BMKG Imbau Kewaspadaan, Cuaca Ekstrem Berpotensi Melanda 38 Provinsi

Kamis, 13 November 2025 | 09:31:17 WIB
BMKG Imbau Kewaspadaan, Cuaca Ekstrem Berpotensi Melanda 38 Provinsi

JAKARTA - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan penting mengenai potensi cuaca ekstrem yang akan melanda sebagian besar wilayah Indonesia. 

Sebanyak 38 provinsi diperkirakan mengalami hujan dengan intensitas sedang hingga sangat lebat. BMKG mengingatkan masyarakat agar tetap waspada terhadap kemungkinan terjadinya hujan deras disertai petir, angin kencang, dan gelombang tinggi di beberapa perairan.

Kondisi cuaca ini dipengaruhi oleh sejumlah faktor atmosfer yang tengah aktif. Salah satunya adalah keberadaan Siklon Tropis FUNG-WONG di Samudera Pasifik yang memberikan dampak tidak langsung terhadap pola cuaca di Tanah Air. 

Siklon ini memicu peningkatan massa udara lembap dan memperkuat potensi pembentukan awan hujan di wilayah Indonesia bagian tengah dan timur.

Selain itu, aktivitas gelombang atmosfer seperti Rossby Equatorial, Kelvin, serta Madden-Julian Oscillation (MJO) juga berperan besar dalam meningkatkan potensi hujan di berbagai wilayah. 

Fenomena atmosfer ini membuat intensitas hujan di beberapa daerah berpotensi lebih tinggi dari biasanya, terutama di wilayah dengan topografi pegunungan dan daerah pesisir.

Wilayah dengan Potensi Hujan Terlebat

Dari total 38 provinsi yang diprakirakan terdampak, terdapat empat daerah yang berpotensi mengalami hujan dengan intensitas paling tinggi. Wilayah tersebut meliputi Bali. 

Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, dan Nusa Tenggara Barat. BMKG menilai daerah-daerah ini berada dalam kondisi atmosfer yang cukup labil dan rentan terhadap peningkatan curah hujan ekstrem.

Selain itu, lima wilayah lain juga berpotensi mengalami hujan sedang hingga lebat yang disertai angin kencang. Wilayah tersebut mencakup Jawa Timur, Kalimantan Selatan.

Kepulauan Bangka Belitung, Papua Barat, dan Sulawesi Selatan. Angin kencang di wilayah ini dapat menimbulkan risiko tambahan seperti pohon tumbang dan gangguan pada aktivitas pelayaran.

BMKG juga mengingatkan, masyarakat pesisir di wilayah barat dan selatan Indonesia agar mewaspadai gelombang tinggi yang dapat mencapai lebih dari dua meter. Peningkatan gelombang ini dipengaruhi oleh tekanan rendah di sekitar Samudera Hindia yang memperkuat hembusan angin di atas perairan selatan.

Daftar Provinsi yang Terdampak Cuaca Ekstrem

Sebaran wilayah yang berpotensi diguyur hujan cukup luas. Hampir seluruh provinsi di Indonesia masuk dalam daftar waspada cuaca ekstrem, mulai dari wilayah barat hingga timur nusantara. 

Provinsi-provinsi tersebut antara lain Aceh, Banten, Bengkulu, DKI Jakarta, DI Yogyakarta, Gorontalo, Jambi, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Sumatera Selatan yang berpotensi mengalami hujan dengan intensitas sedang hingga lebat.

Provinsi lain seperti Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, dan Maluku juga diprediksi mengalami kondisi serupa. 

Sementara itu, Nusa Tenggara Timur, Riau, Papua, Papua Barat Daya, dan Papua Tengah termasuk dalam wilayah yang berpotensi terdampak hujan lebat.

BMKG menegaskan bahwa intensitas hujan yang tinggi tidak hanya berdampak pada potensi banjir dan tanah longsor, tetapi juga dapat mengganggu aktivitas transportasi darat maupun udara. 

Oleh karena itu, pemerintah daerah diminta untuk meningkatkan kesiapsiagaan serta berkoordinasi dengan instansi terkait dalam menghadapi potensi cuaca ekstrem.

Imbauan Kewaspadaan dan Langkah Antisipasi

BMKG mengimbau masyarakat untuk lebih memperhatikan perkembangan informasi cuaca harian yang dirilis secara resmi. 

Warga diimbau tidak mengabaikan peringatan dini, terutama bagi mereka yang tinggal di daerah rawan bencana seperti lereng gunung, bantaran sungai, atau kawasan pesisir. Langkah antisipatif seperti membersihkan saluran air, memangkas cabang pohon besar, dan menyiapkan perlengkapan darurat sangat disarankan.

Selain itu, nelayan dan operator kapal diharapkan untuk menunda aktivitas berlayar jika kondisi laut diperkirakan berbahaya. Bagi pengguna jalan raya, disarankan untuk berhati-hati saat berkendara dalam kondisi hujan deras, mengingat jarak pandang yang menurun dan jalanan yang licin dapat meningkatkan risiko kecelakaan.

BMKG juga menegaskan komitmennya untuk terus memantau perkembangan dinamika atmosfer secara real-time dan memperbarui informasi jika terjadi perubahan signifikan. Dengan sinergi antara masyarakat, pemerintah daerah, dan lembaga terkait, dampak dari cuaca ekstrem diharapkan dapat diminimalkan.

Terkini