JAKARTA - Senyum sehat bukan hanya soal penampilan, tetapi juga cerminan kesehatan gigi dan mulut yang optimal. Banyak orang berpikir menyikat gigi dua kali sehari sudah cukup, padahal plak dan karang gigi yang menumpuk di area sulit dijangkau sikat gigi dapat menimbulkan masalah serius.
Dokter gigi Anastasia Vera dari RS EMC Pulomas menekankan bahwa salah satu perawatan penting untuk menjaga kesehatan mulut adalah scaling gigi secara rutin. Prosedur ini bukan sekadar untuk estetika, melainkan langkah preventif terhadap berbagai gangguan mulut dan bahkan penyakit sistemik.
Scaling gigi menjadi perhatian utama karena berperan dalam mencegah radang gusi, bau mulut, hingga komplikasi kesehatan yang lebih luas. Proses ini dilakukan oleh tenaga profesional menggunakan alat khusus untuk mengangkat plak dan karang gigi yang menempel di gigi dan area di bawah garis gusi. Selain itu, setelah scaling biasanya dilakukan polishing untuk menghaluskan permukaan gigi sehingga plak tidak mudah menempel kembali.
Dampak Karang Gigi terhadap Kesehatan
Karang gigi yang tidak dibersihkan dapat memicu radang gusi (gingivitis) hingga penyakit periodontal. Gusi yang meradang akan berdarah, bengkak, dan dalam beberapa kasus menyebabkan gigi goyang. Masalah ini sering terjadi tanpa disadari, karena plak cenderung menumpuk di area tersembunyi yang sulit dijangkau sikat gigi. Jika dibiarkan, bakteri penyebab infeksi dapat menyebar melalui aliran darah, meningkatkan risiko penyakit sistemik seperti diabetes dan penyakit jantung.
Dr. Anastasia menekankan, “Menjaga kesehatan gigi dan mulut tidak cukup hanya dengan menyikat gigi dua kali sehari. Banyak masalah gigi dan gusi berawal dari plak dan karang gigi yang menumpuk tanpa disadari, terutama di area yang sulit dijangkau sikat gigi.”
Manfaat Scaling Gigi secara Rutin
Scaling gigi memiliki berbagai manfaat yang signifikan bagi kesehatan mulut dan tubuh secara keseluruhan. Menurut dr. Anastasia Vera, manfaat utamanya antara lain:
1. Mencegah Radang dan Penyakit Gusi
Plak dan karang gigi dapat mengiritasi jaringan gusi dan memicu peradangan. Jika tidak segera diatasi, kondisi ini bisa berkembang menjadi infeksi serius, menyebabkan gusi berdarah, bengkak, bahkan gigi goyang.
2. Mengurangi Risiko Penyakit Sistemik
Kesehatan mulut yang buruk dapat berkaitan dengan penyakit sistemik seperti diabetes dan penyakit jantung. Scaling gigi membantu mengendalikan bakteri sebelum menyebar ke aliran darah, sehingga risiko komplikasi dapat diminimalkan.
3. Menjaga Kebersihan dan Kecerahan Gigi
Karang gigi dapat membuat gigi tampak kuning dan kusam. Dengan scaling, lapisan karang dibersihkan, membuat gigi lebih bersih dan cerah secara alami tanpa efek samping.
4. Mengatasi Bau Mulut (Halitosis)
Plak dan karang gigi menjadi tempat berkembangnya bakteri penyebab bau mulut. Scaling gigi membantu menghilangkan bakteri tersebut, sehingga napas menjadi lebih segar dan nyaman.
Prosedur dan Frekuensi Scaling
Prosedur scaling tergolong cepat dan sederhana. Dokter menggunakan ultrasonic scaler untuk menghancurkan dan mengangkat karang gigi, termasuk area di bawah garis gusi. Setelah itu, dilakukan polishing untuk menghaluskan permukaan gigi agar plak tidak mudah menempel kembali.
Bagi pasien dengan gigi sensitif, dokter dapat memberikan anestesi lokal agar proses scaling lebih nyaman. Secara umum, scaling dianjurkan setiap 6 bulan sekali. Namun, pada individu dengan penumpukan karang gigi yang cepat, misalnya perokok atau penderita penyakit gusi, prosedur ini bisa dilakukan setiap 3–4 bulan.
Kebiasaan Sehari-hari dan Pencegahan
Menyikat gigi tetap menjadi langkah dasar yang penting, namun tidak cukup untuk menjaga kesehatan mulut secara menyeluruh. Perawatan tambahan seperti scaling membantu mencegah berbagai masalah yang mungkin timbul dari plak dan karang gigi. Selain itu, menjaga pola makan sehat, membatasi konsumsi gula, dan rutin melakukan pemeriksaan ke dokter gigi merupakan kombinasi efektif untuk kesehatan mulut optimal.
Dengan rutin melakukan scaling, Anda tidak hanya mempertahankan senyum yang sehat dan percaya diri, tetapi juga mencegah gangguan gusi, bau mulut, dan penyakit yang berhubungan dengan kesehatan mulut. Perawatan ini menjadi bagian dari upaya preventif yang sederhana namun berdampak besar bagi kualitas hidup sehari-hari.