IHSG Diprediksi Tembus 8.168, Didukung Data Domestik Kuat

Senin, 06 Oktober 2025 | 14:19:38 WIB
IHSG Diprediksi Tembus 8.168, Didukung Data Domestik Kuat

JAKARTA - Prospek pasar saham Indonesia diperkirakan masih terbuka lebar untuk melanjutkan tren positif pada pekan ini. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang menguat hingga mencapai level 8.168, seiring dengan dorongan kuat dari faktor domestik dan dukungan sentimen global.

Menurut catatan PT Indo Premier Sekuritas (IPOT), kombinasi stabilitas ekonomi dalam negeri, terutama pada konsumsi masyarakat, serta sinyal positif dari kebijakan moneter global menjadi landasan utama optimisme tersebut. 

Meski pasar keuangan internasional belum sepenuhnya terbebas dari ketidakpastian fiskal di Amerika Serikat (AS), pelaku pasar kini mulai mengalihkan fokus pada agenda baru The Federal Reserve (The Fed).

Equity Analyst PT Indo Premier Sekuritas, Imam Gunadi, menyampaikan bahwa setelah ancaman government shutdown di AS yang sempat menimbulkan kekhawatiran, kini sorotan investor beralih pada pidato dua pejabat The Fed, Raphael Bostic dan Michelle Bowman. 

Selain itu, rilis risalah rapat FOMC Minutes yang dijadwalkan pada 8 Oktober 2025 akan menjadi faktor penentu arah pergerakan pasar.

“Di tengah situasi tersebut, pelaku pasar akan menyoroti beberapa agenda penting dari The Federal Reserve, termasuk pidato dari dua pejabatnya, Raphael Bostic dan Michelle Bowman, serta rilis FOMC Minutes pada 8 Oktober,” ujar Imam dalam risetnya.

Tidak hanya itu, investor juga menantikan rilis data Initial Jobless Claims (9 Oktober) dari AS yang menjadi salah satu indikator utama kondisi pasar tenaga kerja di tengah tren perlambatan ekonomi Negeri Paman Sam.

Faktor Domestik Jadi Penopang Utama

Dari dalam negeri, sejumlah data penting yang akan dirilis pekan ini diperkirakan memberikan pengaruh signifikan terhadap arah IHSG. Beberapa indikator utama antara lain Posisi Cadangan Devisa Bank Indonesia (7 Oktober), Data Retail Sales (9 Oktober), serta Data Penjualan Motor dan Mobil (9–10 Oktober).

Menurut Imam, rangkaian data tersebut akan memberi gambaran jelas mengenai kekuatan konsumsi rumah tangga, daya beli kelas menengah, serta keberlanjutan pertumbuhan ekonomi Indonesia hingga akhir tahun.

“Rangkaian data ini sangat penting karena akan memberikan gambaran kekuatan konsumsi rumah tangga dan daya beli masyarakat kelas menengah, yang merupakan katalis utama pertumbuhan ekonomi Indonesia di akhir tahun,” jelasnya.

Pada penutupan perdagangan Jumat lalu, IHSG sudah menunjukkan tren penguatan dengan naik 0,23 persen ke level 8.118,30. 

Namun, analis tetap mengingatkan adanya potensi koreksi jangka pendek, terutama bila data domestik mengecewakan atau jika pernyataan pejabat The Fed bernada hawkish dengan kecenderungan menaikkan suku bunga. Untuk itu, level support kritis saat ini berada di 8.022.

Sentimen Positif yang Mendorong Pasar

Beberapa faktor fundamental turut menopang penguatan IHSG dalam sepekan terakhir. Inflasi September 2025 tercatat di angka 2,65 persen year-on-year (yoy), masih berada dalam target Bank Indonesia. Selain itu, sektor manufaktur juga tetap menunjukkan ekspansi dengan Purchasing Managers’ Index (PMI) berada di level 50,4.

Pemerintah juga menyiapkan tambahan stimulus pada kuartal IV 2025 untuk menjaga daya beli masyarakat. Termasuk di dalamnya adalah stimulus khusus Natal dan Tahun Baru senilai hampir USD2 miliar, yang melengkapi total stimulus USD4,5 miliar yang sudah disalurkan sebelumnya. 

Tak hanya itu, surplus neraca perdagangan Agustus 2025 yang melonjak menjadi USD5,49 miliar turut menambah sentimen positif bagi pasar modal domestik.

Dari perspektif global, pasar menilai probabilitas 96,2 persen bahwa The Fed akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin. 

Di kawasan Asia, pemerintah Tiongkok meluncurkan paket stimulus besar senilai ¥500 miliar untuk sektor infrastruktur dan industri, selain memperkuat subsidi konsumsi. Langkah ini diharapkan memberikan efek domino positif pada kawasan, termasuk Indonesia.

Rekomendasi Saham Pilihan

Melihat tren penguatan tersebut, Indo Premier Sekuritas memberikan beberapa rekomendasi saham yang dinilai berpotensi memberikan keuntungan bagi investor.

Berikut daftar rekomendasinya:

Buy ASII dengan entry 5825, target 6075, dan stop loss di bawah 5700.

Buy on Pullback JSMR dengan entry 3840–3890, target 4100, dan stop loss di bawah 3750.

Buy ICBP dengan entry 9550, target 10.050, dan stop loss di bawah 9300.

Buy Obligasi FR0100.

Kesimpulan

Prospek IHSG pekan ini masih cukup solid untuk bergerak di zona hijau dengan target menuju level 8.168. Faktor domestik seperti daya beli masyarakat, data konsumsi, serta kebijakan stimulus pemerintah menjadi motor penggerak utama. 

Di sisi lain, sentimen global dari arah kebijakan The Fed hingga stimulus Tiongkok akan ikut memberi warna dalam pergerakan pasar.

Dengan sejumlah dukungan tersebut, investor diimbau untuk tetap waspada pada potensi koreksi jangka pendek, sekaligus memanfaatkan peluang yang ada melalui instrumen saham pilihan maupun obligasi.

Terkini