JAKARTA - Pengertian motif ekonomi adalah alasan, dorongan, atau tujuan yang mendorong individu dan kelompok melakukan aktivitas ekonomi.
Istilah "motif" sendiri berasal dari bahasa Inggris, yaitu motive, yang berarti pendorong atau alasan utama di balik suatu tindakan. Secara umum, dorongan ini muncul sebagai usaha untuk mencapai kesejahteraan hidup.
Untuk memahami lebih jauh, mari kita telusuri berbagai jenis motif ekonomi beserta tujuan di baliknya.
Pada akhirnya, pengertian motif ekonomi dapat membantu menjelaskan mengapa manusia terus bergerak dan berinovasi dalam memenuhi kebutuhannya.
Pengertian Motif Ekonomi
Pengertian motif ekonomi merujuk pada alasan yang mendorong individu atau kelompok untuk melakukan aktivitas ekonomi dengan tujuan mencapai kemakmuran.
Aktivitas ekonomi itu sendiri merupakan upaya yang dilakukan untuk memperoleh barang dan jasa demi memenuhi kebutuhan hidup.
Contoh motif ekonomi bisa terlihat pada seorang petani yang bekerja keras agar hasil panennya maksimal, atau seorang pengusaha yang mempromosikan produk melalui media untuk menarik lebih banyak konsumen.
Motif ekonomi mendasari tindakan ekonomi yang dilakukan oleh manusia untuk memenuhi kebutuhan hidup yang tidak terbatas, dengan pertimbangan prioritas untuk mencapai kesejahteraan.
Kebutuhan manusia bervariasi, dari yang dasar seperti pangan, sandang, dan papan, hingga kebutuhan yang lebih tinggi seperti keamanan dan aktualisasi diri.
Tindakan ekonomi ini bertujuan memperoleh pendapatan yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Motif ekonomi dapat dibagi menjadi dua jenis: ekstrinsik dan intrinsik.
Motif ekstrinsik berasal dari faktor luar, seperti ingin meningkatkan status sosial, sementara motif intrinsik muncul dari dalam diri individu, seperti kebutuhan dasar untuk makan ketika lapar.
Definisi Motif Ekonomi Menurut Ahli
Motif ekonomi adalah dorongan yang mendorong individu untuk melakukan aktivitas ekonomi. Motif ini berperan penting dalam mempengaruhi dan mengarahkan perilaku konsumen.
Berbagai jenis motif ekonomi mencakup kebutuhan untuk memenuhi tuntutan hidup, memperoleh keuntungan, mencapai status sosial, meraih penghargaan, menguasai ekonomi, hingga berpartisipasi dalam politik.
Berikut adalah beberapa pandangan ahli mengenai motif ekonomi:
Schiffman dan Kanuk
Menurut mereka, motivasi adalah kekuatan penggerak yang ada di antara individu-individu yang memaksa mereka untuk bertindak. Ketegangan yang timbul karena kebutuhan yang belum terpenuhi menjadi sumber dorongan ini.
Robbins (2001:156)
Robbins menjelaskan bahwa motivasi adalah suatu proses yang menjelaskan seberapa besar intensitas, arah, dan ketekunan individu dalam upayanya mencapai tujuan.
Proses ini dipengaruhi oleh kemampuan dan intensitas usaha individu dalam memenuhi kebutuhannya.
Loudon dan Della Bitta
Bagi mereka, motif adalah keadaan dalam diri seseorang yang menggerakkan energi jasmani dan mengarahkannya secara selektif menuju tujuan tertentu yang terletak di luar diri individu, yaitu pada lingkungan eksternal.
