JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengumumkan pembentukan Satuan Tugas (Satgas) Transisi Energi dan Ekonomi Hijau (TEH), sebagai langkah strategis untuk mempercepat agenda transisi energi di Indonesia. Langkah ini juga bertujuan untuk mendukung upaya pemerintah dalam mengurangi dampak perubahan iklim dan mencapai kemandirian energi yang berkelanjutan. Pembentukan Satgas TEH ini tertuang dalam Keputusan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Nomor 141 Tahun 2025 yang diterbitkan pada Senin, 17 Maret 2025.
Dalam keputusan tersebut, Satgas TEH akan memiliki peran strategis dalam merumuskan serta mengawal implementasi program-program percepatan transisi energi dan ekonomi hijau di Indonesia. Adapun, struktur organisasi Satgas ini terdiri dari pengarah, pelaksana, kelompok kerja, dan pengawas. Pembentukan unit ini menjadi bukti komitmen pemerintah untuk memastikan transformasi menuju energi yang lebih bersih dan ramah lingkungan dapat terlaksana dengan efektif dan tepat waktu.
Peran Utama Satgas Transisi Energi dan Ekonomi Hijau
Satgas TEH diharapkan memiliki dua peran utama yang sangat penting dalam mendukung transisi energi Indonesia. Menurut Pasal 3 dalam Keputusan Menteri tersebut, peran pertama Satgas adalah memberikan arahan dan pertimbangan strategis dalam menentukan kegiatan, strategi, program, target waktu, dan indikator kinerja dalam pelaksanaan program percepatan transisi energi dan ekonomi hijau.
"Satgas ini dibentuk untuk memberikan arahan yang jelas serta menyusun langkah-langkah yang konkret dalam mencapai transisi energi yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan. Program ini menjadi kunci penting untuk mewujudkan kemandirian energi Indonesia di masa depan," ujar Airlangga Hartarto, yang juga menjabat sebagai pengarah Satgas TEH.
Peran kedua Satgas TEH adalah memantau dan mengevaluasi pelaksanaan program serta kegiatan yang telah ditetapkan, dengan mengacu pada target waktu dan indikator kinerja yang sudah disusun. Dengan demikian, Satgas TEH diharapkan dapat memastikan bahwa semua program berjalan sesuai dengan rencana dan memberikan dampak yang signifikan bagi keberlanjutan ekonomi hijau.
Struktur Organisasi dan Kepemimpinan Satgas TEH
Dalam struktur organisasi Satgas TEH, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, akan memimpin sebagai pengarah. "Sebagai pengarah, saya akan memastikan bahwa seluruh kebijakan yang diambil dapat berjalan dengan baik, dengan melibatkan seluruh stakeholder terkait dalam transisi energi ini," kata Airlangga dalam pengumumannya.
Wakil pengarah Satgas TEH dijabat oleh Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Wilayah, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Kehadiran AHY di posisi ini diharapkan dapat memperkuat sinergi antara sektor infrastruktur dan pembangunan wilayah dalam mendukung agenda transisi energi dan ekonomi hijau.
Sementara itu, pelaksana Satgas TEH akan diketuai oleh Deputi Bidang Koordinasi Energi dan Sumber Daya Mineral, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, yang bertanggung jawab dalam mengkoordinasikan semua program yang telah ditetapkan. Selain itu, Wakil Ketua I Satgas TEH akan dijabat oleh Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur Dasar, Kementerian Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, sementara Wakil Ketua II dijabat oleh Sekretaris Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral.
"Satgas ini adalah sinergi antara berbagai kementerian dan lembaga untuk memastikan implementasi transisi energi berjalan dengan lancar dan mencapai target-target yang telah ditetapkan," tambah Airlangga Hartarto.
Selain itu, Satgas TEH juga akan memiliki empat kelompok kerja yang masing-masing akan fokus pada area-area kunci dalam transisi energi dan ekonomi hijau. Kelompok kerja ini diharapkan dapat memberikan solusi yang lebih terarah dalam mendukung kebijakan pemerintah dalam sektor energi yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan.
Empat Kelompok Kerja dalam Satgas TEH
Adapun empat kelompok kerja yang dibentuk dalam Satgas TEH antara lain:
Kelompok Kerja Energi Hijau dan Dekarbonisasi Hulu
Kelompok kerja ini akan fokus pada pengembangan sumber energi hijau serta mengurangi emisi karbon dari sektor hulu, seperti pembangkitan listrik dan produksi energi. Program yang dirancang dalam kelompok ini bertujuan untuk mempercepat adopsi teknologi energi terbarukan seperti tenaga surya, angin, dan biomassa.
Kelompok Kerja Industri Hijau dan Dekarbonisasi Hilir
Kelompok kerja ini akan fokus pada sektor industri yang lebih ramah lingkungan dan upaya untuk mengurangi emisi karbon di sektor hilir, seperti manufaktur dan transportasi. Salah satu inisiatif yang digagas adalah mendorong penggunaan bahan bakar alternatif dan teknologi ramah lingkungan di sektor industri.
Kelompok Kerja Kemitraan, Pembiayaan, dan Investasi Hijau
Sektor pembiayaan hijau menjadi fokus utama dalam kelompok kerja ini. Kelompok ini akan mendorong pengembangan instrumen keuangan yang mendukung investasi dalam proyek-proyek transisi energi, serta memperkuat kerjasama dengan sektor swasta dan lembaga keuangan internasional.
Kelompok Kerja Sosial, Ekonomi, Lingkungan Hidup, dan Pengembangan Kapasitas Sumber Daya Manusia
Kelompok kerja ini bertanggung jawab untuk memastikan bahwa transisi energi tidak hanya berjalan dari sisi teknis dan ekonomi, tetapi juga dapat memberikan manfaat sosial dan lingkungan yang besar bagi masyarakat. Pengembangan kapasitas sumber daya manusia dalam sektor energi hijau juga menjadi fokus utama kelompok ini.
Harapan untuk Masa Depan Energi Indonesia
Pembentukan Satgas TEH ini mendapat sambutan positif dari berbagai pihak yang mendukung upaya pemerintah dalam mempercepat transisi energi menuju masa depan yang lebih hijau. Pemerintah berharap, dengan adanya Satgas TEH, Indonesia dapat lebih cepat mencapai tujuan pengurangan emisi karbon, memperkuat sektor energi terbarukan, serta menciptakan peluang ekonomi yang berkelanjutan.
"Transisi energi adalah perjalanan yang menantang, namun dengan kolaborasi antar kementerian, lembaga, dan sektor swasta, kami yakin Indonesia dapat mencapai transisi energi yang lebih bersih dan berkelanjutan," pungkas Airlangga Hartarto.
Dengan adanya Satuan Tugas Transisi Energi dan Ekonomi Hijau, diharapkan Indonesia dapat semakin memperkuat ketahanan energi nasional, mengurangi ketergantungan pada energi fosil, dan berkontribusi pada upaya global dalam mengatasi perubahan iklim. Satgas TEH menjadi langkah konkret dalam mewujudkan Indonesia yang lebih hijau, berkelanjutan, dan mandiri dalam sektor energi.