PENYEBRANGAN

Penyeberangan Ketapang Gilimanuk Ditutup Selama Tiga Hari Menyambut Lebaran dan Nyepi

Penyeberangan Ketapang Gilimanuk Ditutup Selama Tiga Hari Menyambut Lebaran dan Nyepi
Penyeberangan Ketapang Gilimanuk Ditutup Selama Tiga Hari Menyambut Lebaran dan Nyepi

JAKARTA - Menjelang libur Hari Raya Idulfitri 1446 H yang bertepatan dengan Hari Raya Nyepi, PT ASDP Indonesia Ferry mengambil langkah proaktif untuk memastikan kelancaran penyeberangan di lintasan Ketapang-Gilimanuk. Penutupan sementara ini bertujuan untuk menghormati perayaan Nyepi dan mengatur arus lalu lintas selama periode mudik.

Penutupan Pelabuhan

General Manager PT ASDP Ketapang, Yani Andriyanto, mengungkapkan bahwa penutupan pelabuhan akan berlangsung mulai 28 Maret 2025 pukul 17.00 WIB hingga 30 Maret 2025 pukul 06.00 WIB untuk Pelabuhan Ketapang. Sementara itu, Pelabuhan Gilimanuk akan ditutup mulai 29 Maret 2025 pukul 05.00 Wita hingga 30 Maret 2025 pukul 06.00 Wita. “Kami telah berkoordinasi dengan seluruh pemangku kepentingan untuk menyiapkan strategi rekayasa lalu lintas, khususnya karena Lebaran tahun ini bertepatan dengan Hari Raya Nyepi,” ujar Yani dalam keterangan resminya.

Penghormatan Terhadap Hari Raya Nyepi

Penutupan ini merupakan bentuk penghormatan terhadap perayaan Nyepi, yang merupakan hari suci bagi umat Hindu di Bali. Sesuai dengan Surat Keputusan Bersama (SKB) 3 Menteri, layanan penyeberangan di lintasan Ketapang-Gilimanuk akan dihentikan sementara untuk memberikan kesempatan bagi umat Hindu untuk merayakan Nyepi dengan khidmat. “Kami ingin memastikan bahwa semua orang dapat merayakan hari suci ini dengan tenang,” tambah Yani.

Imbauan untuk Pemudik

Selama periode penutupan, pembelian tiket online tidak akan dapat dilakukan. ASDP mengimbau para pemudik untuk mengatur waktu keberangkatan dengan baik dan memperhatikan jadwal penutupan pelabuhan. “Kami mengimbau pengguna jasa untuk datang ke pelabuhan sesuai jadwal keberangkatan yang tertera di tiket. Kepatuhan terhadap jadwal akan membantu kelancaran dan ketertiban arus kendaraan di pelabuhan,” tutur Yani.

Persiapan Menghadapi Lonjakan Penumpang

ASDP telah menyiapkan berbagai fasilitas pendukung di Pelabuhan Ketapang dan Terminal Cargo Gilimanuk untuk mengantisipasi lonjakan penumpang. “Kami telah menyiapkan buffer zone dengan fasilitas pendukung di Pelabuhan Ketapang dan Terminal Cargo Gilimanuk. Jika terjadi antrean panjang, sistem penundaan keberangkatan (delaying system) akan diterapkan,” jelas Yani.

Puncak arus mudik diperkirakan akan terjadi pada 28 Maret 2025, dengan peningkatan penumpang sekitar 18%. Sementara itu, puncak arus balik diprediksi akan terjadi pada 6 April 2025. “Saat ini, 54 kapal siap beroperasi untuk melayani penumpang sebelum dan setelah penutupan,” tambahnya.

Dengan penutupan sementara penyeberangan Ketapang-Gilimanuk, PT ASDP Indonesia Ferry berkomitmen untuk menjaga kelancaran arus mudik dan menghormati perayaan Nyepi. Para pemudik diharapkan untuk mematuhi jadwal keberangkatan dan mempersiapkan perjalanan mereka dengan baik. Dengan langkah-langkah yang telah diambil, diharapkan perjalanan mudik tahun ini dapat berlangsung dengan aman dan tertib, memberikan kenyamanan bagi semua pengguna jasa.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index