Macam Motif Ekonomi dan Tujuannya
Tujuan utama dari motif ekonomi adalah untuk mencapai kemakmuran dan memastikan terpenuhinya berbagai kebutuhan hidup. Berikut adalah berbagai jenis motif ekonomi beserta tujuannya:
Motif Individu
Motif individu merupakan dorongan yang muncul dari dalam diri seseorang untuk memperbaiki kondisi ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan diri serta keluarga. Berikut beberapa contoh motif individu:
a. Motif Memenuhi Kebutuhan dan Meningkatkan Taraf Hidup
Tujuan utama dari motif ini adalah untuk memenuhi kebutuhan hidup dan meraih kemakmuran. Setiap individu memiliki kebutuhan yang harus dipenuhi, baik dalam bentuk barang maupun jasa, untuk kelangsungan hidup.
Hal ini terkait dengan perilaku konsumtif, yang dibahas dalam buku Perilaku Konsumen Individu, di mana beragam faktor yang mempengaruhi perilaku ini dijelaskan.
Kebutuhan manusia sifatnya tak terbatas, sementara alat pemuasnya terbatas. Oleh karena itu, perencanaan yang bijak diperlukan agar hasil yang diperoleh sesuai dengan harapan.
Manusia cenderung berusaha untuk mencapai kemakmuran, yang berarti kondisi dimana sebagian besar kebutuhan hidupnya dapat dipenuhi.
Misalnya, seseorang bekerja keras untuk memperoleh penghasilan yang dapat digunakan untuk kebutuhan sehari-hari.
Jika penghasilan utama tidak cukup, ia mungkin mencari sumber pendapatan tambahan melalui kegiatan ekonomi lainnya.
Sebagai contoh lain, seorang karyawan bisa memilih untuk pindah pekerjaan atau bekerja lebih keras agar mendapat promosi, yang akan meningkatkan penghasilannya.
Secara umum, kebutuhan manusia terbagi dalam tiga jenis:
- Kebutuhan Primer
Kebutuhan ini sangat penting dan mendasar untuk kelangsungan hidup, seperti pangan (makanan), sandang (pakaian), dan papan (tempat tinggal). Tanpa pangan, manusia bisa mati. Tanpa pangan dan sandang, manusia rentan terhadap penyakit.
- Kebutuhan Sekunder
Merupakan kebutuhan tambahan atau pelengkap yang muncul setelah kebutuhan primer terpenuhi. Kebutuhan ini tidak bersifat mutlak, dan jika tidak dipenuhi, hidup manusia tidak terancam.
Contoh kebutuhan sekunder antara lain sepeda, smartphone, hiburan, dan koneksi internet.
- Kebutuhan Tersier
Kebutuhan ini muncul setelah kebutuhan primer dan sekunder terpenuhi. Biasanya, kebutuhan tersier berkaitan dengan peningkatan status sosial, seperti liburan ke luar negeri, perhiasan, kendaraan mewah, atau rumah mewah.
b. Motif Memperoleh Keuntungan
Tujuan dari motif ini adalah untuk memperoleh keuntungan, yang bisa berupa uang atau bentuk lainnya. Dalam kehidupan sehari-hari, banyak orang yang mengejar keuntungan, terutama dalam bentuk materi.
Motif ini muncul sebagai dorongan untuk mendapatkan manfaat tambahan, baik berupa uang maupun barang.
Dengan meraih keuntungan, diharapkan kekayaan seseorang akan bertambah, sehingga ia bisa mempertahankan kelangsungan hidupnya dengan lebih baik.
Sebagai contoh, seorang pedagang pakaian yang menjual pakaian berkualitas tinggi dengan harga terjangkau dan melayani pembeli dengan ramah akan menarik banyak pelanggan, yang akhirnya mendatangkan keuntungan atau laba yang besar.
c. Motif Memperoleh Penghargaan
Motif ini muncul karena dorongan untuk dihargai oleh orang lain. Penghargaan menjadi salah satu motivasi bagi individu agar merasa eksis.
Penghargaan ini bukan hanya sekadar pujian atau piagam, tetapi juga berhubungan dengan status sosial yang lebih tinggi dalam masyarakat.
Sebagai contoh, seorang manajer atau pengusaha yang tetap bekerja keras meskipun sudah mencapai kemakmuran bertujuan untuk tampil sebagai sosok yang disegani.
