JAKARTA - Industri asuransi jiwa diperkirakan menunjukkan tren pertumbuhan yang stabil pada 2025.
Beberapa perusahaan, termasuk Ciputra Life, melaporkan kenaikan signifikan pada aset dan pendapatan investasi. Hal ini menjadi tanda positif bahwa industri dapat berkembang meski menghadapi tantangan ekonomi global.
Proyeksi Pertumbuhan Industri Asuransi Jiwa
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memproyeksikan aset industri asuransi jiwa tumbuh 2% hingga 4% sepanjang tahun 2025. Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Dana Pensiun, Lembaga Pembiayaan, dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya OJK, Ogi Prastomiyono, menekankan perlunya kolaborasi semua pemangku kepentingan.
Menurut Ogi, sinergi ini menjadi faktor kunci agar proyeksi pertumbuhan industri asuransi bisa tercapai secara optimal.
OJK menilai industri asuransi jiwa memiliki potensi untuk menyesuaikan diri dengan dinamika ekonomi dan pasar modal. Mendorong inovasi produk serta pengelolaan investasi yang prudent dianggap sebagai strategi penting bagi perusahaan asuransi.
Dalam konteks ini, dukungan pemerintah, perusahaan, dan masyarakat akan menentukan stabilitas serta keberlanjutan pertumbuhan industri.
Kinerja Aset Ciputra Life Meningkat Signifikan
Direktur Utama Ciputra Life, Hengky Djojosantoso, melaporkan total aset perusahaan per Year-to-Date (YtD) Agustus 2025 mencapai Rp 1,2 triliun, meningkat 21% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.
Hengky menekankan bahwa pencapaian ini menunjukkan kemampuan perusahaan dalam mengelola risiko dan portofolio investasi.
"Pertumbuhan aset yang sangat baik di tengah tantangan pertumbuhan premi yang masih terhambat daya beli, menunjukkan kemampuan kami yang baik dalam melakukan pengelolaan risiko dan portfolio investasi di tengah kondisi volatilitas yang masih cukup tinggi akibat ketidakpastian geopolitik maupun pertumbuhan ekonomi dunia," ujar Hengky.
Kenaikan aset ini menunjukkan strategi pengelolaan perusahaan berjalan efektif. Ciputra Life mampu mempertahankan stabilitas portofolio meski kondisi ekonomi global masih bergejolak.Langkah ini sekaligus memperkuat posisi perusahaan dalam industri asuransi jiwa nasional, meningkatkan kepercayaan nasabah dan investor.
Pendapatan Investasi Memberikan Kontribusi Positif
Perusahaan mencatatkan pendapatan investasi sebesar Rp 40,6 miliar pada YtD Agustus 2025, meningkat 63% dibanding periode yang sama tahun 2024. Hengky menjelaskan bahwa peningkatan pendapatan investasi turut mendukung pertumbuhan aset perusahaan secara keseluruhan.
Salah satu faktor pendorong utama adalah penurunan yield obligasi akibat penurunan BI Rate, yang membuat apresiasi harga obligasi yang dimiliki meningkat.
Selain obligasi, pasar saham juga memberikan dampak positif terhadap portofolio perusahaan. Harga saham yang dimiliki Ciputra Life mengalami apresiasi seiring penurunan suku bunga bank. Kondisi ini menunjukkan bahwa pengelolaan aset perusahaan berjalan optimal, bahkan di tengah fluktuasi pasar global dan lokal.
Strategi Pertumbuhan dan Inovasi Produk
Sejalan dengan proyeksi OJK, Ciputra Life menargetkan pertumbuhan aset sebesar 25% pada 2025 dibanding tahun sebelumnya. Hengky menyatakan bahwa target ini mencerminkan optimisme perusahaan terhadap prospek industri asuransi, serta keyakinan dalam pengelolaan risiko dan portofolio investasi secara optimal.
Pihaknya menegaskan bahwa pemantauan dan pengelolaan risiko menjadi langkah utama untuk memastikan pertumbuhan aset yang berkelanjutan.
Selain fokus pada investasi, Ciputra Life terus melakukan inovasi produk yang sesuai kebutuhan masyarakat. Berbagai layanan dikembangkan agar masyarakat dapat mengakses perusahaan lebih mudah, mulai dari pra-penjualan hingga pasca-penjualan
Strategi ini diharapkan meningkatkan penetrasi pasar serta memperkuat posisi perusahaan di industri asuransi jiwa nasional.
Ciputra Life juga menyesuaikan produk tradisional dengan preferensi nasabah saat ini. Pendekatan ini menjadi salah satu pendorong utama pertumbuhan aset perusahaan, di samping strategi investasi yang prudent.
Perusahaan berkomitmen untuk menjaga keseimbangan antara pengembangan produk, manajemen risiko, dan kinerja investasi agar hasilnya optimal.
Hengky menegaskan bahwa inovasi layanan dan pengelolaan risiko secara simultan menjadi kunci untuk mencapai target pertumbuhan aset. Selain itu, perusahaan terus memantau dinamika pasar global yang dapat mempengaruhi portofolio investasi.
Kesiapan menghadapi ketidakpastian ekonomi menjadi modal penting bagi Ciputra Life dalam mempertahankan kinerja positifnya.
Kinerja positif perusahaan ini menunjukkan bahwa strategi pengelolaan aset dan inovasi produk berjalan selaras. Dengan target pertumbuhan yang ambisius, Ciputra Life tetap fokus menjaga kualitas layanan dan kestabilan portofolio investasi.
Hasilnya, perusahaan mampu mencatat pertumbuhan aset yang signifikan sekaligus meningkatkan kepercayaan nasabah dan investor terhadap kinerja jangka panjang.
Peningkatan aset dan pendapatan investasi ini sekaligus menjadi bukti nyata bahwa industri asuransi jiwa dapat tumbuh meski menghadapi tantangan ekonomi global.
Ciputra Life memanfaatkan peluang dari perubahan suku bunga, fluktuasi pasar obligasi, dan pasar saham untuk mengoptimalkan portofolio.
Langkah-langkah strategis ini sejalan dengan visi perusahaan untuk mencapai pertumbuhan aset yang berkelanjutan serta pelayanan yang lebih baik bagi masyarakat.
Melalui pengelolaan risiko yang hati-hati dan inovasi produk yang relevan, Ciputra Life menunjukkan kesiapan menghadapi tantangan industri asuransi. Perusahaan tetap optimis pertumbuhan aset akan tercapai sesuai target yang telah ditetapkan.
Dengan kolaborasi internal dan dukungan pasar, Ciputra Life berharap dapat mempertahankan momentum pertumbuhan positif sepanjang tahun 2025.