JAKARTA - Dalam laporan terbaru yang disampaikan oleh Kepala Divisi Program dan Komunikasi Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), Hudi D Suryodipuro, realisasi lifting minyak ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) pada tahun 2024 mencapai rata-rata 146.000 barel minyak per hari (BOPD). Angka ini tidak hanya menunjukkan kinerja yang baik, tetapi juga melampaui target produksi yang ditetapkan pemerintah sebesar 125.000 BOPD.
“Realisasi produksi 2024 ExxonMobil itu ada di 146.000 BOPD,” ungkap Hudi dalam konferensi pers yang diadakan di Jakarta. Pencapaian ini menjadi sorotan penting dalam industri hulu migas Indonesia, terutama di tengah tantangan global yang dihadapi sektor energi.
Optimisme SKK Migas dan ExxonMobil
Hudi menjelaskan bahwa baik SKK Migas maupun ExxonMobil memiliki keyakinan tinggi untuk mencapai target produksi minyak rata-rata sebesar 136.000 BOPD pada tahun ini. “Karena kami melihat tren closing-nya dari Exxon sendiri pada 2024 itu kan ada di 146 ribu BOPD. Makanya kami confident, Exxon pun juga confident untuk menyetujui (target) 136 ribu BOPD tahun ini,” tambahnya.
Pernyataan ini menunjukkan adanya sinergi yang baik antara pemerintah dan perusahaan dalam mencapai target produksi yang ambisius. Dengan pencapaian ini, ExxonMobil tidak hanya berkontribusi pada peningkatan produksi minyak nasional, tetapi juga berperan dalam menjaga stabilitas pasokan energi di dalam negeri.
Target Jangka Panjang: 150.000 BOPD pada 2026
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, sebelumnya telah meminta ExxonMobil untuk meningkatkan kapasitas produksinya menjadi 150.000 BOPD pada tahun 2026. Permintaan ini mencerminkan harapan pemerintah untuk meningkatkan kontribusi sektor hulu migas terhadap perekonomian nasional.
“Peningkatan kapasitas produksi ini sangat penting untuk mendukung ketahanan energi nasional dan memenuhi kebutuhan dalam negeri,” kata Bahlil. Dengan target yang lebih tinggi, pemerintah berharap ExxonMobil dapat berinovasi dan meningkatkan efisiensi operasionalnya.
Tantangan dan Peluang di Sektor Hulu Migas
Meskipun pencapaian lifting minyak yang positif, sektor hulu migas Indonesia masih menghadapi berbagai tantangan. Salah satu tantangan utama adalah fluktuasi harga minyak global yang dapat mempengaruhi keputusan investasi dan operasional perusahaan. Selain itu, regulasi yang ketat dan isu lingkungan juga menjadi perhatian penting bagi perusahaan-perusahaan yang beroperasi di sektor ini.
Namun, di balik tantangan tersebut, terdapat peluang besar bagi ExxonMobil dan perusahaan migas lainnya untuk berinvestasi dalam teknologi baru dan praktik berkelanjutan. Dengan mengadopsi teknologi yang lebih efisien dan ramah lingkungan, perusahaan dapat meningkatkan produktivitas sekaligus mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.
Peran ExxonMobil dalam Pembangunan Ekonomi Nasional
ExxonMobil Cepu Limited telah menjadi salah satu pemain kunci dalam industri migas Indonesia, khususnya di wilayah Cepu, Jawa Tengah. Dengan kontribusi yang signifikan terhadap produksi minyak nasional, perusahaan ini berperan penting dalam mendukung perekonomian lokal dan menciptakan lapangan kerja.
“Keberhasilan ExxonMobil dalam mencapai target produksi tidak hanya berdampak pada sektor energi, tetapi juga memberikan manfaat ekonomi yang lebih luas bagi masyarakat sekitar,” kata Hudi. Peningkatan produksi minyak dapat mendorong pertumbuhan ekonomi daerah, meningkatkan pendapatan masyarakat, dan memperkuat infrastruktur lokal.
Komitmen Terhadap Keberlanjutan
ExxonMobil juga menunjukkan komitmen terhadap keberlanjutan dengan mengimplementasikan praktik-praktik ramah lingkungan dalam operasionalnya. Perusahaan ini berinvestasi dalam teknologi yang dapat mengurangi emisi karbon dan dampak lingkungan lainnya. Dengan demikian, ExxonMobil tidak hanya berfokus pada peningkatan produksi, tetapi juga pada tanggung jawab sosial dan lingkungan.
“Dalam setiap langkah yang kami ambil, kami berusaha untuk memastikan bahwa kami beroperasi dengan cara yang bertanggung jawab dan berkelanjutan,” kata Hudi, menekankan pentingnya keseimbangan antara produksi energi dan perlindungan lingkungan.
Pencapaian lifting minyak ExxonMobil yang mencapai 146.000 BOPD pada tahun 2024 merupakan langkah positif dalam mendukung target produksi nasional. Dengan optimisme yang tinggi dari SKK Migas dan ExxonMobil, serta dukungan dari pemerintah, diharapkan sektor h