kisaran Rp76.500 hingga Rp85.000.
3. Mie Titi
Mie titi menjadi salah satu hidangan unik yang wajib dicicipi bagi pecinta kuliner. Sajian ini menggunakan mie kering renyah yang kemudian disiram kuah kental, sekilas mirip dengan ifumie.
Perpaduan tekstur renyah dan kuah gurih menciptakan sensasi makan yang berbeda.
Dalam penyajiannya, mie titi dilengkapi beragam isian seperti ayam, seafood, daging sapi, serta aneka sayuran.
Hidangan ini paling nikmat disantap segera setelah disajikan agar tekstur mie tetap terjaga. Karena alasan tersebut, mie titi kurang cocok dijadikan buah tangan.
Untuk satu porsi, harganya biasanya berada di kisaran Rp30.000-an dan termasuk menu favorit para penikmat kuliner Nusantara.
4. Kapurung
Kapurung merupakan sajian tradisional yang berasal dari wilayah Palopo dan Kabupaten Luwu.
Sekilas tampilannya memang menyerupai cendol, namun bahan dasarnya adalah sagu yang disajikan dengan kuah asam segar serta bumbu rempah yang kuat.
Hidangan ini biasanya dipadukan dengan kuah ikan masak kuning, lalu ditambahkan aneka sayuran, olahan ikan, udang, atau ayam.
Sagu yang telah dibentuk kemudian disiram kuah panas hingga menyatu dengan semua isian. Kapurung akan terasa semakin lengkap jika disajikan bersama terong bakar, rebung, singkong, atau ikan.
Di Makassar, harga seporsi kapurung umumnya mulai dari Rp15.000, dengan pilihan tambahan isian sesuai selera seperti ikan, udang, ayam, atau campuran.
5. Buras
Buras atau burasa merupakan olahan berbahan dasar beras yang dimasak bersama santan, lalu dibungkus rapi menggunakan daun pisang.
Ukurannya cenderung lebih kecil dibandingkan lontong, dengan tekstur yang lebih lembut dan cita rasa gurih yang khas.
Di pasaran, buras dijual dengan harga terjangkau, sekitar Rp3.000 hingga Rp5.000 per buah, tergantung jenis dan isinya.
Makanan ini kerap menjadi pendamping hidangan berkuah seperti coto Makassar atau disajikan sebagai menu spesial saat perayaan hari besar keagamaan.
Karena dimasak menggunakan santan, buras umumnya dapat bertahan hingga dua hari. Selain disantap langsung, buras juga nikmat dipadukan dengan sambal atau telur rebus, bahkan sering dijadikan bekal perjalanan.
6. Pallubasa
Pallubasa adalah sajian berkuah gurih yang dikenal luas karena kelezatannya. Sekilas tampilannya memang menyerupai coto Makassar, namun ada beberapa perbedaan mencolok.
Salah satunya adalah penggunaan kuning telur mentah yang disajikan langsung di dalam mangkuk, lalu diaduk bersama kuah panas.
Kuah pallubasa biasanya berwarna lebih gelap dan kaya rasa. Hidangan ini disantap bersama nasi putih, bukan ketupat atau buras.
Harga seporsi pallubasa cukup bervariasi, mulai dari sekitar Rp14.000 hingga Rp44.000, tergantung lokasi dan jenis isian.
Dengan cita rasanya yang khas, pallubasa sering dianggap sebagai menu wajib bagi siapa pun yang ingin mengeksplor kuliner daerah ini.
7. Nasu Palekko
Nasu palekko merupakan hidangan berbahan dasar daging bebek cincang yang dimasak dengan bumbu pedas dan rempah melimpah.
Nama nasu palekko berasal dari bahasa Bugis-Makassar, di mana “nasu” berarti masakan, sementara “palekko” merujuk pada wajan atau kuali dari tanah.
Rasa pedasnya cukup kuat, berpadu dengan aroma jahe, kunyit, serai, lengkuas, serta aneka rempah lainnya yang membuat hidangan ini terasa sangat menggugah selera.
Nasu palekko biasanya dijual dengan harga sekitar Rp20.000-an per porsi. Menu ini sangat cocok bagi pencinta olahan bebek sekaligus penggemar masakan bercita rasa pedas.
8. Pallumara
Pallumara dikenal sebagai sup ikan dengan cita rasa segar dan sedikit pedas. Hidangan ini paling sering dinikmati saat siang hari bersama sepiring nasi hangat.
Harga pallumara relatif terjangkau, berkisar antara Rp15.000 hingga Rp30.000 per porsi.
