7 Cara Cabut Gigi Bungsu tanpa Operasi dan Meringankan Nyeri

7 Cara Cabut Gigi Bungsu tanpa Operasi dan Meringankan Nyeri
cara cabut gigi bungsu tanpa operasi

Cara cabut gigi bungsu tanpa operasi bisa menjadi pilihan, karena tidak semua kasus gigi bungsu harus diangkat melalui tindakan bedah. 

Dokter sering menawarkan alternatif seperti pemberian obat atau penambalan untuk gigi bungsu yang berlubang. 

Gigi geraham bungsu biasanya tumbuh perlahan menembus gusi, dan tekanan pada gusi ini bisa menyebabkan rasa nyeri yang cukup mengganggu. Namun, dalam beberapa situasi, posisi gigi bungsu yang tidak tepat memerlukan penanganan khusus. 

Ingin tahu lebih lanjut tentang cara cabut gigi bungsu tanpa operasi? Simak ulasannya di artikel berikut ini.

Cara Cabut Gigi Bungsu tanpa Operasi

Impaksi gigi terjadi saat gigi geraham bungsu tumbuh dengan arah yang salah, yang jika dibiarkan dapat menyebabkan rasa sakit yang hebat. Kadang-kadang, gigi bungsu tumbuh miring ke arah pipi, yang cukup umum terjadi. 

Menurut dr. Nadia Nurotul Fuadah, meskipun kondisi ini tidak selalu berbahaya, pemeriksaan lebih lanjut tetap diperlukan untuk menilai risiko yang mungkin muncul. 

Ada beberapa cara mengatasi gigi bungsu tanpa operasi untuk membantu mengurangi nyeri yang dirasakan. Inilah langkah-langkah terkait cara cabut gigi bungsu tanpa operasi yang bisa dipertimbangkan.

Latihan rahang melalui cara mengunyah yang tepat

Cedera di mulut bisa disebabkan karena pola mengunyah yang keliru. Hal ini juga bisa mengakibatkan gigi mengalami pergeseran. 

Dengan mengunyah secara benar, posisi rahang dapat menjadi lebih simetris dan menciptakan ruang yang memadai bagi tumbuhnya gigi bungsu yang baru.

Mengurangi rasa sakit dengan berkumur air garam

Air garam memiliki kandungan yang efektif untuk menghilangkan bakteri dan mikroorganisme berbahaya di dalam mulut. Garam beryodium juga bermanfaat dalam mencegah infeksi tertentu seperti gondok. 

Cara penggunaannya cukup mudah, cukup larutkan garam dengan air hangat lalu berkumurlah dengan menyeluruh di area gigi dan gusi selama beberapa menit. Ulangi dua hingga tiga kali setiap hari sampai rasa sakit mereda.

Mengompres dengan kantong teh celup

Teh celup mengandung tanin yang memiliki kemampuan antibakteri sekaligus anti peradangan. Kompres menggunakan kantong teh celup bisa membantu menenangkan iritasi dan melawan infeksi di dalam mulut. 

Untuk hasil maksimal, gunakan kantong teh yang telah didinginkan terlebih dahulu di dalam kulkas, lalu tempelkan langsung pada bagian gusi dan gigi yang terasa nyeri akibat impaksi.

Mengunyah bawang merah

Bawang merah dikenal memiliki kandungan antimikroba serta antiinflamasi yang cukup kuat. 

Mengunyah bawang merah dipercaya mampu membantu meredakan peradangan dalam mulut dan mengurangi rasa sakit akibat pertumbuhan gigi yang tidak normal.

Cukup iris bawang merah secara memanjang, lalu kunyah bagian yang sudah dipotong tersebut di sisi gigi yang terasa nyeri. Biarkan selama beberapa menit hingga rasa tidak nyaman mulai berkurang. 

Jika sensasi pedas mulai terasa mengganggu, segera minum air putih untuk menetralisirnya.

Manfaat cengkeh untuk mengurangi nyeri

Cengkeh mengandung senyawa eugenol yang memiliki efek analgesik, membantu mengurangi sensitivitas saraf gigi yang terasa sakit. Selain itu, sifat antiradangnya turut mempercepat pemulihan.

Namun, penggunaan cengkeh secara berlebihan perlu dihindari karena kandungan asamnya dapat merusak jaringan gigi. 

Tak hanya itu, menelan cengkeh juga bisa menyebabkan gangguan pencernaan seperti sakit perut, diare, dan sensasi perih di area hidung.

Mengompres rahang menggunakan es batu

Suhu dingin dari es batu dapat membantu meredam rasa sakit dengan cara menumpulkan respons saraf di area mulut. Kompres bagian luar rahang yang terasa sakit selama sekitar 15 menit. 

Gunakan kain atau handuk untuk menahan es agar tetap berada di tempat dan tidak langsung menyentuh kulit.

Menggunakan obat pereda nyeri

Terdapat sejumlah obat bebas yang bisa dibeli di apotek untuk mengatasi rasa nyeri di mulut. Obat yang mengandung ibuprofen atau asam mefenamat terbukti efektif dalam mengurangi nyeri.

Sebelum mengonsumsi, pastikan kamu membaca dan mengikuti aturan pakai yang tertera pada kemasan agar penggunaannya tetap aman.

Tanda Gigi Bungsu Harus Dicabut

Apakah gigi perlu dicabut? Jawabannya bisa iya, bisa juga tidak, tergantung dari keadaan gigi itu sendiri. Dalam beberapa kasus, gigi bungsu dapat tumbuh dengan baik tanpa menimbulkan gangguan sehingga tidak memerlukan tindakan pencabutan.

Namun, ada kondisi tertentu yang membuat gigi bungsu perlu dicabut untuk mencegah terjadinya infeksi, mengurangi rasa sakit, serta menjaga agar posisi gigi lainnya tetap rapi dan tidak bergeser.

Bagi kamu yang mempertimbangkan opsi pencabutan gigi bungsu tanpa prosedur operasi, penting untuk memperhatikan beberapa gejala yang menandakan bahwa pencabutan memang dibutuhkan, seperti:

  • Bagian gusi terasa lembek, seolah ada sesuatu yang menekan dari dalam.
  • Nyeri hebat yang muncul di sekitar gusi.
  • Pertumbuhan gigi bungsu yang berpotensi mengganggu atau merusak struktur gigi lainnya.
  • Bau mulut muncul akibat infeksi di area gigi tersebut.
  • Timbulnya karang gigi pada bagian gigi bungsu yang baru muncul.
  • Gigi bungsu mengalami keretakan karena benturan atau trauma berat.
  • Akar gigi terlihat menghitam yang biasanya disebabkan oleh pembusukan atau lubang yang parah.

Jika gigi sudah mulai mengganggu, proses pencabutan tetap bisa dilakukan tanpa melalui operasi, tergantung tingkat keparahannya. 

Namun, apabila kondisi mengharuskan prosedur bedah, maka kamu juga perlu mempersiapkan biaya yang dibutuhkan untuk operasi pencabutan gigi bungsu tersebut.

Dampak Gigi Bungsu tidak Dicabut

Halaman

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index