JAKARTA - Kunjungan Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto ke Sumatra Barat menjadi sinyal kuat keseriusan pemerintah dalam memastikan percepatan pemulihan pasca bencana. Di tengah upaya perbaikan infrastruktur yang rusak akibat banjir bandang, kehadiran langsung kepala negara di lapangan memberikan perhatian khusus terhadap akses transportasi dan kondisi warga terdampak.
Dalam kunjungan tersebut, Prabowo meninjau sejumlah titik penting yang menjadi urat nadi aktivitas masyarakat. Infrastruktur penghubung antarwilayah dan jalur nasional yang sempat terputus kini menjadi fokus utama agar kembali berfungsi optimal. Peninjauan ini sekaligus menjadi bentuk pengawasan langsung terhadap progres pembangunan yang tengah berjalan.
Selain memastikan kesiapan infrastruktur, Prabowo juga menyempatkan diri berdialog dengan warga terdampak. Langkah ini menegaskan bahwa pemulihan tidak hanya soal pembangunan fisik, tetapi juga menyangkut kepastian tempat tinggal dan kenyamanan masyarakat yang masih berada dalam kondisi darurat.
Peninjauan Jembatan Bailey di Padang Pariaman
Presiden RI Prabowo Subianto meninjau Jembatan Bailey Mantuang di Padang Pariaman, Sumatra Barat, pada Kamis (18/2). Setibanya di lokasi, Prabowo diperlihatkan spanduk informasi yang memuat keterangan mengenai kondisi jembatan sebelum dan sesudah proses pemasangan.
Jembatan Bailey tersebut kini telah terpasang melintasi sungai yang sebelumnya sulit diakses akibat kerusakan. Jembatan berkerangka besi itu sudah dapat digunakan oleh kendaraan roda dua maupun roda empat dengan batas maksimal tonase 2,1 ton. Keberadaan jembatan ini dinilai penting untuk memulihkan konektivitas warga setempat.
Prabowo pun menyeberangi jembatan tersebut untuk melihat langsung kondisi struktur dan lingkungan sekitarnya. Peninjauan ini dilakukan guna memastikan jembatan dapat berfungsi secara aman dan sesuai peruntukannya, terutama sebagai akses sementara sebelum pembangunan permanen dilakukan.
Kehadiran jembatan Bailey ini menjadi solusi cepat untuk membuka kembali jalur transportasi yang sempat terputus, sekaligus mendukung distribusi bantuan dan aktivitas ekonomi masyarakat di wilayah terdampak.
Jalan Lembah Anai Kembali Dapat Dilalui
Usai meninjau Jembatan Bailey Mantuang, Prabowo melanjutkan kunjungan dengan meninjau proses pembangunan jalan di kawasan Lembah Anai, Tanah Datar, Sumatra Barat. Jalan nasional yang menjadi akses utama Padang–Bukittinggi itu sebelumnya mengalami kerusakan parah akibat diterjang banjir bandang.
Ruas jalan yang rusak di dekat kawasan air terjun Lembah Anai kini telah dibeton dan berada dalam kondisi rata. Jalan tersebut sudah bisa dilalui kendaraan roda dua dan roda empat dari dua arah, sehingga mobilitas masyarakat mulai kembali normal.
Peninjauan ini dilakukan untuk memastikan bahwa perbaikan infrastruktur berjalan sesuai rencana dan dapat digunakan secara aman. Akses jalan Padang–Bukittinggi memiliki peran vital bagi aktivitas ekonomi, pariwisata, dan distribusi logistik di Sumatra Barat.
Dengan dibukanya kembali jalur ini, diharapkan aktivitas masyarakat dapat pulih secara bertahap. Pemerintah menilai perbaikan jalan nasional tersebut menjadi salah satu prioritas utama dalam rangka pemulihan pascabencana.
Janji Hunian bagi Warga Terdampak Bencana
Sebelum meninjau dua titik infrastruktur tersebut, Prabowo terlebih dahulu mendatangi posko pengungsi yang berada di SD 05 Kayu Pasak Palembayan, Kabupaten Agam. Di lokasi ini, Prabowo berinteraksi langsung dengan para pengungsi yang masih bertahan di tempat penampungan sementara.
Dalam kesempatan itu, Prabowo menjanjikan hunian sementara bagi warga terdampak. Ia menyampaikan bahwa pembangunan hunian sementara atau huntara sudah mulai dilakukan agar warga tidak terlalu lama tinggal di tenda pengungsian.
"Rumah-rumah hunian sementara sudah mulai dibangun, bisa selesai, hunian sementara sebulan supaya ibu-ibu bapak-bapak tidak perlu tinggal di tenda," kata Prabowo.
Selain hunian sementara, Prabowo juga menyampaikan komitmen pemerintah untuk membangun hunian tetap bagi para korban bencana. Hunian tetap tersebut disebut memiliki kualitas yang layak dan cukup baik untuk dihuni.
"Saya lihat cukup bagus kualitasnya, luasnya, hunian tetap juga lumayan besar ya 70 m2," katanya.
Janji tersebut disambut harapan oleh warga agar proses pembangunan dapat berjalan cepat dan tepat sasaran, sehingga kehidupan mereka bisa kembali normal dalam waktu yang tidak terlalu lama.
Pemerintah Pastikan Percepatan Penanganan
Sementara itu, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi menyatakan bahwa kunjungan Presiden Prabowo ke Sumatra Barat bertujuan untuk memastikan percepatan penanganan bantuan bagi masyarakat terdampak bencana. Kehadiran presiden di lapangan diharapkan dapat mendorong koordinasi lintas sektor berjalan lebih efektif.
Prasetyo juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah terlibat dalam proses penanganan bencana, mulai dari pemerintah pusat hingga daerah, serta unsur relawan dan masyarakat.
"Terima kasih untuk seluruh pihak. Sekali lagi terima kasih BNPB, Basarnas, pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten, saudara-saudara kita yang terus bergotong royong. Terima kasih," ucapnya.
Ia menegaskan bahwa semangat gotong royong menjadi kunci dalam mempercepat pemulihan wilayah terdampak. Pemerintah berkomitmen untuk terus bekerja keras agar infrastruktur, tempat tinggal, dan kehidupan sosial ekonomi masyarakat dapat segera pulih.
Dengan peninjauan langsung ini, pemerintah berharap seluruh program penanganan bencana di Sumatra Barat dapat berjalan sesuai target. Kehadiran presiden di tengah masyarakat menjadi penegasan bahwa negara hadir dan tidak tinggal diam dalam menghadapi dampak bencana alam.