Sekilas pallumara tampak mirip dengan sup ikan atau pindang, tetapi perbedaan teknik memasak dan racikan bumbu membuat rasanya unik. Jenis ikan yang digunakan pun beragam.
Pallumara Juku Bolu memakai ikan bandeng berukuran besar, Pallumara Juku Mairo menggunakan ikan teri, sedangkan Pallumara Kaloa berbahan ikan tongkol.
Selain itu, masih banyak pilihan ikan lain seperti gurame, bawal, cakalang, kerapu, hingga kakap.
Karakter rasanya yang ringan namun kaya menjadikan pallumara sebagai comfort food yang mudah diterima lidah.
9. Barongko
Barongko merupakan kudapan manis yang sering dijadikan hidangan penutup. Makanan ini terbuat dari pisang yang dihaluskan lalu dicampur dengan santan, gula, garam, dan air.
Adonan tersebut kemudian dibungkus menggunakan daun pisang dan dikukus hingga matang.
Hasilnya adalah sajian bertekstur lembut dengan rasa manis, legit, dan gurih yang seimbang. Barongko juga kerap dibawa pulang sebagai buah tangan.
Agar kualitasnya tetap terjaga, makanan ini sebaiknya disimpan di lemari pendingin setelah sampai di tujuan.
Untuk harga, barongko biasanya dijual sekitar Rp6.000 hingga Rp9.000 per buah, tergantung ukuran dan tempat pembelian.
10. Jalangkote
Jalangkote adalah camilan tradisional yang cukup digemari di Sulawesi Selatan. Sekilas tampilannya menyerupai pastel, namun perbedaannya terletak pada kulitnya yang lebih tipis dan renyah.
Adonan kulit jalangkote dibuat dari campuran tepung terigu, telur, santan, mentega, susu bubuk, serta sedikit garam.
Isian jalangkote terdiri dari berbagai bahan seperti tauge, potongan wortel, kentang, serta bihun berbumbu yang sudah ditumis terlebih dahulu.
Beberapa varian juga menambahkan telur rebus atau daging cincang. Camilan ini biasanya disantap bersama sambal cair berbahan dasar cuka dan cabai yang memberi sensasi segar dan pedas.
Jalangkote kerap dijadikan buah tangan dari Makassar karena praktis dan tahan beberapa waktu. Harganya berkisar antara Rp3.000 hingga Rp5.000 per buah, atau dijual dalam bentuk paket.
11. Pisang Epe
Pisang epe merupakan kudapan sederhana dengan cita rasa khas yang sudah dikenal luas. Makanan ini menggunakan pisang kepok yang dibakar, kemudian dipipihkan dan disiram dengan saus gula merah kental.
Proses pemanggangan membuat aroma pisang semakin harum, berpadu dengan rasa manis legit dari sausnya.
Di beberapa tempat, pisang epe hadir dengan berbagai varian topping, meskipun versi klasik tetap menjadi favorit.
Di kawasan Pantai Losari, harga satu porsi pisang epe umumnya sekitar Rp15.000. Kudapan ini paling nikmat disantap selagi hangat, biasanya ditemani secangkir kopi atau teh.
Selain mudah ditemukan di Makassar, pisang epe juga sering dibeli sebagai oleh-oleh khas daerah.
12. Gogoso
Gogoso adalah hidangan tradisional yang kerap muncul saat perayaan hari besar maupun acara adat seperti pernikahan.
Makanan ini dibuat dari beras ketan yang diisi dengan lauk, seperti ayam, ikan, atau abon sapi.
Setelah dibungkus daun pisang, gogoso dimasak dengan cara dikukus lalu dipanggang, sehingga menghasilkan aroma yang khas.
Sekilas tampilannya memang menyerupai lemper, tetapi gogoso memiliki karakter rasa tersendiri.
Sajian ini biasanya disantap bersama pelengkap lain, seperti telur rebus, sambal, atau lauk tambahan.
Untuk harga, gogoso umumnya dijual mulai dari Rp19.000, tergantung ukuran dan isiannya.
13. Bassang
Bassang merupakan hidangan manis bertekstur lembut yang terbuat dari jagung pulut atau jagung ketan.
Bahan-bahannya meliputi jagung, tepung terigu, air, gula, dan sedikit garam. Semua bahan dimasak hingga mengental dan menyerupai bubur.
Rasanya cenderung manis dengan sentuhan gurih yang ringan. Bassang bisa dinikmati dalam keadaan hangat maupun dingin, dan sering ditambahkan gula sesuai selera.
