JAKARTA - Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) menegaskan bahwa sektor pendidikan menjadi prioritas utama dalam menyalurkan dana zakat, infak, dan sedekah (ZIS) dari masyarakat.
Program beasiswa menjadi salah satu jalur strategis yang diyakini mampu mencetak generasi berpotensi tinggi yang akan membawa manfaat luas bagi masyarakat.
Deputi II Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan Baznas RI, Imdadun Rahmat, menyampaikan bahwa program scholarship merupakan program prioritas karena membuka akses pendidikan tinggi bagi kaum duafa dan santri berprestasi.
Fokus utama diberikan kepada mereka yang memiliki potensi tinggi untuk memberi dampak sosial yang signifikan di masa depan.
"Kami memberikan perhatian khusus bagi mereka yang memiliki potensi besar sehingga dukungan pendidikan akan memberikan manfaat nyata bagi umat di sekitarnya," ujarnya. Beasiswa ini dirancang untuk membentuk generasi cendekia yang tidak hanya pintar secara akademik, tetapi juga memiliki kepedulian sosial tinggi.
Dukungan Pendidikan untuk Aktivis dan Santri
Baznas tidak hanya menyalurkan beasiswa bagi mahasiswa biasa, tetapi juga memberikan dukungan kepada aktivis bidang agama dan fi sabilillah. Hal ini dilakukan dengan tujuan meningkatkan marwah bangsa dan memanfaatkan dana zakat sebagai sarana mencetak insan yang berkontribusi bagi masyarakat luas.
Hingga kini, lebih dari 20.000 penerima manfaat beasiswa Baznas telah mendapatkan kesempatan pendidikan, baik di dalam maupun luar negeri. Mereka diundang untuk berpartisipasi dalam Cendekia Summit, sebuah kongres yang mempertemukan penerima beasiswa dan alumnus untuk berbagi pengalaman dan inspirasi.
Kegiatan ini dijadikan sarana memperkuat jaringan dan semangat kebersamaan di antara para penerima beasiswa, sehingga kontribusi sosial mereka dapat lebih maksimal.
Imdadun menekankan pentingnya pemberian beasiswa bagi para santri dan aktivis yang memiliki komitmen sosial tinggi. "Memberikan akses pendidikan bagi mereka berarti kita menyiapkan generasi yang mampu membawa perubahan positif bagi masyarakat di masa depan," jelasnya.
Kemitraan Strategis dengan Organisasi Keagamaan
Baznas menjalin kerja sama dengan berbagai organisasi keagamaan Islam, termasuk Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), melalui program NU Scholarship. Program ini tidak hanya ditujukan bagi mahasiswa dalam negeri, tetapi juga membuka kesempatan bagi mahasiswa luar negeri untuk menempuh pendidikan tinggi di Indonesia.
Kerja sama ini menjadi langkah strategis dalam memperkuat posisi Indonesia di kancah global, terutama dalam konteks internasionalisasi Islam Nusantara atau Islam Wasathiyah ala Nahdlatul Ulama. Dengan dukungan pendidikan yang tepat, mahasiswa dan santri diharapkan mampu membawa nilai-nilai moderasi, inovasi, dan kepemimpinan ke tingkat global.
Menurut Imdadun, beasiswa ini menjadi “pintu” penting untuk menampilkan peran Indonesia dan Islam Indonesia di dunia internasional. Program ini tidak hanya meningkatkan kualitas sumber daya manusia, tetapi juga memperkuat citra positif Indonesia sebagai negara yang memajukan pendidikan dan keberagaman.
Dampak Beasiswa bagi Pendidikan dan Masyarakat
Program beasiswa Baznas telah memberikan dampak signifikan dalam meningkatkan akses pendidikan dan kualitas sumber daya manusia. Penerima beasiswa tidak hanya mendapatkan pendidikan tinggi, tetapi juga dibekali kemampuan untuk berkontribusi pada masyarakat secara luas.
Dengan adanya program ini, diharapkan tercipta generasi yang tidak hanya cerdas, tetapi juga peduli terhadap isu sosial dan mampu menciptakan solusi nyata bagi permasalahan masyarakat.
Beasiswa pendidikan menjadi sarana penting untuk menyiapkan kader masa depan yang kompeten dan berintegritas, sesuai dengan misi Baznas dalam mendistribusikan dana umat secara optimal.
Selain itu, program ini mendorong kerja sama antara berbagai pihak, termasuk pemerintah, organisasi keagamaan, dan masyarakat, sehingga distribusi bantuan pendidikan dapat dilakukan secara tepat sasaran dan berdampak maksimal.
Strategi ini diharapkan mampu menciptakan ekosistem pendidikan yang inklusif dan berkelanjutan, sekaligus mendukung pencapaian visi Indonesia Emas 2045.