Tiga Proyek Tol Baru Dongkrak Akses dan Ekonomi Jawa Barat

Senin, 22 September 2025 | 09:46:13 WIB
Tiga Proyek Tol Baru Dongkrak Akses dan Ekonomi Jawa Barat

JAKARTA - Provinsi Jawa Barat memulai persiapan pembangunan tiga proyek jalan tol baru yang masuk daftar 19 proyek KPBU (Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha) yang akan dilelang mulai 2026.

Proyek ini meliputi Bandung Intra Urban Tol Road (BIUTR), Tol Gedebage–Tasikmalaya–Cilacap (Getaci), dan Tol Akses Patimban. Kepala Bappeda Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menegaskan peran pemerintah provinsi bersama kabupaten/kota sangat penting untuk menyukseskan program infrastruktur strategis ini.

Dukungan penuh dibutuhkan mulai dari penetapan lokasi, pembebasan lahan, hingga penyiapan konektivitas jalan penghubung. "Pertama dari penetapan lokasi. Jadi, karena proyek ini ada di lingkungan Jabar, maka penetapan lokasi untuk pembebasan lahan itu ada di Pemprov Jabar," ujar Dedi.

Peran Pemerintah Daerah

Dedi menjelaskan bahwa lokasi proyek tol sebenarnya sudah ditentukan sejak beberapa tahun lalu. Namun, evaluasi ulang dilakukan untuk memastikan kesesuaian dengan keputusan gubernur sebelumnya atau perlu penyesuaian baru.

Selain itu, pemerintah provinsi juga memiliki tugas melakukan sosialisasi, konsultasi publik, serta mendata lahan yang akan dibebaskan. Semua tahapan ini diharapkan berjalan lancar agar tidak menghambat jadwal pembangunan.

"Dalam proses konsultasi publik, sosialisasi, sampai dengan pendataan lahan yang akan dibebaskan dalam proyek ini, itu menjadi peran kedua Pemerintah Provinsi," ucapnya.

BIUTR: Proyek Ambisius di Cekungan Bandung

Proyek Bandung Intra Urban Tol Road (BIUTR) menjadi salah satu pembangunan paling ambisius dengan nilai investasi sekitar Rp10 triliun. Saat ini, proyek berada pada tahap kajian trase serta studi kelayakan yang dilakukan sejak awal 2025 bersama konsultan dari Bappenas.

"Proses penyelesaian kajian pemilihan trase, dan kajian kelayakan itu sudah dilakukan di kuartal satu 2025 ada konsultan dari Bappenas," jelas Dedi.

Rencana pembebasan lahan dilakukan pada 2027–2029, dengan tahap konstruksi dimulai 2028–2029. "Artinya nanti di 2029 BIUTR ini sudah beroperasi, karena ini cukup panjang," tegasnya.

Getaci: Jalur Tol Selatan Pertama

Tol Gedebage–Tasikmalaya–Cilacap (Getaci) akan menjadi jalan tol pertama yang membentang di wilayah selatan Jawa Barat sekaligus Pulau Jawa. Proses lelangnya sempat dilakukan pada 2020, namun baru kembali dimasukkan ke daftar KPBU pada 2026.

"Tingkat peminatnya masih cukup tinggi, karena ini kan jalur tol selatan pertama," ujar Dedi. Getaci memiliki panjang 206 kilometer dan akan dibangun dalam empat seksi: Gedebage–Garut Utara, Garut Utara–Tasikmalaya, Tasikmalaya–Patimuan, dan Patimuan–Cilacap.

Investasi untuk proyek ini diperkirakan mencapai Rp37,4 triliun. Tahap pertama pembebasan lahan dilakukan pada 2021–2022, tahap kedua dijadwalkan pada 2026–2027. Target konstruksi diselesaikan pada 2029 agar dapat beroperasi pada Juli 2029.

Tol Akses Patimban: Progres Hampir Rampung

Berbeda dengan dua proyek sebelumnya, pembangunan Tol Akses Patimban sudah menunjukkan kemajuan signifikan. Dari lima paket pekerjaan, empat paket telah mencapai penyelesaian 80 persen. Paket terakhir akan dimulai pada tahun depan.

"Panjang totalnya ada di 37,7 km, kemudian masih dalam proses pengadaan lahan juga, ini investasinya kurang lebih sekitar Rp8,9 triliun," kata Dedi.

Sekitar Rp3,8 triliun sudah dialokasikan untuk pengadaan lahan dan konstruksi. Jika selesai, jalan tol ini akan menghubungkan Tol Cipali dengan Pelabuhan Patimban sehingga mempercepat arus logistik.

Dorong Ekonomi dan Investasi

Dedi menegaskan bahwa pembangunan tiga proyek tol ini bukan hanya memperluas jaringan transportasi, tetapi juga membuka ruang pertumbuhan ekonomi baru di Jawa Barat. Kawasan Patimban diharapkan berkembang menjadi pusat industri sekaligus pelabuhan modern yang memperkuat posisi Jawa Barat sebagai gerbang logistik nasional.

"Nah ini kawasan-kawasan yang kita dorong sesuai dengan tata ruang, itu kita optimalkan pada saat proyek strategis nasional ini dibuat atau dibangun," ucapnya.

Pemprov Jabar juga menyiapkan tenaga kerja lokal untuk mendukung pembangunan, baik pada masa konstruksi maupun operasional. Bahan baku lokal seperti pasir, batu, dan kerikil juga diprioritaskan dari wilayah Jawa Barat agar manfaat ekonominya langsung dirasakan masyarakat.

"Setidaknya enam itu yang kemudian menjadi peran Pemerintah Provinsi di dalam mendukung pembangunan proyek strategis nasional, baik yang di Cekungan Bandung maupun di Rebana," tandasnya.

Infrastruktur Menuju Jawa Barat Maju

Tiga proyek jalan tol strategis ini diharapkan menjadi penggerak utama pertumbuhan ekonomi Jawa Barat dalam beberapa tahun ke depan. Infrastruktur yang memadai akan membuka akses baru, mempercepat distribusi logistik, dan meningkatkan daya saing daerah.

Dengan sinergi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan pihak swasta, proyek ini menjadi langkah penting dalam mewujudkan konektivitas yang lebih merata di Pulau Jawa. Masyarakat pun akan mendapatkan manfaat berupa perjalanan yang lebih cepat, biaya logistik yang lebih efisien, dan peluang investasi yang semakin luas.

Terkini

Diskon Indomaret Minggu Ini Memudahkan Belanja Rumah Tangga

Senin, 22 September 2025 | 14:27:41 WIB

Pengalaman Santap Malam Kuliner Menyenangkan di Jalan Bromo

Senin, 22 September 2025 | 14:27:40 WIB

Panduan Cara Praktis Buat Kimchi Sawi Putih Nikmat di Rumah

Senin, 22 September 2025 | 14:27:38 WIB

Rutin Berolahraga Membantu Tubuh Bugar dan Kulit Awet Muda

Senin, 22 September 2025 | 14:27:37 WIB

Israel Adesanya Kembali Berlatih, Siap Tampil Gemilang UFC

Senin, 22 September 2025 | 14:27:36 WIB