JAKARTA - Aktivitas konversi Waran Seri I oleh investor membuat jumlah saham beredar PT Harta Djaya Karya Tbk. (MEJA) melonjak.
Pertumbuhan ini mencerminkan kepercayaan pasar terhadap prospek perseroan dan mendukung strategi perusahaan dalam memperkuat struktur modal serta ekspansi usaha di segmen desain interior dan manufaktur furnitur.
Peningkatan Saham Beredar di MEJA
Sepanjang periode Oktober 2025, PT Harta Djaya Karya Tbk. mencatat peningkatan signifikan jumlah saham beredar. Hal ini seiring dengan pelaksanaan konversi Waran Seri I oleh para investor yang dilakukan hampir setiap hari perdagangan.
Dari laporan Biro Administrasi Efek, tercatat sebanyak 349.291 saham baru diterbitkan dalam periode awal Oktober, sehingga total saham beredar meningkat menjadi 1.918.610.226 lembar. Sisa waran Seri I kini tersisa 478.889.774 unit.
Direktur Utama Richie Adrian Hartanto menekankan bahwa peningkatan pelaksanaan waran menunjukkan kepercayaan investor terhadap prospek jangka panjang perusahaan.
Pelaksanaan konversi terbesar tercatat pada pertengahan Oktober, yakni sebanyak 126.302 waran yang dikonversi menjadi saham baru. “Kami terus berupaya menjaga kinerja dan transparansi agar tetap memberikan nilai tambah bagi para pemegang saham,” ujarnya.
Waran Seri I MEJA pertama kali dicatatkan bersamaan dengan IPO perseroan dan memiliki harga pelaksanaan Rp115 per unit dengan total penerbitan mencapai 479.891.337 unit. Masa perdagangan waran berlangsung hingga Februari 2026, dengan jatuh tempo dan berakhir sehari setelahnya.
Strategi Perusahaan dan Pemanfaatan Waran
Manajemen MEJA mendorong para pemegang waran untuk memanfaatkan hak konversi sebelum masa berlaku habis. Richie menambahkan bahwa dana hasil konversi akan memperkuat struktur modal perusahaan sekaligus mendukung ekspansi usaha di sektor desain interior dan manufaktur furnitur.
Aktivitas konversi ini tidak hanya meningkatkan jumlah saham beredar, tetapi juga memperkuat posisi keuangan perseroan untuk mengambil peluang investasi baru. Selain itu, pelaksanaan konversi secara bertahap menunjukkan strategi perseroan dalam menjaga likuiditas pasar dan transparansi bagi investor.
Setiap konversi yang dilakukan, baik dalam jumlah kecil maupun besar, menunjukkan komitmen manajemen untuk menjaga keseimbangan antara kepentingan investor dan rencana ekspansi bisnis jangka panjang. Hal ini diyakini dapat meningkatkan kepercayaan pasar terhadap saham MEJA.
Pertumbuhan Jumlah Investor dan Aktivitas Pasar
Seiring meningkatnya aktivitas konversi, jumlah investor MEJA juga bertambah signifikan. Dari laporan registrasi pemegang efek terbaru, tercatat jumlah pemegang saham naik dari 3.808 investor pada akhir Agustus menjadi 5.300 investor pada akhir September.
Peningkatan ini menandakan bahwa Waran Seri I semakin diminati oleh para investor yang ingin memanfaatkan potensi pertumbuhan saham perusahaan.
Pelaksanaan konversi dilakukan secara rutin, mulai dari puluhan ribu unit per hari hingga puncaknya yang mencapai ratusan ribu unit. Aktivitas ini mencerminkan antusiasme pasar serta memberikan sinyal positif terhadap likuiditas saham MEJA.
Para pemegang waran didorong untuk mengeksekusi haknya, sehingga struktur kepemilikan saham perseroan menjadi lebih solid dan mendukung rencana ekspansi usaha yang sedang berjalan.
Dampak Konversi terhadap Prospek Perusahaan
Kenaikan jumlah saham beredar sebagai hasil konversi Waran Seri I membawa dampak positif bagi prospek MEJA.
Struktur modal yang lebih kuat memungkinkan perusahaan memperluas usaha di sektor desain interior dan manufaktur furnitur, serta meningkatkan kapasitas produksi untuk memenuhi permintaan pasar yang terus berkembang.
Selain itu, aktivitas konversi ini menunjukkan kepercayaan investor terhadap kinerja perseroan dan prospek jangka panjangnya. Pertumbuhan jumlah investor dan pemegang saham baru memperkuat posisi MEJA di pasar modal, sekaligus memberikan fleksibilitas finansial untuk mengeksekusi rencana ekspansi dan proyek strategis.
Dengan dukungan struktur modal yang lebih kokoh, MEJA diyakini siap menghadapi tantangan pasar dan memaksimalkan potensi pertumbuhan di masa depan.