JAKARTA - Indonesia kembali menunjukkan kapasitasnya sebagai negara yang mampu menghadirkan penyelenggaraan kejuaraan olahraga skala besar setelah dipercaya menjadi tuan rumah 17th South East Asian U18–U20 Athletics Championships 2025.
Kejuaraan yang akan berlangsung di Stadion Madya Atletik Deli Serdang ini mempertemukan para atlet muda terbaik dari Indonesia, Malaysia, Singapura, Filipina, Thailand, Myanmar, Laos, Kamboja, Timor Leste, dan Vietnam.
Ajang bergengsi ini menjadi momen penting dalam perjalanan atletik Asia Tenggara, karena dari kompetisi inilah banyak atlet elite memulai kiprah internasionalnya sebelum bersinar di arena seperti SEA Games, Asian Games, hingga Olimpiade.
Kehadiran turnamen ini menegaskan posisi Indonesia sebagai salah satu poros pembinaan atletik di kawasan, terutama dalam upaya memperkuat ekosistem pembinaan jangka panjang.
Ketua Umum PB PASI, Luhut Binsar Pandjaitan, menegaskan bahwa penyelenggaraan kejuaraan ini merupakan bagian dari peta jalan pengembangan atletik berkelanjutan yang telah dibangun dalam beberapa tahun terakhir.
Baginya, ajang ini bukan sekadar kompetisi, tetapi juga sarana evaluasi dan unjuk kualitas para atlet muda yang akan menjadi tulang punggung prestasi nasional di masa mendatang.
Dengan menjadi tuan rumah, Indonesia memperlihatkan kemampuan mengelola penyelenggaraan olahraga bertaraf internasional secara profesional.
Kepercayaan ini sekaligus menjadi penanda bahwa negara-negara ASEAN memandang Indonesia sebagai pusat pertumbuhan atletik yang memiliki fasilitas lengkap dan ekosistem pembinaan yang kuat.
Komitmen dan Sinergi Nasional untuk Mendukung Atletik Muda
Dukungan pemerintah dalam penyelenggaraan kejuaraan ini menjadi elemen penting yang memperkuat kualitas keseluruhan ajang.
Dalam penjelasannya, Luhut menekankan bahwa kolaborasi antara PB PASI dan Kemenpora merupakan wujud sinergi struktural yang diperlukan untuk memastikan olahraga atletik berkembang secara berkelanjutan.
Dukungan lintas sektor semacam ini dianggap penting bukan hanya untuk pengembangan atlet, tetapi juga untuk konsistensi prestasi olahraga nasional.
Sebanyak 220 atlet dan 80 official akan mengikuti 63 nomor lomba yang terdiri dari kategori U18 dan U20. Seluruh disiplin dasar atletik seperti nomor lari, lempar, dan lompat akan dipertandingkan sehingga memberikan peluang bagi para atlet muda untuk menunjukkan kemampuan teknis mereka.
Dengan cakupan nomor yang begitu luas, kejuaraan ini diharapkan memberi ruang bagi pembinaan atlet yang lebih merata di seluruh nomor atletik.
Komitmen pemerintah memperkuat peran Indonesia sebagai salah satu negara yang mendorong integrasi sport science, penataan kurikulum latihan, serta peningkatan kualitas pelatih dan sarana latihan.
Kejuaraan ini bukan hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga tempat untuk mengukur efektivitas pembinaan atlet muda yang telah dijalankan. Dengan desain yang komprehensif, penyelenggaraan ini menjadi langkah penting dalam memastikan atlet-atlet muda mampu menembus gelanggang internasional yang lebih besar.
Fasilitas Stadion Bertaraf Dunia dan Pengakuan Internasional
Stadion Madya Atletik Deli Serdang dipilih sebagai venue utama karena fasilitasnya yang telah mengantongi Sertifikat Kelas 1 dari World Athletics. Sertifikasi tersebut mengindikasikan bahwa stadion ini telah memenuhi standar tertinggi untuk penyelenggaraan kompetisi resmi tingkat global, termasuk pencatatan rekor nasional maupun internasional.
Dengan lintasan dan fasilitas teknis yang modern, stadion ini memberikan pengalaman bertanding yang ideal serta mendukung performa atlet di seluruh nomor pertandingan.
Kejuaraan ini juga tercatat dalam World Athletics Global Calendar dan berlabel World Rankings Competition. Status tersebut memastikan bahwa seluruh hasil pertandingan akan dicatat resmi dalam sistem poin peringkat dunia.
Status ini memberikan manfaat besar bagi para atlet muda untuk mendapatkan pengakuan internasional, karena performa mereka di Deli Serdang dapat menjadi langkah awal menuju kompetisi tingkat Asia bahkan dunia.
Pengakuan internasional terhadap kejuaraan ini memperlihatkan tingginya standar penyelenggaraan serta kesiapan Indonesia sebagai tuan rumah event besar.
Status tersebut tidak hanya meningkatkan daya saing atlet, tetapi juga memperkuat posisi Indonesia dalam peta pembinaan atletik global.
Manfaat Strategis bagi Atlet Muda dan Masa Depan Atletik Nasional
Penyelenggaraan ajang ini memberikan manfaat strategis bagi para atlet muda Indonesia maupun negara ASEAN lainnya. Selain menjadi arena kompetisi, kejuaraan ini menjadi kesempatan berharga untuk mengukur kualitas diri, memahami kekuatan lawan regional, dan mempersiapkan diri menuju kompetisi tingkat yang lebih tinggi.
Dengan adanya sistem peringkat dunia yang terintegrasi, atlet muda memiliki insentif yang lebih besar untuk tampil kompetitif karena hasil mereka akan berpengaruh pada posisi dan peluang bertanding di ajang lebih besar.
Kolaborasi PB PASI dan Kemenpora dalam penyelenggaraan kejuaraan ini memperlihatkan bahwa pengembangan atletik di Indonesia bergerak secara sistematis.
Kejuaraan ini menjadi fondasi bagi pembinaan jangka panjang yang menekankan peningkatan kualitas melalui struktur kompetisi yang konsisten, fasilitas yang memadai, dan dukungan organisasi yang kuat.
Dengan terus memperluas akses terhadap kompetisi internasional, Indonesia dapat mencetak lebih banyak atlet muda potensial yang siap tampil di tingkat global.
Dengan berbagai aspek yang telah dipersiapkan, Indonesia siap mempersembahkan penyelenggaraan kejuaraan atletik usia muda terbesar di kawasan dengan standar tinggi dan semangat untuk mengukir prestasi baru.