Harga satu porsi bassang biasanya dimulai dari sekitar Rp13.000, menjadikannya camilan tradisional yang ramah di kantong.
14. Bannang-bannang
Bannang-bannang adalah kue tradisional dengan bentuk yang sangat khas, menyerupai gulungan benang kusut.
Kue ini dibuat dari adonan tepung beras dan gula merah, lalu digoreng hingga matang dan membentuk pola unik.
Di balik tampilannya, bannang-bannang memiliki makna filosofis yang erat dengan kehidupan rumah tangga, sehingga kue ini sering hadir dalam prosesi lamaran atau pernikahan masyarakat Bugis dan Makassar.
Karena rasanya manis, teksturnya renyah, serta cukup tahan lama, bannang-bannang kerap dipilih sebagai buah tangan. Harga jualnya bervariasi, umumnya berada di kisaran Rp35.000 per kemasan.
15. Otak-otak Ikan Tenggiri
Otak-otak ikan versi Makassar dikenal sebagai camilan unggulan dengan cita rasa khas.
Berbeda dari otak-otak daerah lain, sajian ini menggunakan ikan tenggiri sebagai bahan utama sehingga aromanya lebih kuat dan rasanya lebih gurih.
Adonan ikan yang telah dibumbui dibungkus daun pisang, kemudian dipanggang hingga matang sempurna.
Ukuran otak-otak ini cenderung lebih besar dengan tekstur yang lembut dan padat. Kudapan ini mudah dijumpai di kawasan wisata seperti Pantai Losari maupun di sentra penjualan oleh-oleh.
Harganya cukup terjangkau, mulai sekitar Rp9.000 per buah, dan tersedia juga dalam kemasan isi banyak untuk dibawa pulang.
16. Kue Bagea
Kue bagea merupakan penganan tradisional yang berasal dari wilayah Palopo dan Pinrang. Bahan utamanya adalah tepung sagu, sehingga menghasilkan tekstur yang cukup keras dan rasa yang tidak terlalu manis.
Karakter rasanya yang ringan membuat kue ini berbeda dari kebanyakan kue tradisional lainnya.
Untuk memperkaya aroma dan cita rasa, adonan bagea biasanya diberi tambahan rempah seperti kayu manis, cengkih, serta biji kenari.
Karena daya tahannya yang cukup lama, kue ini sering dijadikan buah tangan. Di pasaran, bagea dijual dalam berbagai kemasan dengan kisaran harga sekitar Rp26.000 untuk ukuran 350 gram.
17. Sarabba
Sarabba adalah minuman tradisional yang berasal dari budaya Bugis. Racikannya terdiri dari jahe, merica bubuk, kuning telur, gula aren, dan santan.
Perpaduan bahan tersebut menghasilkan minuman dengan rasa hangat, pedas, dan manis yang khas.
Minuman ini paling pas dinikmati saat udara dingin atau ketika tubuh membutuhkan asupan yang menghangatkan. Sarabba umumnya dijual dengan harga sekitar Rp8.000 hingga Rp10.000 per gelas.
Selain nikmat, minuman ini juga dikenal sebagai penghangat alami yang dapat membantu memulihkan stamina.
18. Konro Bakar
Selain disajikan dalam bentuk sup, iga sapi khas daerah ini juga diolah dengan cara dibakar. Konro bakar menawarkan sensasi rasa yang lebih kuat dengan aroma panggangan yang menggoda.
Salah satu ciri khasnya adalah penggunaan bumbu rempah yang meresap hingga ke serat daging dan tulangnya.
Warna dagingnya cenderung lebih gelap karena penggunaan kluwek, sementara teksturnya tetap empuk meski dibakar.
Menu ini biasanya disajikan bersama kuah pendamping yang kaya rasa. Harga seporsinya berkisar mulai dari Rp50.000, sebanding dengan kualitas dan kelezatannya.
Beragam sajian tersebut menunjukkan betapa kayanya warisan kuliner daerah ini. Setiap menu memiliki karakter, rasa, dan cerita tersendiri yang patut untuk dicicipi langsung.
Menjelajahi kuliner lokal sambil berkeliling daerah-daerah di Indonesia tentu akan menjadi pengalaman yang berkesan dan penuh kenangan.
Sebagai penutup, menikmati berbagai sajian unik dan lezat di daerah ini akan membuat pengalaman kulinermu semakin lengkap dan tak terlupakan, terutama makanan khas Sulawesi Selatan.