JAKARTA - Harga emas batangan Antam 24 karat menunjukkan fluktuasi ringan yang perlu diperhatikan investor.
Pergerakan harga harian ini penting sebagai acuan bagi siapa saja yang ingin menanam modal dalam emas batangan, baik untuk jangka pendek maupun panjang.
Tren Harga Emas Terbaru
Harga emas batangan bersertifikat di Logam Mulia PT Aneka Tambang (Antam) hari ini mengalami penurunan Rp 6.000 per gram, dari Rp 2.412.000 menjadi Rp 2.406.000 per gram.
Sementara harga buyback atau harga beli kembali oleh Antam juga turun Rp 6.000 per gram, dari Rp 2.273.000 menjadi Rp 2.267.000 per gram. Dengan demikian, selisih antara harga jual dan harga buyback mencapai Rp 139.000 per gram, mencerminkan spread yang menjadi perhatian investor.
Antam menetapkan dua harga berbeda: harga jual untuk membeli emas dan harga buyback saat menjual kembali. Investor yang membeli emas di gerai Antam harus membayar harga jual Rp 2.406.000 per gram.
Apabila suatu saat membutuhkan dana darurat dan menjual kembali, emas akan dihargai Rp 2.267.000 per gram, sehingga memahami selisih ini penting untuk perencanaan keuntungan.
Emas Batangan Sebagai Investasi
Perbedaan harga jual dan harga buyback menegaskan bahwa emas batangan lebih cocok sebagai investasi jangka panjang. Investor diharapkan menahan emas cukup lama agar kenaikan harga dapat menutup spread dan menghasilkan laba.
Tanpa memperhitungkan perbedaan ini, potensi untung bisa salah hitung, sehingga investor harus cermat dalam merencanakan waktu pembelian dan penjualan.
Sebagai ilustrasi, jika membeli emas pada November 2025 seharga Rp 2.387.000 per gram, nilai saat ini menunjukkan kerugian 5,03 persen.
Sementara pembelian pada bulan September 2025 seharga Rp 2.044.000 per gram menghasilkan keuntungan 10,91 persen, dan pembelian awal 2025 mencatat keuntungan lebih tinggi, termasuk pembelian pada Maret 2024 yang meningkat hingga 94,76 persen.
Grafik ini memperlihatkan bahwa meski ada fluktuasi harian, emas tetap memberikan keuntungan signifikan dalam jangka panjang.
Perhitungan Potensi Untung dan Rugi
Investor emas perlu memahami perhitungan untung-rugi berdasarkan harga pembelian awal. Misalnya, pembelian pada 4 Juni 2025 seharga Rp 1.924.000 per gram saat ini memberikan keuntungan 17,83 persen.
Pembelian pada 4 Maret 2025 senilai Rp 1.704.000 per gram menghasilkan keuntungan 33,04 persen. Semakin lama emas ditahan, semakin tinggi potensi laba, terutama jika membeli pada harga relatif rendah.
Selain itu, spread antara harga jual dan harga buyback mempengaruhi kalkulasi keuntungan. Selisih Rp 139.000 per gram menjadi acuan bahwa investor harus menunggu kenaikan harga cukup signifikan agar investasi emas optimal.
Bagi pemula, memahami mekanisme ini penting agar tidak salah strategi dan menghindari kerugian jangka pendek.
Strategi Investasi Emas untuk Investor
Investor yang serius hendak menanam modal di emas batangan sebaiknya mempertimbangkan pembelian rutin dan menyesuaikan waktu penjualan dengan tren harga.
Dengan memantau harga jual dan buyback secara berkala, investor dapat menentukan strategi yang tepat. Emas 24 karat Antam tetap menjadi pilihan utama karena memiliki sertifikat resmi dan likuiditas tinggi, sehingga aman untuk dijadikan portofolio investasi.
Selain itu, memahami pergerakan harga harian, mingguan, dan bulanan memungkinkan investor merencanakan diversifikasi dan cadangan dana.
Untuk investor jangka panjang, kenaikan harga emas historis menunjukkan bahwa potensi laba tetap menguntungkan meski ada fluktuasi harian. Kesadaran akan spread jual-beli dan perhitungan untung-rugi menjadi kunci agar investasi emas berjalan lancar dan memberikan hasil optimal.