JAKARTA - Ni Kadek Dhinda Amartya Pratiwi berhasil menorehkan prestasi gemilang di Korea Masters 2025.
Bertanding di Wonkwang University Cultural and Sports Center, Iksan, Jeonbuk, Korea Selatan, Kadek Dhinda menunjukkan ketangguhan dan fokus tinggi. Wakil tunggal putri Indonesia ini harus menghadapi perlawanan sengit dari pemain tuan rumah, Park Ga Eun.
Gim pertama berlangsung cukup menegangkan, namun Kadek Dhinda berhasil mengungguli lawannya dengan skor 21-15.
Keunggulan ini menjadi modal penting untuk melanjutkan pertandingan, meskipun gim kedua sempat menjadi tantangan tersendiri. Setelah beberapa kali memaksakan deuce, Kadek Dhinda harus mengakui kemenangan Park Ga Eun dengan skor tipis 22-24 di gim kedua.
Tidak ingin mengecewakan, Kadek Dhinda tampil agresif di gim penentuan. Sejak awal, ia mampu memimpin skor, mempertahankan ritme permainan, dan akhirnya menutup gim ketiga dengan 21-13.
Kemenangan ini memastikan tiketnya ke semifinal, sekaligus membuktikan bahwa meskipun berada di peringkat 122 dunia, Kadek Dhinda mampu tampil kompetitif di level internasional.
Keberhasilan ini sekaligus menegaskan kekuatan tunggal putri Indonesia yang semakin diperhitungkan di turnamen-turnamen BWF World Tour. Penampilan Kadek Dhinda memberi semangat tambahan bagi tim Indonesia untuk terus bersaing di Korea Masters 2025.
Ganda Putra Indonesia Melaju ke Semifinal
Di nomor ganda putra, Indonesia kembali menunjukkan dominasinya melalui pasangan Raymond Indra dan Nikolaus Joaquin. Mereka berhasil menyingkirkan unggulan kedua tuan rumah, Kang Min Hyuk dan Ki Dong Ju, dengan skor meyakinkan 21-14, 21-11.
Pertandingan ini menunjukkan kualitas ganda putra Indonesia yang mampu menjaga konsistensi dan memanfaatkan setiap peluang. Raymond dan Nikolaus memperagakan kombinasi permainan cepat, strategi net play yang tajam, serta koordinasi yang solid antara kedua pemain.
Dominasi ini membuat pasangan Korea kesulitan untuk menembus pertahanan dan akhirnya harus mengakui keunggulan wakil Indonesia.
Keberhasilan Raymond dan Nikolaus ini tidak hanya memastikan langkah mereka ke babak semifinal, tetapi juga meningkatkan kepercayaan diri tim Indonesia secara keseluruhan. Semangat juang dan performa stabil mereka menjadi salah satu aset penting bagi kontingen Indonesia di Korea Masters 2025.
Moh Zaki Ubaidillah Terhenti di Perempat Final Tunggal Putra
Sementara itu, tunggal putra Indonesia, Moh Zaki Ubaidillah atau yang lebih akrab disapa Ubed, harus mengakhiri perjuangannya di perempat final. Bertanding melawan Shogo Ogawa dari Jepang, Ubed berusaha maksimal namun kalah dengan skor 19-21, 18-21.
Pertandingan yang berlangsung di lapangan 3 ini berlangsung ketat. Ubed sempat menunjukkan permainan agresif dan beberapa kali memimpin skor, namun konsistensi Shogo Ogawa membuat Ubed kesulitan mengubah momentum.
Kekalahan ini menegaskan bahwa level persaingan tunggal putra semakin ketat, terutama menghadapi pemain dari Jepang yang terkenal disiplin dan cepat dalam membaca permainan lawan.
Meski gagal melaju, penampilan Ubed tetap mendapat apresiasi. Strategi permainan dan semangat juang yang diperlihatkan menjadi pengalaman berharga untuk turnamen-turnamen selanjutnya.
Tim pelatih juga mencatat evaluasi penting untuk meningkatkan teknik, stamina, dan strategi dalam menghadapi pemain yang selevel atau lebih tinggi di turnamen internasional.
Rangkuman Performa Indonesia di Perempat Final
Secara keseluruhan, wakil Indonesia menunjukkan performa yang membanggakan di perempat final Korea Masters 2025. Kadek Dhinda memastikan langkahnya ke semifinal tunggal putri, Raymond/Nikolaus melanjutkan perjuangan di ganda putra, sementara Ubed harus mengakhiri pertandingan dengan kekalahan tipis di tunggal putra.
Prestasi ini menjadi bukti bahwa Indonesia memiliki potensi besar di nomor tunggal maupun ganda. Para pemain muda seperti Kadek Dhinda dan pasangan Raymond/Nikolaus mampu menampilkan permainan berkualitas, sehingga memberikan harapan besar untuk hasil positif di babak semifinal dan final.
Melalui pertandingan ini, terlihat pula strategi dan persiapan yang matang dari tim Indonesia. Baik di tunggal maupun ganda, pemain mampu menjaga fokus, mengontrol tempo permainan, serta menunjukkan mental bertanding yang kuat. Hal ini menjadi modal penting menghadapi tantangan berikutnya di turnamen internasional.
Keberhasilan sebagian pemain dan pengalaman berharga bagi yang kalah juga menjadi pembelajaran penting untuk pengembangan atlet Indonesia di masa mendatang. Semangat, teknik, dan strategi yang terus diasah akan memastikan Indonesia tetap menjadi kekuatan utama dalam kancah bulu tangkis dunia.