Prestasi yang diraihnya seringkali berbuah penghargaan, baik dari pemerintah maupun kalangan pengusaha.
Contoh lain adalah seorang pengusaha yang menawarkan franchise bisnisnya kepada orang lain, sehingga produk yang dijualnya semakin tersebar dan mengurangi persaingan, atau seorang pengusaha restoran yang membuka cabang baru di berbagai lokasi untuk memperluas jaringan bisnis dan memperkuat kekuasaan ekonominya.
d. Motif Memperoleh Kekuasaan
Motif ini bertujuan untuk meraih kekuasaan, yang tidak hanya berlaku dalam ranah politik tetapi juga dalam hubungan pertemanan atau keluarga.
Menurut filsuf Nietzsche, setiap individu memiliki kehendak untuk berkuasa, minimal untuk menguasai dirinya sendiri.
Sebagai contoh, seorang siswa yang mentraktir teman-temannya agar suaranya tidak digunakan untuk mencalonkan dirinya sebagai ketua kelas. Sebaliknya, bisa juga ia mentraktir teman-temannya agar dirinya dicalonkan.
Intinya, mentraktir teman dilakukan untuk memperoleh kekuasaan atas keputusan teman-temannya.
Dalam dunia bisnis, seorang pengusaha bisa menawarkan franchise untuk mengurangi persaingan atau membuka cabang baru secara rutin untuk memperluas jaringan dan memperkuat kekuasaan ekonominya.
e. Motif Sosial
Motif sosial merupakan motif ekonomi yang cukup kompleks, karena tidak semua tindakan sosial termasuk dalam kategori tindakan ekonomi. Namun, setiap tindakan ekonomi dapat dianggap sebagai tindakan sosial.
Istilah "sosial" memiliki cakupan makna yang lebih luas dibandingkan "ekonomi." Di sini, motif sosial dipahami sebagai keinginan untuk menolong sesama manusia.
Sebagai contoh, seorang mahasiswa yang memulai usaha dan mempekerjakan teman-temannya sebagai karyawan memiliki motif untuk membantu mereka.
Membuka usaha dan mempekerjakan teman-teman adalah salah satu bentuk motif ekonomi yang dilandasi oleh nilai sosial.
Contoh lainnya adalah seorang pengusaha yang mendirikan koperasi untuk kepentingan anggotanya, yang juga dipengaruhi oleh motif sosial. Beberapa ahli ekonomi mengategorikan motif sosial ini sebagai motif non-ekonomi.
Tindakan ekonomi dianggap sebagai salah satu jenis tindakan sosial, yang berarti tindakan ekonomi harus melibatkan pertimbangan sosial dalam pelaksanaannya.
Motif Organisasi
Motif organisasi atau perusahaan adalah motif ekonomi yang berlandaskan keinginan suatu kelompok untuk memperbaiki kondisi ekonomi anggotanya dengan bekerja sama. Beberapa motif yang terkandung dalam organisasi ini antara lain:
a. Motif Produksi Barang
Perusahaan berusaha untuk memproduksi barang atau jasa dengan harga terjangkau dan kualitas yang baik. Tujuannya adalah untuk mendapatkan pangsa pasar yang stabil dan berkelanjutan.
Produksi itu sendiri adalah kegiatan yang bertujuan menciptakan, menghasilkan, mewujudkan, dan menambah nilai guna barang atau jasa.
Dalam ekonomi, produksi dapat diartikan sebagai kegiatan yang menambah nilai atau utilitas pada barang dan jasa, untuk memenuhi kebutuhan konsumen atau pembeli.
Hasil produksi ini bisa berupa produk fisik atau jasa yang memiliki nilai jual dan menghasilkan laba atau keuntungan. Produk yang dihasilkan bisa berasal dari sektor pertanian, peternakan, perikanan, desain produk, dan lainnya.
