JAKARTA - Anuitas artinya metode perhitungan bunga pinjaman yang memudahkan pembayaran angsuran dengan bunga mengambang atau tetap.
Sistem yang diterapkan umumnya mencakup dua jenis bunga, yaitu bunga mengambang (floating rate) dan bunga tetap (fixed/flat rate).
Dalam penerapannya, sistem bunga efektif ini mengalami berbagai penyesuaian atau pengembangan, yang menciptakan varian-varian tertentu dalam cara perhitungan bunga pinjaman yang dikenal dengan metode ini.
Pada dasarnya, anuitas artinya adalah pendekatan yang menyederhanakan struktur pembayaran pinjaman melalui cara-cara yang lebih fleksibel dan dapat disesuaikan.
Anuitas Artinya
Anuitas artinya adalah bentuk modifikasi dari metode perhitungan bunga efektif, meskipun ada sedikit perbedaan dalam cara menghitung angsuran pokok.
Biasanya, dalam metode efektif, angsuran pokok dihitung dengan membagi total pinjaman dengan durasi kredit.
Sementara itu, dalam perhitungan bunga, angsuran ditentukan dengan mengurangi total angsuran dengan bunga yang dihitung berdasarkan metode ini, sehingga meskipun jumlah angsuran tetap setiap bulan, komposisi bunga dan pokoknya bisa berubah seiring waktu.
Selain bunga kredit, metode ini juga digunakan dalam asuransi, misalnya manfaat pensiun yang dibayar secara berkala. Pembayaran rutin ini bisa dilakukan mingguan, bulanan, triwulanan, atau tahunan, dengan nilai periode yang bisa tetap atau bervariasi.
Jenis-jenis Anuitas
Berdasarkan jadwal pembayaran cicilan atas kredit atau pinjaman, terdapat empat jenis metode penghitungan bunga pinjaman, yaitu sebagai berikut.
1. Anuitas Biasa (Ordinary Annuity)
Metode ini melibatkan pembayaran atau penerimaan cicilan secara berkala pada jangka waktu yang telah ditentukan, biasanya dilakukan pada akhir setiap periode, seperti cicilan bulanan.
2. Anuitas Jatuh Tempo (Due Annuity)
Dalam metode ini, pembayaran atau penerimaan angsuran dilakukan secara berkala pada waktu yang telah ditetapkan, tetapi pada awal periode, contohnya pada pembayaran premi asuransi atau sewa.
3. Anuitas Tangguhan (Deferred Annuity)
Pembayaran atau penerimaan cicilan dalam metode ini dilakukan secara berkala, namun dimulai setelah beberapa periode tertentu. Contoh penerapannya termasuk bunga deposito atau bunga pinjaman.
4. Anuitas Langsung (Immediate Annuity)
Metode ini mencakup pembayaran atau penerimaan cicilan yang dilakukan secara berkala pada jangka waktu tertentu, tetapi dilakukan tanpa penundaan waktu atau tempo, seperti yang berlaku dalam pembayaran kredit barang.
Metode Penghitungan Bunga Anuitas
Penerapan bunga dalam metode penghitungan bunga pinjaman terkait dengan sistem bunga tetap dan bunga mengambang karena keduanya merupakan pengembangan atau modifikasi dari kedua jenis bunga tersebut.
1. Bunga Tetap
Seperti namanya, bunga tetap merupakan cara perhitungan suku bunga yang paling sederhana.
Dalam beberapa jenis pinjaman, seperti kredit tanpa agunan (KTA) dan kredit kendaraan bermotor (KKB), bunga tetap sering digunakan karena kemudahan dalam menghitungnya, baik bagi pihak pemberi pinjaman maupun konsumen.
Dengan suku bunga tetap, nasabah dapat dengan mudah mengetahui jumlah cicilan bulanan, baik pokok maupun bunga. Dari jumlah cicilan ini, kita bisa mengetahui besaran bunga yang dikenakan.
Sebagai contoh, jika membeli sepeda motor seharga Rp20 juta dengan cicilan Rp1,8 juta per bulan selama 12 bulan, maka total harga motor beserta bunga yang harus dibayar adalah:
1.800.000 x 12 = Rp21.600.000
Untuk menghitung suku bunga yang dikenakan pada pinjaman:
21.600.000 - 20.000.000 = 1.600.000
(1.600.000 / 20.000.000) x 100% = 8%
Ciri khas bunga tetap adalah nilai plafon pinjaman dan bunga yang dihitung berdasarkan masa tenor atau durasi pinjaman.
