JAKARTA - Atlet Indonesia Diva Renatta Jayadi menorehkan sejarah baru di SEA Games 2025 Thailand dengan meraih medali emas nomor lompat galah putri.
Lompatan terbaiknya mencapai 4,35 meter, sekaligus memecahkan rekor nasional sebelumnya 4,30 meter, sekaligus menjadi rekor baru SEA Games. Kemenangan ini menandai akhir dari penantian Indonesia selama 22 tahun untuk meraih emas di nomor ini sejak Ni Putu Desi Margawati memenangkan SEA Games 2003 dengan catatan 3,95 meter.
Medali perak jatuh ke atlet Thailand dengan lompatan 4,05 meter, sementara medali perunggu dibagi antara Maria A. Melabessy dari Indonesia dan atlet Thailand lainnya, yang sama-sama mencatat 3,90 meter. Pencapaian Diva diakui sebagai hasil pembinaan yang konsisten dan teknik yang matang, baik secara teknis maupun mental.
Manajer Timnas Atletik PB PASI, Mustara Musa, menyatakan, “Diva mengatasi dengan baik secara teknis dan non-teknis. Ini pencapaian terbaik Diva selama tampil di SEA Games. Rekor SEA Games pecah, rekor nasional juga diperbaiki lagi. Diva akan dievaluasi supaya bisa kami dorong lagi agar mampu berprestasi di level Asia.”
Prestasi Atlet Indonesia di Cabang Atletik
Keberhasilan Diva menambah catatan emas cabang atletik Indonesia pada hari pertama SEA Games 2025. Selain emas lompat galah, kontingen Indonesia juga berhasil meraih dua medali perak dari nomor lari.
Perak pertama dipersembahkan oleh Lalu Muhammad Zohri di nomor 100 meter putra dengan catatan waktu 10,25 detik, terpaut tipis dari pelari Thailand Puripol Boonson yang menjadi juara. Medali perunggu diraih sprinter Malaysia, Muhammad Roslee Danish Iftikhar, dengan waktu 10,26 detik.
Perak kedua disumbangkan oleh Wahyudi Putra pada nomor 1.500 meter putra, yang finis dengan waktu 3 menit 49 detik. Medali emas nomor ini menjadi milik Kieran Tuntivate dari Thailand dengan catatan 3 menit 47,50 detik, sementara perunggu diraih atlet Vietnam, Fuc Phuoc Luong, dengan 3 menit 50,13 detik.
“Secara keseluruhan, pada hari pertama kontingen atletik Indonesia meraih satu emas, dua perak, dan satu perunggu. Hasil ini sesuai target yang telah ditetapkan dan menjadi motivasi untuk hari-hari berikutnya,” ujar Mustara Musa.
Sejarah Emas Lompat Galah Putri Indonesia
Keberhasilan Diva tidak hanya sekadar medali, tetapi juga memecahkan periode panjang tanpa emas di nomor lompat galah putri bagi Indonesia. Sejak 2003, nomor ini menjadi tantangan berat karena persaingan ketat dari negara lain, terutama Thailand yang dominan dalam cabang ini.
Diva berhasil menampilkan performa luar biasa sejak awal, dengan kombinasi kecepatan, teknik loncatan, dan konsentrasi tinggi. Catatan lompatan 4,35 meter tidak hanya mematahkan rekor lama, tetapi juga menegaskan posisi Indonesia di kancah atletik regional.
Selain itu, prestasi Diva memberikan dorongan moral bagi seluruh tim atletik, sekaligus menjadi inspirasi bagi atlet muda yang menekuni cabang lompat galah. Rekor baru SEA Games ini menambah daftar prestasi Indonesia dalam olahraga atletik internasional.
Harapan dan Evaluasi Menuju Level Asia
Mustara Musa menekankan pentingnya evaluasi untuk menjaga kontinuitas prestasi Diva dan atlet lainnya. Tim Binpres PB PASI akan menganalisis aspek teknik, strategi, dan kesiapan mental agar atlet dapat bersaing di level Asia, termasuk Asian Games 2026.
Selain itu, penguatan latihan fisik, simulasi pertandingan, dan manajemen tekanan menjadi fokus agar pencapaian di SEA Games dapat berlanjut ke ajang internasional. Hasil hari pertama menjadi acuan bagi tim untuk menentukan strategi menghadapi nomor-nomor berikutnya, memastikan peluang meraih lebih banyak medali tetap terbuka.
Diva Renatta Jayadi dan kolega telah membuktikan kemampuan atlet Indonesia di SEA Games 2025. Keberhasilan ini bukan hanya kemenangan individu, tetapi juga wujud dari kerja keras pembinaan jangka panjang, dedikasi tim, dan semangat juang tinggi, yang diharapkan menjadi modal penting bagi agenda olahraga internasional mendatang.