Produksi juga berfungsi untuk meningkatkan nilai guna barang, seperti dalam contoh kain yang diproduksi menjadi pakaian.
Ketika memproduksi barang atau jasa, produsen akan mempertimbangkan kebutuhan konsumen agar dapat menyediakan produk yang diperlukan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Proses produksi bertujuan untuk meningkatkan pendapatan produsen, membuka lapangan pekerjaan, membangun relasi, dan menjaga kelangsungan hubungan antara produsen dan konsumen.
b. Motif Mencari Keuntungan
Motif utama perusahaan dalam melaksanakan tindakan ekonomi adalah untuk meraih keuntungan. Keuntungan yang diperoleh memungkinkan organisasi atau perusahaan untuk melanjutkan kegiatan ekonomi mereka secara berkelanjutan.
Beberapa langkah yang dapat dilakukan perusahaan untuk meningkatkan keuntungan antara lain:
- Harga Produk yang Tepat
Penentuan harga produk sangat memengaruhi besarnya keuntungan yang akan diperoleh. Untuk mencapai keuntungan besar dengan modal kecil, langkah pertama yang harus dilakukan adalah menetapkan harga yang tepat.
- Mengurangi Pengeluaran
Pengeluaran dalam proses produksi dan distribusi memiliki dampak langsung terhadap keuntungan. Oleh karena itu, penting untuk menghitung pengeluaran yang tidak terlalu penting secara cermat.
Contohnya, jika tempat usaha hanya ramai pada jam-jam tertentu, perusahaan bisa mempekerjakan karyawan paruh waktu untuk mengurangi biaya gaji. Dengan cara ini, perusahaan dapat menjaga laba dan menghindari pemborosan.
- Memperbanyak Produk
Setiap produk yang diproduksi memberikan keuntungan berdasarkan harga jualnya. Semakin banyak produk yang diproduksi dan dijual, semakin besar pula keuntungan yang diperoleh.
Untuk meraih keuntungan besar dengan modal kecil, perusahaan dapat meningkatkan jumlah produk yang diproduksi secara bersamaan.
- Memperluas Jaringan
Ketika produk yang dijual diminati banyak orang, perusahaan dapat mengembangkan bisnis dengan sistem waralaba. Dengan sistem ini, perusahaan dapat berkembang menggunakan modal yang disetorkan oleh pihak yang membeli waralaba.
Ini memungkinkan perusahaan untuk memperluas usaha tanpa perlu mengeluarkan banyak modal, namun tetap memperoleh keuntungan bulanan.
- Pemasaran yang Tepat
Strategi pemasaran produk sangat menentukan jumlah konsumen yang tertarik membeli. Jika promosi dilakukan dengan tepat, akan lebih banyak konsumen yang datang untuk mencoba produk tersebut.
Banyak metode promosi yang bisa dipilih, pilih yang hemat biaya namun efektif menarik banyak konsumen.
- Ambil Peluang Bisnis Lain
Banyak pengusaha sukses yang menjalankan lebih dari satu usaha untuk meningkatkan keuntungan. Kamu juga bisa mengikuti langkah ini untuk mendapatkan keuntungan lebih banyak.
Misalnya, jika membuka usaha ikan segar, kamu bisa juga menyediakan bumbu atau produk olahan berbahan dasar ikan yang siap dikonsumsi.
c. Motif Menjaga Kontinuitas
Walaupun banyak perusahaan yang berdiri, tidak semua dapat mempertahankan eksistensinya. Oleh karena itu, menjaga kontinuitas dan kelangsungan usaha menjadi hal yang sangat penting bagi setiap perusahaan.
Semua perusahaan berusaha menghasilkan keuntungan yang berkelanjutan agar kegiatan operasional mereka dapat terus berjalan.
Sebagai penutup, pengertian motif ekonomi mencakup berbagai dorongan yang mendorong individu atau organisasi untuk mengambil tindakan ekonomi demi mencapai tujuan tertentu, seperti keuntungan atau kesejahteraan.