2. Bunga Efektif
Bunga efektif biasanya diterapkan pada pinjaman dengan jangka waktu panjang, karena kondisi ekonomi yang sulit diprediksi dalam periode tersebut.
Selain itu, ada juga risiko lain, seperti perubahan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate), yang tentu dapat mempengaruhi sektor perbankan secara signifikan.
Sistem perhitungan angsuran dalam bunga efektif didasarkan pada sisa pokok utang, sehingga proporsi bunga dan pokok setiap periodenya akan terus berubah meskipun besaran angsuran bulanan tetap sama.
Contoh penerapan bunga efektif ini dapat ditemukan pada kredit pemilikan rumah (KPR), kredit apartemen, atau pinjaman investasi lainnya.
Perubahan proporsi bunga dan pokok angsuran ini terjadi karena bunga dihitung dari sisa pokok utang.
Bunga efektif umumnya lebih rendah dibandingkan bunga tetap, terutama pada pinjaman jangka panjang yang tidak dilunasi secara langsung.
3. Bunga Anuitas
Bunga anuitas merupakan modifikasi dari bunga efektif yang bertujuan mempermudah nasabah dalam membayar angsuran bulanan yang tetap, meskipun komposisi bunga dan pokok angsuran dapat berubah setiap periode.
Dalam perhitungan bunga efektif, angsuran pokok dihitung berdasarkan pembagian jumlah pinjaman dengan masa tenor.
Namun, dalam bunga anuitas, angsuran pokok dihitung dari total angsuran yang telah ditetapkan, lalu dikurangi dengan jumlah bunga yang dihitung.
Dengan menggunakan bunga anuitas, jumlah angsuran bulanan tetap, meskipun komposisi bunga dan pokok angsuran akan berubah secara periodik.
Pada awalnya, bunga yang dibayarkan akan lebih besar, sedangkan pokok angsuran akan lebih kecil, dan sebaliknya seiring berjalannya waktu.
Kelebihan:
-Angsuran bulanan tetap, yang memudahkan pengaturan arus kas.
-Bunga dihitung dengan jelas, berdasarkan sisa pokok pinjaman yang belum dibayar.
-Tidak perlu lagi menghitung sisa pokok pinjaman secara manual, seperti pada bunga efektif.
Kekurangan:
-Perhitungan bunga anuitas lebih rumit, sehingga disarankan menggunakan perangkat lunak untuk menghitungnya.
Simulasi Penghitungan Bunga Anuitas
Rumus yang digunakan untuk menghitung bunga pinjaman adalah sebagai berikut:
Bunga = SP x i x (30/360)
Keterangan:
- SP adalah saldo pokok pinjaman bulan sebelumnya.
- i adalah suku bunga per tahun.
- 30 adalah jumlah hari dalam sebulan.
- 360 adalah jumlah hari dalam setahun.
Rumus ini kemudian dikembangkan untuk memberikan nilai yang lebih akurat berdasarkan rumus sebelumnya, menjadi:
P x i x [(1+i)^t / (1+i)^t - 1]
Keterangan:
- P adalah pokok pinjaman.
- i adalah suku bunga.
- t adalah periode kredit.
Contoh kasus:
Seorang pebisnis UMKM memiliki utang modal usaha sebesar Rp12 juta dengan periode pembayaran selama 12 bulan atau satu tahun, dengan suku bunga 10 persen. Untuk menghitung jumlah bunga dan cicilan bulanan, menggunakan rumus di atas, perhitungannya adalah sebagai berikut:
12.000.000 x 0,83% x (1,105 / 0,105) = Rp1.054.991.
Dengan demikian, cicilan bulanan yang harus dibayar oleh pebisnis tersebut adalah sebesar Rp1.054.991.
Sebagai penutup, anuitas artinya adalah metode perhitungan bunga pinjaman yang dirancang untuk memberikan kemudahan dalam pembayaran angsuran secara berkala, dengan nilai angsuran yang tetap meskipun komposisi bunga dan pokoknya dapat berubah seiring waktu.