JAKARTA - Penerapan teknologi robotik dalam dunia medis Indonesia terus menunjukkan kemajuan signifikan. Salah satu buktinya datang dari Gatam Institute Eka Hospital yang berhasil menuntaskan 100 tindakan operasi penggantian sendi lutut atau total knee replacement dengan bantuan teknologi robotik Velys. Pencapaian ini tidak hanya menandai adopsi teknologi mutakhir, tetapi juga memperlihatkan standar keselamatan pasien yang tinggi dalam praktik klinis ortopedi modern di Tanah Air.
Keberhasilan menyelesaikan ratusan prosedur dengan hasil optimal menjadi sorotan karena seluruh tindakan tersebut dilaporkan mencatatkan nol persen infeksi dan nol persen mortalitas. Capaian ini memperkuat kepercayaan masyarakat terhadap layanan kesehatan berbasis teknologi tinggi yang kini semakin mudah diakses di dalam negeri, tanpa harus mencari pengobatan ke luar negeri.
Gatam Institute menempatkan teknologi robotik sebagai bagian dari transformasi layanan ortopedi yang berorientasi pada presisi, efisiensi, dan pemulihan pasien yang lebih cepat. Pendekatan ini dinilai mampu menjawab tantangan meningkatnya kebutuhan layanan penggantian sendi lutut seiring bertambahnya usia populasi.
Tonggak Layanan Ortopedi Berbasis Robotik
Gatam Institute Eka Hospital mencatat penyelesaian 100 operasi total knee replacement menggunakan teknologi robotik Velys sebagai sebuah tonggak penting. CEO Eka Hospital Group, drg Rina Setiawati, menyampaikan bahwa capaian ini menjadi simbol konsistensi dalam penerapan teknologi robotik di praktik klinis sehari-hari.
Menurut Rina, keberhasilan tersebut mencerminkan kematangan sistem pelayanan, kesiapan infrastruktur, serta kompetensi tim medis ortopedi yang bekerja secara multidisiplin. Protokol keselamatan pasien yang diterapkan secara ketat juga menjadi fondasi utama dalam setiap tindakan operasi.
"Pencapaian 100 kasus ini bukanlah akhir, melainkan fondasi untuk layanan ortopedi yang semakin unggul dan berkelas dunia," ujar Rina, Kamis (18/12).
Pernyataan tersebut menegaskan bahwa penggunaan robotik bukan sekadar pencapaian teknologi, melainkan bagian dari strategi jangka panjang untuk meningkatkan mutu layanan kesehatan di Indonesia.
Kolaborasi Teknologi dan Kompetensi Medis
Keberhasilan Gatam Institute tidak terlepas dari kolaborasi erat antara kemajuan teknologi dan keahlian tenaga medis. Chairman Gatam Institute, dr Luthfi Gatam, menilai capaian ini sebagai bukti integrasi yang solid antara inovasi dan kompetensi profesional.
Ia menekankan bahwa hasil nol persen infeksi dan nol persen mortalitas bukan hanya angka statistik semata, tetapi mencerminkan sistem kerja yang terbangun dengan baik. Setiap tahapan operasi dilakukan dengan pengawasan ketat dan standar kendali mutu yang konsisten.
"Capaian 0 persen infeksi dan 0 persen mortalitas bukan semata soal angka, tetapi mencerminkan integrasi yang kuat antara teknologi mutakhir, kompetensi dokter, protokol keselamatan pasien, serta sistem kendali mutu yang ketat di bawah Gatam Institute," jelas Luthfi.
Pendekatan terintegrasi ini membuat teknologi robotik Velys mampu memberikan manfaat maksimal, sekaligus meminimalkan risiko yang kerap menjadi kekhawatiran pasien dalam tindakan bedah besar.
Presisi Operasi dan Pemulihan Pasien
Teknologi Velys Robotic-Assisted Total Knee Replacement dinilai memberikan keunggulan signifikan dalam hal presisi tindakan bedah. Sistem robotik ini membantu dokter bedah merencanakan dan mengeksekusi operasi dengan tingkat akurasi yang tinggi.
Salah satu dokter yang terlibat dalam program ini, dr Ricky Hutapea SpOT (H) Hip & Knee, menjelaskan bahwa teknologi tersebut memungkinkan tindakan operasi dilakukan lebih presisi dibandingkan metode konvensional.
"Teknologi ini (Velys Robotic-Assisted Total Knee Replacement) membantu dan memungkinkan ahli bedah untuk melakukan oeprasi dengan tingkat presisi yang lebih tinggi sehingga mempercepat pemulihan pasien," ujar dr Ricky.
Presisi yang lebih baik berdampak langsung pada keseimbangan sendi lutut pascaoperasi, mengurangi nyeri, serta mempercepat proses rehabilitasi. Hal ini menjadi faktor penting bagi pasien untuk kembali beraktivitas dengan kualitas hidup yang lebih baik.
Dampak bagi Layanan Kesehatan Nasional
Capaian 100 operasi ini juga membawa dampak positif bagi sistem layanan kesehatan nasional. Gatam Institute mencatat adanya peningkatan jumlah pasien rujukan dari berbagai daerah di Indonesia yang mencari layanan ortopedi dengan teknologi terkini.
Keberadaan teknologi robotik Velys di dalam negeri dinilai mampu menyetarakan layanan ortopedi Indonesia dengan negara-negara tetangga. Masyarakat kini memiliki alternatif layanan kesehatan berkualitas tinggi tanpa harus menempuh perjalanan medis ke luar negeri.
Kepercayaan publik terhadap kemampuan tenaga medis nasional pun semakin meningkat seiring dengan keberhasilan penerapan teknologi canggih secara konsisten dan aman. Hal ini diharapkan dapat mendorong penguatan ekosistem layanan kesehatan berbasis inovasi di Indonesia.
Dengan pencapaian tersebut, Gatam Institute menegaskan komitmennya untuk terus mengembangkan layanan ortopedi yang mengedepankan teknologi, keselamatan, dan kualitas hasil klinis. Transformasi ini menjadi langkah nyata menuju layanan kesehatan berstandar global yang dapat diakses oleh masyarakat luas.