Menkes RI Ingatkan Pentingnya Kesehatan Mental Bagi Generasi Muda

Kamis, 13 November 2025 | 09:34:25 WIB
Menkes RI Ingatkan Pentingnya Kesehatan Mental Bagi Generasi Muda

JAKARTA - Menyikapi dampak ledakan di SMAN 72 Jakarta, Menteri Kesehatan RI menegaskan pentingnya pendampingan kesehatan mental bagi korban, sekaligus mendorong deteksi dini dan perawatan jiwa sejak usia sekolah.

Pendampingan Trauma untuk Korban Ledakan

Menteri Kesehatan (Menkes) RI Budi Gunadi Sadikin menegaskan bahwa pemerintah akan memberikan dukungan trauma healing atau penyembuhan psikologis bagi korban ledakan di SMAN 72 Jakarta. 

Meski begitu, sejauh ini pendampingan langsung masih berada di bawah koordinasi Dinas Kesehatan DKI Jakarta. "Untuk yang SMAN 72, itu masih ditangani oleh Dinas Kesehatan DKI," jelas Budi saat ditemui di Kantor Kemenkes, Jakarta Selatan.

Budi menjelaskan, trauma psikologis akibat kejadian mendadak seperti ledakan dapat berdampak jangka panjang jika tidak segera ditangani. 

Oleh karena itu, intervensi sejak awal sangat penting untuk mencegah masalah kesehatan mental yang lebih serius. Langkah ini juga sejalan dengan program pemerintah dalam memastikan setiap individu, terutama anak-anak dan remaja, memiliki akses terhadap layanan kesehatan jiwa.

Selain penanganan korban, Budi menekankan pentingnya edukasi masyarakat terkait kesehatan mental. Dia menilai bahwa kesadaran terhadap kondisi psikologis diri sendiri seringkali rendah, sehingga intervensi profesional menjadi penting. 

Dengan begitu, korban tidak hanya mendapatkan perawatan fisik, tetapi juga dukungan psikologis yang memadai.

Deteksi Dini Kesehatan Jiwa di Sekolah

Berdasarkan pengalaman dari kasus SMAN 72 Jakarta, Menkes mendorong program deteksi dini kesehatan jiwa sejak usia sekolah. Program Cek Kesehatan Gratis (CKG) menjadi salah satu upaya untuk mendeteksi gejala awal kecemasan atau depresi pada anak-anak dan remaja.

"Itu sebabnya program cek kesehatan gratis dimulai SD, SMP, SMA, ada tuh tes kesehatan jiwa, ya questionnaire saja dulu, tapi kalau dari jawabannya sudah agak menjurus, nanti kami referensikan ke dokter (spesialis kejiwaan)," kata Budi.

Deteksi dini ini dianggap krusial karena banyak individu yang tidak menyadari bahwa mereka sudah mengalami gangguan psikologis. Kadang-kadang, gejala seperti kecemasan atau depresi muncul perlahan dan tidak disadari. 

Dengan adanya skrining sejak dini, guru dan tenaga kesehatan dapat mengarahkan siswa yang membutuhkan intervensi profesional agar mendapatkan penanganan lebih cepat dan tepat.

Lebih lanjut, Budi menekankan bahwa kesehatan mental tidak dapat dipisahkan dari gaya hidup dan pola pikir. Pikiran yang positif menjadi salah satu faktor utama dalam menjaga keseimbangan psikologis seseorang. Oleh karena itu, program deteksi dini juga diiringi edukasi mengenai pentingnya menjaga mental agar tetap sehat.

Pentingnya Pikiran Positif dan Keseimbangan Hidup

Menkes juga menekankan bahwa menjaga pikiran tetap positif menjadi kunci utama dalam perawatan kesehatan mental. "Gimana caranya supaya kita mencegah, karena itu tadi kan, menjaga hidup sehat, sehat mental penting, itu pikirannya harus dijaga. Karena itu nanti akan membantu kita agar kondisi mentalnya baik kembali," jelas Budi.

Budi mengingatkan generasi muda agar tidak terlalu memaksakan diri dalam hal-hal di luar kemampuan, karena tekanan berlebihan dapat memicu stres dan kecemasan. "Jangan terlalu stres, jangan terlalu memiliki apa, ambisi yang besar yang di luar kemampuan kita, jangan terlalu banyak dipikirin juga kalau susah, dan yang penting harus rajin berdoa, harus rajin meditasi," ujarnya.

Pikiran positif dan keseimbangan hidup menjadi fondasi utama untuk meningkatkan ketahanan mental, terutama di kalangan pelajar dan mahasiswa. Dengan membiasakan diri menjaga pola pikir dan emosi, risiko mengalami gangguan psikologis dapat diminimalisir.

Selain itu, kegiatan seperti meditasi, doa, dan olahraga ringan juga berperan dalam menurunkan tingkat stres. Menkes menekankan bahwa intervensi psikologis dan edukasi mental harus berjalan beriringan agar generasi muda dapat tumbuh dengan sehat secara fisik maupun mental.

Edukasi dan Kesadaran Kesehatan Mental Masyarakat

Kasus ledakan di SMAN 72 Jakarta menjadi pengingat bagi masyarakat luas akan pentingnya kesehatan mental. Menkes berharap masyarakat tidak menyepelekan gejala stres, kecemasan, atau depresi yang muncul baik pada diri sendiri maupun orang di sekitar.

Budi menekankan, intervensi dan dukungan psikologis tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, tetapi juga keluarga, sekolah, dan komunitas. Dengan pendekatan holistik ini, penanganan kesehatan mental dapat lebih efektif.

Program deteksi dini melalui CKG menjadi salah satu strategi pemerintah untuk memastikan setiap individu mendapatkan perhatian yang sesuai dengan kondisi psikologisnya. Langkah ini sekaligus menjadi edukasi bagi masyarakat bahwa kesehatan mental sama pentingnya dengan kesehatan fisik.

Lebih lanjut, Menkes mendorong agar semua pihak bekerja sama menciptakan lingkungan yang mendukung kesehatan jiwa, termasuk ruang aman di sekolah, tempat kerja, dan komunitas masyarakat. Dengan begitu, generasi muda dapat tumbuh dengan lebih resilient menghadapi tantangan hidup.

Budi menegaskan kembali pentingnya menjaga keseimbangan hidup, pikiran positif, dan melakukan kegiatan yang mendukung ketenangan mental. "Kalau kita jaga mentalnya, kita juga bisa menjaga kesehatan secara keseluruhan," tutup Menkes.

Terkini