JAKARTA - Jengkol (Archidendron pauciflorum) merupakan tanaman tropis yang tumbuh subur di Asia Tenggara, khususnya Indonesia, Malaysia, dan Thailand.
Tanaman ini termasuk dalam keluarga Fabaceae dan dikenal dengan berbagai sebutan, seperti jering di Malaysia, joghing di Riau, joring di Batak, serta jingkol di Jawa.
Pohon jengkol dapat tumbuh hingga 20 meter, memiliki batang berkayu keras, dan daun majemuk. Buahnya berbentuk bulat pipih berwarna cokelat kehitaman, sedangkan bijinya yang menjadi bagian paling populer untuk dikonsumsi kaya protein, vitamin A, B1, C, serta mineral seperti kalsium dan fosfor.
Selain dikonsumsi, jengkol memiliki manfaat ekologis dan ekonomi. Kulit buah bisa dimanfaatkan sebagai pestisida alami, sementara bijinya bernilai tinggi di pasar lokal.
Keunggulan ini menjadikan jengkol sebagai bahan pangan yang potensial untuk dikembangkan sebagai sumber ekonomi masyarakat, sekaligus menjaga keberlanjutan lingkungan.
Tips Mengolah Jengkol Agar Empuk dan Tidak Bau
Mengolah jengkol dengan benar adalah kunci untuk menghasilkan hidangan empuk dan bebas bau. Beberapa langkah sederhana bisa membantu:
-Pilih jengkol tua dengan ciri warna daging kuning keputihan dan tekstur keras agar lebih gurih dan tidak lembek.
-Kupas dan cuci bersih untuk menghilangkan getah dan sisa kotoran.
-Rendam jengkol dalam air kapur sirih atau air beras semalaman untuk menetralkan aroma. Ganti air 1–2 kali agar hasil maksimal.
-Rebus dengan daun aromatik, seperti daun salam atau daun jambu biji, selama 20–30 menit untuk mengurangi bau.
-Tambahkan kopi atau serai saat merebus agar aroma menyengat terserap, sekaligus memberi wangi khas.
-Geprek setelah direbus supaya bumbu lebih mudah meresap dan tekstur lebih empuk.
-Masak dengan bumbu kuat dan banyak air, gunakan api kecil agar rasa tetap meresap tanpa gosong.
-Dengan langkah-langkah tersebut, jengkol akan lebih enak disantap, empuk, dan aroma tajamnya berkurang drastis.
Variasi Resep Jengkol Ala Rumahan
Berikut lima variasi masakan jengkol yang bisa dicoba di rumah, tetap empuk dan tidak berbau menyengat:
-Rendang Jengkol
Kreasi rendang khas Minangkabau ini menggunakan jengkol geprek yang dimasak bersama santan kental, serai, daun salam, dan bumbu rempah lengkap. Rasa gurih, pedas, dan legit tercipta tanpa meninggalkan aroma menyengat. Santan murni membantu cita rasa lebih pekat dan tekstur empuk.
-Semur Jengkol
Masakan klasik Betawi ini menggunakan kuah kecap manis yang manis legit berpadu dengan rempah lembut, seperti bawang, kemiri, dan pala. Semur jengkol cocok disantap bersama nasi putih hangat dan lalapan. Memasak dengan api kecil dan lama membantu warna cokelat tua mengilap dan rasa bumbu meresap sempurna.
-Jengkol Pedas Manis
Hidangan sederhana tapi menggugah selera ini menggunakan kombinasi kecap manis, gula merah, dan tomat segar. Bumbu halus ditumis hingga matang, lalu dimasak bersama jengkol geprek agar cita rasa pedas manis merata. Tambahan cabai rawit bisa memberi sensasi pedas lebih intens.
-Gulai Jengkol
Masakan Minang yang gurih ini menggunakan santan encer dan kental, daun kunyit, daun salam, serta bumbu halus lengkap dengan cabai dan rempah khas. Proses memasak dengan api kecil sambil terus diaduk menjaga santan tidak pecah dan rasa jengkol meresap sempurna.
-Jengkol Balado Pedas
Balado jengkol khas Sumatera Barat memadukan cabai merah, bawang, kemiri, dan jahe. Tumisan bumbu ditambah serai dan daun salam, dimasak dengan jengkol geprek hingga meresap. Hidangan ini cocok sebagai lauk utama maupun pendamping nasi uduk.
Setiap variasi di atas menekankan teknik memasak yang sama: pemilihan jengkol tua, perendaman untuk mengurangi bau, perebusan dengan daun aromatik, dan penggunaan bumbu kuat. Dengan teknik ini, aroma jengkol yang biasanya tajam dapat diminimalkan.
Manfaat Jengkol dan Kreativitas Kuliner Nusantara
Selain kelezatan dan tekstur empuk, jengkol menyimpan manfaat kesehatan. Kandungan protein, vitamin, dan mineralnya dapat mendukung pertumbuhan dan stamina tubuh. Di sisi ekonomi, jengkol menjadi komoditas lokal yang bernilai tinggi, mendukung pendapatan petani, dan melestarikan budaya kuliner Nusantara.
Inovasi resep jengkol di rumah memungkinkan masyarakat menikmati makanan tradisional dengan cara modern. Teknik sederhana seperti perendaman air beras, penggunaan daun aromatik, dan pengolahan bumbu tepat membantu mengurangi aroma khas jengkol yang tajam, membuatnya ramah untuk semua anggota keluarga.
Kreasi kuliner ini menunjukkan bahwa jengkol bukan hanya “makanan ekstrem”, tetapi juga bahan pangan serbaguna yang dapat diolah menjadi berbagai hidangan lezat, sehat, dan tetap mempertahankan citarasa Nusantara.
Dari rendang, semur, pedas manis, gulai, hingga balado, jengkol menawarkan pengalaman rasa yang beragam dan bisa dinikmati di rumah.